Bakteri Langka dan Berbahaya Cemari Tanah di AS
Merdeka.com - Pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan mereka menemukan bakteri langka dan berbahaya di sampel tanah dan air yang diambil dari daerah Gulf Coast, Mississippi. Bakteri yang disebut Burkholderia pseudomallei itu bisa membuat orang sakit parah jika terinfeksi.
Orang sehat yang terpapar bakteri tersebut tidak akan mengalami penyakit melioidosis parah, yang bisa diobati dengan antibiotik. Melioidosis bisa terjadi pada orang yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan ginjal kronis.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan warga yang berisiko tinggi untuk waspada dan melakukan tindakan pencegahan seperti menghindari kontak dengan tanah atau air berlumpur khususnya ketika hujan deras. Jika ada luka pada anggota tubuh, maka harus dilindungi dengan pakaian anti air.
-
Dimana bakteri ini ditemukan? Salah satu ilmuwan NASA, Kasthuri Venkateswaran yang bertanggung jawab dalam menjaga pesawat ruang angkasa bebas kontaminasi menuju Mars. Ia menemukan bakteri yang luar biasa kuat, diberi nama bacillus pumilus.
-
Apa yang ditemukan di Amerika? Temuan baru berupa ukiran pada batu (petroglif) dapat dijadikan bukti terkait kebenaran klaim tersebut.
-
Fosil monster laut apa yang ditemukan di Amerika Serikat? Tim peneliti menemukan fosil mosasaurus di Utah, Amerika Serikat (AS). Fosil monster laut ini dipercaya sudah berusia 94 juta tahun dan merupakan yang terbesar di Amerika Utara.
-
Mamut apa yang ditemukan di Mississippi? Tim ahli mengonfirmasi gading itu milik mamut Columbia, jauh lebih besar dari mamut berbulu dari wilayah utara.
-
Dimana mikroba di Mars ditemukan? Schulze-Makuch menyampaikan, setelah mendarat di Mars pada tahun 1976, pendarat Viking NASA mungkin telah mengambil sampel bentuk kehidupan kecil yang tahan terhadap kekeringan yang bersembunyi di dalam batuan Mars.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
Warga juga disarankan memakai boot saat berkebun atau bertani. Selain itu, memakai sarung tangan saat menyentuh tanah.
"Mengingat kasus melioidosis angkanya sangat kecil yang teridentifikasi dalam sejarah AS, CDC yakin risiko melioidosis untuk populasi umum tetap sangat rendah," jelas CDC, dikutip dari BBC, Jumat (29/7).
Belum jelas berapa lama bakteri ini mencemari lingkungan dan apakah ada juga di wilayah AS lainnya.
Kasus melioidosis juga dikaitkan dengan produk impor yang terkontaminasi dari negara endemik penyakit. Ini pernah terjadi di AS pada 2021 ketika klaster empar kasus di empat negara bagian dikaitkan dengan semprotan aromaterapi impor yang terkontaminasi.
Pemeriksaan tanah di Mississippi didorong munculnya dua kasus melioidosis pada orang yang tidak saling berkaitan yang tinggal di daerah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Penularan dari manusia ke manusia lainnya sangat langka.
Para pejabat kesehatan memeriksa sampel tanah dan air di dan sekitar rumah dua pasien tersebut. Tiga dari sampel tersebut positif tercemar bakteri dan diperkirakan bakteri tersebut berada di daerah itu sejak 2020.
Melioidosis memiliki gejala seperti demam, nyeri sendir, dan sakit kepala, juga dapat menyebabkan masalah paru-paru dan infeksi darah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan air permukaan dari air tanah dan sungai bisa berisiko karena rentan terkontaminasi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis berisiko dialami oleh nelayan karena situasi lembap dan terpapar air di kapal.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil riset ilmuwan tentang "makhluk" yang dapat hidup bahkan berkembang biak di Planet Mars.
Baca SelengkapnyaPemburu fosil berpengalaman menemukan fosil bersisik misterius ini saat jalan-jalan di sebuah sungai kecil.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaLimbah cair dapat menyebabkan kelangkaan air dan kerusakan ekosistem.
Baca SelengkapnyaBalai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Barat memusnahkan 1,5 ton bibit Lilium.
Baca SelengkapnyaTim geolog menemukan air tertua di dunia berusia 2,6 miliar tahun di tambang Kanada, menunjukkan keberadaan mikroorganisme kuno.
Baca SelengkapnyaNyata air tanah di Jakarta saat ini tidak layak konsumsi karena sudah tercemar
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaZat tersebut sudah pasti membahayakan kehidupan organisme akuatik
Baca SelengkapnyaUdara tidak hanya tercemar oleh asap, tapi juga mikroplastik.
Baca Selengkapnya