Badan Meteorologi Asean Sebut Kabut Asap Mungkin Berasal dari Indonesia
Merdeka.com - The Asean Specialised Meteorological Centre (ASMC) atau pusat meteorologi khusus Asean menyatakan, sumber kabut lintas batas yang berdampak di Malaysia dan negara lain, kemungkinan berasal dari Indonesia.
Berdasarkan gambar satelit, kebakaran hutan di Riau, Sumatera telah meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kebakaran tersebut memicu kabut asap di level sedang hingga pekat.
"Titik-titik panas terus menerus terdeteksi di Sumatra bagian Tengah dan Selatan, dan ini menyebabkan penumpukan kabut asap sedang hingga pekat," tulis ASMC, seperti yang dikutip oleh laman New Straits Time, Rabu (11/9).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Bagaimana cuaca panas ekstrem memicu kebakaran hutan? Cuaca panas ekstrem dapat memicu percikan apik di area hutan, kemudian semakin menyebar dan menyebabkan kebarakan dalam skala besar.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Apa dampak kabut asap bagi kesehatan? Partikel dan gas polutan yang terhirup telah lama dihubungkan dengan dampak negatif pada kesehatan serta berbagai penyakit dan gangguan. Paparan yang berlangsung dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi akut, seperti asma dan infeksi pernapasan lainnya, serta mengganggu fungsi paru-paru.
Dikatakan, kabut asap kemungkinan akan terus memengaruhi sebagian wilayah Asean, termasuk Malaysia dan Singapura. Bencana kabut asap diperkirakan akan terus berlanjut, selama musim kemarau yang masih akan berlangsung hingga beberapa minggu mendatang.
"Kabut asap telah bertiup ke Semenanjung Malaysia dan Singapura. Di Kalimantan, kabut asap sedang hingga pekat terus menyebar dari sejumlah titik," ASMC melaporkan.
Selain Sarawak, Malaysia, kabut asap dikabarkan juga terbawa hingga ke Laut China Selatan.
Pada 8 September lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar mengklaim, kabut asap yang melanda Malaysia bukan berasal dari Indonesia. "Telah dipastikan bahwa sampai sekarang, belum ada kabut lintas batas dari Indonesia ke negara-negara tetangga."
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh ASMC. Bantahan ASMC didukung oleh Separtemen Meteorologi Malaysia yang mengatakan, kabut asap di negaranya terjadi sejak titik kebakaran di Sumatra dan Kalimantan meningkat.
Diperkirakan, kabut asap akan terus menyelimuti Malaysia dan Singapura hingga periode angin Monsun Barat Daya berakhir, akhir bulan ini atau awal bulan nanti.
New Straits Time melaporkan, pemerintah Malaysia akan mengirim surat diplomatik ke Indonesia untuk meminta tindak lanjut atas kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca Selengkapnya