Bagaimana Sebenarnya Warga Rusia Mendapatkan Informasi Soal Perang di Ukraina?
Merdeka.com - Situasi media di Rusia belum pernah terjadi sebelumnya. Pembatasan liputan semakin parah, dan akses ke hampir semua media independen diblokir atau dibatasi atau media tersebut menyensor pemberitaan mereka sendiri.
Terlepas dari semua ini, masih memungkinkan untuk mendapatkan informasi tanpa sensor di Rusia.
Untuk sebagian besar orang Rusia, televisi masih menjadi sumber utama mendapatkan berita. Ini dikontrol ketat Kremlin dan kerap melakukan propaganda perang tanpa henti. Ukraina disebut menggempur sendiri kota-kota mereka, dan pasukan Rusia ada di negara itu sebagai pembebas.
-
Bagaimana Rusia meningkatkan kemampuan sibernya? RusiaRusia memiliki sejarah panjang keterlibatan dalam perang siber dan spionase. Negara ini memiliki militer yang besar dan memiliki dana yang cukup serta tenaga kerja siber sipil yang besar dan canggih. Rusia diyakini berada di balik banyak serangan siber besar-besaran terhadap Amerika Serikat dan negara-negara lain.
-
Mengapa penghindaran berita meningkat? Para penulis laporan ini memperkirakan kenaikan angka ini disebabkan oleh berita perang di Ukraina dan Timur Tengah. Saat ini, penghindaran berita berada pada tingkat rekor tertinggi.
-
Apa yang terjadi pada Uni Soviet? Misi Krikalev bertepatan dengan keruntuhan dramatis Uni Soviet.
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Bagaimana kondisi bule Rusia itu? 'Pasien menggunakan bahasa Rusia, pasien tidak kooperatif, hanya mondar-mandir di dalam ruangan,' Ia menyebutkan, awalnya bule ini ditemukan di Lapangan Puputan Badung dan sekitar pukul pukul 19.00 WITA diantar ke petugas piket di Satpol PP Denpasar.
-
Siapa yang tak tergantikan di media? Ada plus dan minusnya, pisau bermata dua. (Jurnalis) tak akan pernah tergantikan karena unsur mendefinisikan kepentingan publik meraba perasaan publik itu kan membutuhkan manusia. Tidak bisa dikerjakan si mesin, menganalisis, lagi-lagi media itu membutuhkan independensi
Fakta bahwa mayoritas orang Rusia mendengarkan berita TV berarti mereka setidaknya cenderung mendengar pesan Kremlin - dan mungkin mempercayainya.
Ada banyak jenis opini di dunia pers, tapi sebagian besar masih sejalan dengan Kremlin. Novaya Gazeta, koran yang menyajikan pemberitaan independen selama hampir 29 tahun, menghentikan operasionalnya pada 28 Maret setelah menerima peringatan dari badan pemantau media Rusia, Roskomnadzor.
Situs berita online independen diblokir atau dibatasi, dan begitu juga Facebook, Instagram, dan Twitter.
Tapi yang terpenting, pemblokiran ini relatif mudah diatasi.
Sekarang, siapa pun di Rusia yang cukup paham dengan komputer dan ponsel pintar akan terbiasa dengan alat seperti jaringan pribadi virtual (VPN), yang membantu menghindari pembatasan.
VPN belum dilarang di Rusia, dan itulah yang digunakan jutaan orang Rusia untuk mengakses informasi tanpa sensor, seperti dikutip dari BBC, Kamis (31/3).
Meliput atau melaporkan perang adalah masalah lain. Pada awal Maret, Rusia mengesahkan UU yang mengatur bahwa menerbitkan "informasi palsu" terkait tentara Rusia terancam hukuman sampai 15 tahun penjara.
Dalam praktiknya, ini berarti hukuman karena melaporkan apapun yang tidak sesuai dengan narasi Rusia terkait invasinya di Ukraina. Media bahkan dilarang menyebut operasi itu "perang": harus disebut "operasi militer khusus".
Akibatnya, beberapa media independen Rusia yang masih beroperasi harus mulai menyensor pemberitaan mereka sendiri. Contohnya adalah Novaya Gazeta yang menyamarkan poster anti-perang yang ditunjukkan seorang pekerja media yang menginterupsi siaran berita di stasiun televisi pemerintah Rusia.
Lawan pemerintah
Kendati tantangan cukup berat untuk memberitakan invasi Rusia di Ukraina, masih ada media independen Rusia yang melawan pembatasan pemerintah.
Di antara sebagian besar media ternama Rusia, situs web Meduza dan Mediazona - keduanya diblokir di Rusia dan keduanya dicap sebagai "agen Barat" oleh pemerintah Rusia.
"Kalian tidak bisa membungkam kami," kata Meduza dalam pernyataannya.
"Kita perlu media independen untuk menghentikan perang dan kemudian berusaha dan memperbaiki kehidupan di Rusia setidaknya sampai taraf tertentu."
Baik Meduza dan Mediazona beroperasi dari luar negeri karena dibatasi di dalam negeri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca SelengkapnyaSurvei: 4 Dari 10 Orang di Dunia Tidak Mau Lagi Baca Berita, Mereka Lebih Memilih Konten Ini
Baca SelengkapnyaJumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaToretsk merupakan kota yang menjadi garis depan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
Baca Selengkapnya83 Persen Unggahan di Internet Kecam Israel dalam Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaMiliter Rusia menggelar pameran kendaraan militer Ukraina yang berhasil disita. Kendaraan militer itu ada yang berbendera Inggris dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaBakhmut menjadi titik fokus berbulan-bulan dari upaya Rusia untuk merebut kawasan industri Donbas di Ukraina timur.
Baca Selengkapnya