Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantah Tuduhan Genosida Terhadap Uighur, China Undang PBB Kunjungi Daerah Xinjiang

Bantah Tuduhan Genosida Terhadap Uighur, China Undang PBB Kunjungi Daerah Xinjiang Kamp Muslim Uighur di Xinjiang. ©REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - China membantah berbagai tuduhan terkait kondisi muslim Uighur dan minoritas lainnya di wilayah Xinjiang, mengklaim mereka menikmati kebebasan beragama dan hak-hak fundamental lainnya.

Saat berpidato di Dewan HAM PBB di Jenewa kemarin, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi mengatakan ada 24.000 masjid di wilayah China barat itu dan dia menambahkan bahwa “fakta mendasar menunjukkan tak pernah ada yang namanya genosida, kerja paksa, atau penindasan berbasis agama di Xinjiang”.

“Pintu menuju Xinjiang selalu terbuka. Orang-orang dari banyak negara yang telah mengunjungi Xinjiang telah mengetahui fakta tersebut dan kebenaran di lapangan. China juga mengajak Komisioner Tinggi HAM untuk mengunjungi Xinjiang,” jelasnya, merujuk pada Kepala HAM PBB, Michelle Bachelet, yang kantornya telah melakukan negosiasi bagaimana mengakses wilayah tersebut, dikutip dari Aljazeera, Selasa (23/2).

Orang lain juga bertanya?

Para aktivis dan pakar HAM PBB telah menyampaikan sedikitnya 1 juta muslim dipenjara di kamp-kamp di wilayah pinggiran Xinjiang. China membantah pelanggaran HAM dan berdalih kamp tersebut merupakan pusat pelatihan keterampilan untuk melawan ekstremisme agama.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, mengecam penyiksaan, kerja paksa, dan sterilisasi atau KB paksa terhadap muslim Uighur yang menurutnya terjadi dalam “skala industri”.

“Situasi di Xinjiang melampaui batas,” ujarnya kepada forum Jenewa di mana China merupakan salah satu dari 47 negara anggota.

“Pelanggaran yang dilaporkan - termasuk penyiksaan, kerja paksa dan sterilisasi paksa terhadap perempuan - sangat ekstrim dan ekstensif. Itu terjadi dalam skala industri, ”katanya.

Raab meminta Bachelet atau pakar independen lainnya untuk diberikan "akses mendesak dan bebas" ke Xinjiang dan mengatakan harus ada resolusi yang ditetapkan Dewan HAM PBB untuk isu ini.

Bulan lalu, komisi bipartisan Kongres Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah laporan baru bahwa China mungkin telah melakukan "genosida" dalam perlakuannya terhadap orang Uighur dan Muslim minoritas lainnya di wilayah barat Xinjiang.

Komisi Eksekutif Kongres untuk China (CECC) mengatakan bukti baru muncul pada tahun lalu bahwa "kejahatan terhadap kemanusiaan - dan mungkin genosida - sedang terjadi".

Pada Desember tahun lalu, Human Rights Watch mengatakan program big data di Xinjiang China "secara sewenang-wenang memilih" Muslim untuk ditahan, menandai perilaku seperti memakai kerudung, mempelajari Alquran atau pergi haji sebagai alasan penangkapan.

Presiden AS Joe Biden mendukung keputusan pemerintahan Trump menjelang berakhirnya masa jabatannya, bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang dan mengatakan Washington harus siap menerapkan sanksi untuk China.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri
China Jadi Target Utama AS, Isu Agama Dipakai buat Campuri Urusan Dalam Negeri

Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia
CEK FAKTA: Hoaks Video Tentara China Disiagakan untuk Perang Lawan Indonesia

Beredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia

Baca Selengkapnya
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi
Aksi Solidaritas untuk Muslim Uighur, Demonstran Bentangkan Spanduk Tragedi Urumqi

Massa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Cerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida

Baca Selengkapnya
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada
China Hancurkan Kubah dan Menara Masjid, Ternyata Alasannya Mengada-Ada

China menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.

Baca Selengkapnya
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi
Terbang ke China, Syafruddin Jajaki Kerja Sama Bidang Pertanian, Pendidikan dan Teknologi

Toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada dimana-mana, gereja juga ada.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS

Netanyahu berkunjung ke AS di tengah perang genosida Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya

Sebelumnya UNHCR menyatakan tidak pernah meminta tempat atau pulau untuk pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi
Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi

Erick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bangun IKN Khusus untuk Warga China
CEK FAKTA: Hoaks Jokowi Bangun IKN Khusus untuk Warga China

Beredar narasi Presiden Jokowi membangun IKN untuk warga China

Baca Selengkapnya
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi
Dewan HAM PBB Beda Pendapat Soal Pembakaran Alquran, Dua Negara Ini Dukung Kebebasan Berekspresi

Dewan HAM PBB kemarin menyepakati adanya perbedaan resolusi soal kasus kebencian agama setelah terjadi insiden pembakaran kitab suci Alquran di Swedia.

Baca Selengkapnya
Beda dengan MUI, Ketum PBNU Sebut Salam Lintas Agama Tanda Kerukunan Umat
Beda dengan MUI, Ketum PBNU Sebut Salam Lintas Agama Tanda Kerukunan Umat

Gus Yahya menilai, salam sejahtera yang sering digunakan dalam berbagai tradisi keagamaan tidak selalu dianggap sebagai bagian dari ibadah formal.

Baca Selengkapnya