Bangsa Maya Kuno Punya Tradisi Saling Beri Hadiah Monyet Betina, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Bangsa Maya kuno dikenal suka saling memberikan hadiah binatang kepada sesama penduduk seperti spider monkey atau monyet laba-laba betina. Tujuannya adalah untuk memperkuat tali persaudaraan.
Pemberian binatang primata itu pertama kali diketahui melalui temuan sisa-sisa kerangka monyet laba-laba betina berusia 1.700 tahun yang ditemukan di Teotihuacan, Meksiko.
Melalui berbagai teknik, seperti ekstraksi DNA, penanggalan radiokarbon, dan analisis makanan kimia, para peneliti kini dapat mengetahui kehidupan dan kematian primata itu. Primata yang diberikan sebagai hadiah itu kemungkinan berusia lima atau delapan tahun sebelum hidupnya berakhir tragis sebagai korban persembahan.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
-
Apa jenis hewan purba yang ditemukan? Sumber: CNN Berdasarkan hasil CT-scan mikro, sarang dan telur ini milik belalang.
-
Fosil hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tersebut diperkirakan sebagai spesies dari kelas cestoda, juga dikenal sebagai cacing pita.
-
Dimana fosil hewan purba itu ditemukan? Penemuan ini bermula ketika pada 1983, anggota Royal Ontario Museum menjelajahi Canadian Rockies dan menemukan lapangan fosil yang sangat luas di Taman Nasional Yoho, menurut studi yang diterbitkan pada 21 Juni dalam Journal of Systematic Palaeontology.
-
Di mana fosil hewan purba itu ditemukan? Sebuah penemuan baru dari nenek moyang plesiosaurus bernama Chusaurus xiangensis telah ditemukan di Fauna Nanzhang-Yuan'an di Provinsi Hubei, China.
Penelitian yang dipimpin Nawa Sugiyama dari Universitas California itu diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
“Ini adalah waktu yang menyenangkan untuk melakukan arkeologi karena metodologi akhirnya ada di sini,” jelas Sugiyama, dikutip dari France24, (22/11).
Sugiyama awalnya memulai penelitian pada 2018 lalu setelah penemuan kerangka-kerangka di salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu reruntuhan Teotihuacan, di dataran tinggi Meksiko.
Sebelumnya monyet laba-laba atau Ateles geoffroyi bukanlah hewan yang berasal dari dataran tinggi. Sugiyama pun bertanya-tanya mengapa binatang primata itu ada di sana, siapa yang membawa, dan kenapa monyet laba-laba itu dijadikan korban persembahan.
Pertanyaan Sugiyama pun terjawab ketika dia menyadari kalau Teotihuacan adalah situs penting pertukaran budaya dan inovasi Zaman Mesoamerika Klasik. Di dalam wilayah Teotihuacan, terdapat tempat di mana suku Maya yang bertetangga menaruh hadiah untuk menunjukkan keberadaan mereka. Tempat itu pun bagaikan kedutaan modern zaman ini.
Di tempat itulah kerangka monyet laba-laba ditemukan. Peninggalan lain seperti kerangka elang emas, proyektil obsidian, cangkang keong, artefak batu berharga, 14.000 pecahan keramik, dan lukisan monyet laba-laba juga ditemukan di tempat itu.
Berdasarkan ini Sugiyama menyimpulkan tempat itu adalah tempat pertukaran penduduk Maya bertingkat tinggi.
Monyet laba-laba pun diyakininya sebagai binatang eksotis dan asing di dataran tinggi Teotihuacan.
Monyet laba-laba yang ditemukan itu awalnya diketahui hidup di penangkaran yang lembap dan memakan tumbuh-tumbuhan dan akar. Setelah dibawa ke Teotihuacan, monyet itu makan jagung hingga cabai.
Namun hewan itu dibunuh sebagai korban persembahan.
“Tangan yang diikat ke belakang dan kaki yang ditambatkan menunjukkan penguburan en vivo, umum di antara pengorbanan manusia dan hewan di Teotihuacan,” jelas penelitian.
“Meskipun biadab di mata modern, "kita perlu memahami dan mengontekstualisasikan praktik budaya ini, dan apa artinya melepaskan apa yang paling berharga bagi Anda,” jelas Sugiyama.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilansir dari Newsweek, pada bulan Juni 2022, sebuah penemuan arkeologi yang mengagumkan menghiasi sejarah kuno di kota Chochkitam, wilayah timur laut Guatemala
Baca SelengkapnyaPisau ini ditemukan dalam sebuah kotak batu, bersama beberapa artefak lainnya.
Baca SelengkapnyaBuaya ini dijadikan persembahan terhadap dewa buaya Mesir kuno, Sobek.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Artefak Berburu Tertua di Grand Canyon, Usianya 12.000 Tahun
Baca SelengkapnyaSederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaCharles Goodyear, ahli kimia asal Amerika menemukan ban karet pada 1843.
Baca SelengkapnyaRatusan Cap Tangan Misterius Berusia 1.200 Tahun Ditemukan di Gua Ini, Ternyata Punya Makna Mendalam
Baca SelengkapnyaBangsa Maya membangun ratusan piramida di seantero Mesoamerika dari 1.000 sebelum Masehi sampai 1.500 Masehi.
Baca SelengkapnyaDengan memakai teknologi scan juga, arkeolog menyebut menjaga keutuhan buaya purba.
Baca SelengkapnyaSebuah peti mati tembaga Mesir Kuno yang telah disegel selama lebih dari 1500 tahun telah "dibuka secara digital" menggunakan teknik pencitraan.
Baca SelengkapnyaPeti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Dibuka Secara Digital, Isinya Bikin Merinding
Baca SelengkapnyaKerangka manusia korban tumbal ini ditemukan di sebuah kota kuno bangsa Maya di Meksiko.
Baca Selengkapnya