Balik menyerang, tentara Filipina bunuh 13 anggota Abu Sayyaf
Merdeka.com - Terpukul mundurnya tentara Filipina dalam operasi awal penyelamatan sandera dari tangan Abu Sayyaf akhir pekan lalu tidak melemahkan moral prajurit. Militer Filipina justru kembali menggelar operasi penyergapan lanjutan selama 10 jam pada hari berikutnya sepanjang Minggu (10/4) malam hingga Senin (11/4) dini hari, di lokasi yang sama, menurut keterangan juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP). Berkat operasi lanjutan itu, dipastikan 13 militan tewas.
Dalam pernyataan pers di Kamp Aguinaldo, Brigadir Jenderal Restituo Padilla mengatakan AFP berhasil meringkus para bandit di Barangay Baguindan. Ini adalah lokasi area yang sama dengan tewasnya 18 tentara mereka, di dataran tinggi Tipo-Tipo, Provinsi Basilan.
"Kami tidak berhenti dalam melakukan operasi menumpas kelompok Abu Sayyaf," kata Padilla, seperti dikutip dari laman Inquirer.net, Selasa (12/4).
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Siapa yang terlibat dalam Jamasan Jimat Kalisalak? Setelah jimat-jimat dikeluarkan, sang juru kunci bersama para kerabat Amangkurat segera membuka kain mori kusam yang membungkus pusaka sebelum dicuci menggunakan air jeruk bali.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
Baku tembak lanjutan mulai terjadi pada Minggu pagi pukul 9 waktu setempat. Delapan personel Abu Sayyef dilaporkan tewas. Total 13 orang kelompok Abu Sayyaf telah tewas ditangan militer Filipina. Delapan yang tewas kemarin ditambah lima orang pada penyergapan hari pertama. Termasuk yang tewas adalah salah satu petinggi Abu Sayyaf, Radzmil Jannatul.
Sebelumnya diberitakan, kondisi 10 WNI yang disandera Abu Sayyaf masih aman kendati ada kontak senjata dengan Tentara Filipina. Para anak buah kapal batu bara itu semuanya dalam kondisi baik, tapi dipindah ke lokasi tersembunyi.
"Informasi yang kita peroleh dari berbagai pihak, 10 WNI kita tidak ada di Basilan," kata Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi di Jakarta kemarin.
Octavio Dinampo - pengamat yang bertahun-tahun meneliti Abu Sayyaff - meyakini para sandera sudah dipindah ke Pulau Jolo, basis Abu Sayyaf lainnya, sebelum operasi militer digelar.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaRichard sendiri merupakan lulusan Akademi Militer 1992 dan berasal dari Kopassus.
Baca SelengkapnyaAlmarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga lainnya mengalami luka-luka malam itu. Ada yang di bagian mata diduga terkena tusukan karena anggota TNI itu membawa sajam dan kayu.
Baca SelengkapnyaDoel Arif adalah komandan Pasopati dalam G30S/PKI. Perintah tangkap hidup atau mati datang darinya.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaProfil satuan elite TNI AD Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya yang sedang jadi sorotan.
Baca Selengkapnya1 Oktober 1965, pukul 03.00 WIB, belasan truk dan bus meninggalkan Lubang Buaya. Mereka meluncur ke Pusat Kota Jakarta untuk menculik tujuh Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKorban dikenal dekat dengan masyarakat SInak Papua setempat.
Baca Selengkapnya