Banyak perompak, negara ASEAN diminta patroli bersama di perairan
Merdeka.com - Kapal tanker dengan nama MT Joaquim membawa 3.500 ton bahan bakar minyak mentah dilaporkan hilang pada hari Sabtu (8/8). Kapal tersebut berlayar dari Tanjung Pinang, Indonesia menuju Langkawu, Malaysia.
Keberadaan kapal milik Singapura yang dilaporkan hilang tersebut akhirnya ditemukan 14 mil sebelah timur Pulau Rapat, Indonesia, namun tidak bersama kargonya.
Banyaknya kasus pembajakan kapal di perairan ASEAN membuat banyak yang menilai perairan sekitar wilayah Asia Tenggara merupakan wilayah rawan dan berbahaya.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Kapal apa yang terbakar di Cilacap? Berdasarkan hasil identifikasi sementara, kebakaran tersebut menimpa empat kapal yang tengah bersandar di Dermaga 3 PPS Cilacap,' kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara pada ANTARA.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, perlu kerja sama yang erat di antara negara-negara ASEAN untuk meningkatkan pengamanan di wilayah perairan ASEAN.
"Itulah antara lain pentingnya kerja sama ASEAN ini sehingga perbatasan juga bisa kita adakan patroli bersama di daerah-daerah, Selat Malaka, apa pun yang berbatasan dengan banyak negara," tutur JK di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (10/8).
JK menegaskan, faktor keamanan wilayah ASEAN sudah menjadi bahasan yang harus segera direalisasikan.
"Nanti akan kita tingkatkan kerja sama perbatasan itu untuk mencegah rampok di sini bawa ke sana," tutur JK.
Upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kejahatan di wilayah perairan antara lain dengan melakukan patroli bersama.
"Ya patroli bersama, itu yang paling efektif sehingga mencegah, seperti pengalaman sebelumnya dia melompat di perairan di Indonesia kemudian dia pergi ke Thailand. Patroli bersama itu bisa cegah yang seperti itu," tutur JK. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaAwak kapal diduga gagal melakukan semua tindakan pencegahan kebocoran minyak.
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca Selengkapnya2.128 tersangka di antaranya sedang dalam proses penyidikan dan 303 tersangka lainnya dilakukan rehabilitasi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaKapal tanker yang membawa 21 orang terbakar pukul 03.00 WITA dini hari pada Rabu (7/8).
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca Selengkapnya71 Ton BBM Ilegal Disita dari Empat Lokasi di Tanjungbalai, 9 Orang Ditangkap
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca Selengkapnya