Band U2 kecewa atas sikap Aung San Suu Kyi dalam krisis Rohingya
Merdeka.com - Band asal Irlandia U2 meminta pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berusaha lebih keras melawan kekerasan yang dialami warga Rohingya di Negara Bagian Rakhine.
Dalam situs resminya, U2 menulis permohonan kepada peraih Nobel Perdamaian tersebut. Sebelumnya U2 sudah mencoba beberapa kali menghubungi Suu Kyi secara langsung.
Dilansir dari laman Irish Examiner, Senin (13/11), mereka mengatakan penderitaan warga Rohingya terkesan seperti direstui oleh Suu Kyi.
-
Kenapa Uu Ruzhanul Ulum meminta maaf? 'Hatur nuhun kana sagala rupi pangangken, pangrojongna dina segala jenis program, hapunten tina sagala kakiranganna, (Terima kasih atas semua kesempatannya bekerja di segala jenis program, mohon maaf di segala kekurangannya,)' kata Uu.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Bagaimana penggemar Dua Lipa mengekspresikan kekecewaan? Berikut adalah beberapa ungkapan emosi dan kemarahan warganet di platform X mengenai pembatalan konser Dua Lipa di Jakarta.'W** IM LITERALLY ON THE FLIGHT TO JAKARTA RIGHT NOW IM CRYING SO HARD,' tulis akun @T**** di X. Selain itu, akun @4**** juga mengungkapkan rasa kecewa, 'We tidak jadi konser Dua Lipa. Iyo, balik mko lagi ke Makassar: Deh tiket PP ku ke Jakarta sama hotelku.' Kekecewaan juga diungkapkan oleh @f**** yang menulis, 'Pas tau konser Dua Lipa di cancel H-1 kaget sii, bnr bnr deh ini PK.' Akun @d**** di Twitter menambahkan, 'kaget banget banyak netizen yang bilang panggung vibes sekaten di alun alun kidul. Pas ngeliat fotonya. Welaaaaah kok pendek banget hampir setara sama penonton. Jelas nggak aman kalo ada yang mendadak naik panggung kasian Mbak Dua Lipanya. :('
-
Kenapa Susan Sameh merasa kecewa? Bukan soal duit sih, tapi soal waktu. Gak tau kapan lagi Coldplay manggung nih. - dia bilang.
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Siapa yang menulis surat? 'Lentera ini didirikan oleh insinyur James Wells, millwright John Westwood, insinyur James Brodie, buruh David Scott, dari firma James Milne & Son Engineers, Milton House Works, Edinburgh, selama bulan-bulan Mei hingga September dan dinyalakan kembali pada hari Kamis malam tanggal 15 September 1892.'
"Atas nama para penggemar kami yang berkampanye sangat keras demi dia, kami sudah mencoba menghubungi Aung San Suu Kyi secara langsung mengenai krisis di negaranya dan kebiadaban yang dialami rakyat Rohingya.
Kami berharap bisa berbicara dengannya pekan ini, tapi tampaknya kami tidak bisa menghubunginya.
Jadi, kami katakan kepada Anda sekarang, apa yang akan kami katakan kepadanya: kekerasan dan teror yang dialami orang-orang Rohingya sangat mengerikan dan harus dihentikan. Diamnya Aung San Suu Kyi mulai terlihat seperti merestui perbuatan itu."
"Seperti yang dikatakan Martin Luther King: Tragedi paling buruk bukanlah penindasan dan kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik."
Waktu sudah lama berlalu dan kini saatnya dia berbicara."
Pernyataan tersebut juga menyinggung Jenderal Min Aung Hlaing yang diduga bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga Rohingya.
Rumitnya situasi di Myanmar yang diwarisi dari ayahnya saat ini tidak membuat dia berkompromi dengan cita-citanya pada tahun 1998, dan juga tidak seharusnya saat ini.
Kami juga percaya kita tidak bisa hanya mengarahkan kemarahan kepada dia. Kekejaman itu menjadi tanggung jawab para pelaku kekerasan.
"Meskipun hal ini sama sekali tidak dibenarkan, Aung San Suu Kyi tidak memiliki kendali apa pun, baik secara konstitusional atau sebaliknya, atas perbuatan (Hlaing), dan dialah yang telah memberi wewenang dan bertanggung jawab atas teror terhadap orang-orang Rohingya dengan alasan demi melindungi Myanmar dari terorisme. Mengutuk Suu Kyi dan mengabaikan Hliang adalah kesalahan.
Sebelumnya, band U2 pernah membuat lagu memuji Aung San Suu Kyi yang berjudul Walk On atas perjuangannya dalam kampanye prodemokrasi di Myanmar. Lagu ini memenangkan Grammy Award untuk kategori lagu terbaik pada tahun 2002. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petisi tersebut sebagai pengingat yang isinya adalah agenda perubahan tanpa sengaja sama iramanya.
Baca SelengkapnyaCak Imin meminta sikap yang disampaikan para guru besar dari berbagai kampus jadi bahan evaluasi.
Baca SelengkapnyaAksi akan digelar di dalam kampus, tepatnya di depan patung Airlangga FK Unair.
Baca SelengkapnyaSivitas akademika memberikan petisi kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSatgas PPKS UI menilai Rektor dan pimpinan UI yang disebut tidak mendukung tugas mereka.
Baca SelengkapnyaKoentjoro menerangkan jika pihaknya menilai masa pemerintahan Jokowi saat ini telah melakukan penyimpangan dari nilai-nilai demokrasi
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tidak pantas apabila seorang hakim meminta jasa sebagai ahli dari seorang pengacara yang sedang memiliki perkara.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamun, di tengah tancap gas Prabowo melakukan sederet gebrakannya, ada saja perilaku para anggota kabinetnya yang memicu kegaduhan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaGaduh kelakuan Miftah tersebut berujung pada pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Baca SelengkapnyaPembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Baca Selengkapnya