Bantu Ukraina, AS akan Beli 100.000 Peluru Artileri dari Korea Selatan
Merdeka.com - Demi membantu Ukraina mendapat persenjataan intensitas tinggi, pemerintah Amerika Serikat (AS) akan membeli 100.000 peluru artileri howitzer 155 milimeter dari Korea Selatan. Peluru-peluru itu tidak akan dikirim langsung oleh Korea Selatan, melainkan AS akan mengirim peluru itu ke Ukraina.
Karena kesepakatan itu, Korea Selatan tetap berpegang pada sikap mereka untuk tidak mengirim bantuan mematikan secara langsung kepada Ukraina. Korea Selatan sendiri sebelumnya menyatakan jika mereka hanya mengirim bantuan tidak mematikan kepada Ukraina, seperti pasokan medis hingga rompi anti peluru.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan mereka tidak akan mengubah pendirian Korea Selatan. Kementerian yakin “pengguna” peluru artileri itu adalah AS dan bukan negara lain.
-
Siapa yang memastikan tidak akan menggusur TK Gudang Peluru? 'Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur),' kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Kenapa Eropa setop kirim senjata ke Israel? Demikian dilaporkan media bisnis Israel, Calcalist pada Selasa (9/7). Menurut laporan tersebut, seperti dilansir The Cradle, pemasok senjata dari beberapa negara Eropa berhenti menanggapi permintaan Israel. Selain itu, mereka juga menolak memasok material atau bahan mentah untuk pembuatan amunisi ke Israel.
-
Kenapa Indonesia tidak menarik pasukannya dari Lebanon? 'Prinsipnya, kami akan mengikuti keputusan PBB,' ujarnya, sambil menyatakan bahwa Kemlu RI dan TNI terus berkoordinasi untuk menyiapkan rencana kontingensi.
-
Apa yang menjadi isi perjanjian gencatan senjata? Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan, kata el-Reshiq.
-
Kenapa Pangkoopsudnas ingatkan netralitas TNI? Hal yang harus menjadi perhatian meliputi keimanan dan ketakwaan, peningkatan kualitas SDM, kepedulian lingkungan dan alutsista, ketahanan keluarga, lambangja, dan netralitas prajurit dalam Pemilu.
-
Mengapa BCL tidak mau ikut campur? 'Sebenarnya Mbak Bunga nggak mau cawe-cawe ya, ini kan persoalan urusan sebelum. Iya urusan masa lalu,' ujarnya.
“Negosiasi sedang berlangsung antara AS dan perusahaan Korea untuk mengekspor amunisi, untuk menutupi kekurangan persediaan amunisi 155mm di AS,” jelas Kementerian Pertahanan, dikutip dari CNN, Senin (14/11).
Namun kesepakatan penjualan itu mampu membahayakan Korea Selatan mengingat Korea Utara akhir-akhir ini kerap melakukan pengujian senjata dan rudal.
Laporan pengiriman peluru artileri Korea Selatan kepada AS muncul tidak lama setelah AS memperingatkan kiriman peluru artileri Korea Utara kepada Rusia.
Pengiriman senjata dan peluru kepada Ukraina atau Rusia telah menekan industri dan pasokan persenjataan negara-negara yang membantu.
“Tidak diragukan lagi itu memberi tekanan pada persediaan kita sendiri. Ini memberi tekanan pada basis industri kita sendiri. Itu benar dari sekutu kita,” jelas Colin Kahl, Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan AS.
Ukraina sendiri sangat bergantung pada serangan-serangan artilerinya untuk melawan pasukan Rusia. Stok peluru artileri Ukraina pun semakin menipis namun stok itu kembali terisi karena bantuan peluru artileri kiriman AS dan negara-negara Barat.
Kahl mengatakan peperangan yang memasuki bulan kesembilannya itu telah membuat industri pertahanan AS semakin gesit, lebih responsif, dan lebih tangguh.
Sebelumnya AS telah mengirim hampir satu jutaa peluru artileri kepada Ukraina. Pekan lalu, pejabat kementerian pertahanan Ukraina mengatakan jika Ukraina menggunakan 4.000 – 7.000 peluru artileri tiap harinya melawan Rusia. Sedangkan Rusia diperkirakan menggunakan 20.000 peluru artileri tiap harinya.
Meski artileri tetap digunakan, namun saat ini peperangan berfokus pada serangan-serangan udara melalui pesawat nirawak (drone).
Sebelumnya Pentagon AS menyatakan Korea Selatan memiliki industri pertahanan kelas dunia yang sering menjual produknya kepada sekutunya atau mitra.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menyatakan dia ingin membawa Korea Selatan menjadi negara pemasok senjata terbesar keempat di dunia.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).
Baca SelengkapnyaNATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Valdimir Putin memberi hadiah 24 ekor kuda kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaDukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIni merupakan parade militer skala besar yang diadakan Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Baca SelengkapnyaPaket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSerangan Iran dan Hizbullah akan mengurangi kekuatan pertahanan udara Israel.
Baca Selengkapnya