Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Barack Obama Imbau Warga AS Tolak Pemimpin Rasial dan Umbar Ujaran Kebencian

Barack Obama Imbau Warga AS Tolak Pemimpin Rasial dan Umbar Ujaran Kebencian Barack Obama. © Getty Images

Merdeka.com - Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengimbau warga Amerika untuk menolak segala bentuk perkataan pemimpin yang mengarah pada ujaran kebencian dan rasisme, Senin (5/8).

"Kita harus dengan tegas menyuarakan penolakan terhadap perkataan yang dikeluarkan para pemimpin kita yang menimbulkan ketakutan, dan kebencian, atau menormalkan sentimen rasisme," jelasnya mengomentari pidato Presiden Donald Trump tentang penembakan Texas dan Ohio baru-baru ini.

Lebih jelas Obama menyebut pemimpin yang membentuk pemikiran seolah-olah Amerika hanya milik satu golongan saja. "Pemimpin yang mengejek mereka yang berbeda dari kita, atau memengaruhi orang lain, termasuk para imigran, mengancam kehidupan kita, atau merendahkan orang lain," tegasnya.

Meski tidak menyebut secara jelas pihak yang dimaksud, namun diyakini ajakan tersebut mengarah pada Presiden Donald Trump. Pasalnya, pernyataan tersebut muncul setelah pidato Trump soal penembakan Texas dan Ohio.

Selama kampanye presidennya, Trump kerap menggambarkan imigran Meksiko sebagai pembunuh dan pemerkosa. Sementara belum lama ini, Trump sempat mendapat kecaman terhadap empat anggota kongres perempuan non kulit putih.

"Pulang dan bantu perbaiki kerusakan parah dan kejahatan penuh yang terjadi di tempat asal mereka," seru Trump.

Meski kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial bernada rasisme, Donald Trump menolak berkomentar soal tuduhan bahwa penembakan massal di Texas dan Ohio adalah dampak dari penyataannya. Dirinya justru mengecam internet dan video gim yang dinilai mengajarkan kekerasan.

"Terlalu mudah saat ini bagi pemuda bermasalah untuk mengelilingi diri mereka dengan budaya yang mengunggulkan kekerasan," katanya di Gedung Putih, seperti yang dilansir dari laman BBC, Selasa (6/8).

Dalam pidatonya, Trump juga mengarahkan Departemen Kehakiman AS untuk merancang usulan undang-undang yang dapat mengatur hukuman mati bagi pelaku kekerasan dan penembakan massal. Selain itu menurutnya, lembaga pemerintah harus bekerja sama untuk mengidentifikasi orang-orang yang dinilai berpotensi melakukan kekerasan dan mencegah akses mereka mendapatkan senjata api. Bahkan, Trump menyarankan hukuman kurungan paksa bagi mereka.

Presiden Trump dijadwalkan akan mengunjungi lokasi penembakan di El Paso, Texas pada Rabu (7/8) esok.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa
Jokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa

"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital

Selain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Menteri Yasonna: Jangan Jadikan Kebebasan Berpendapat Alasan Caci Maki Presiden
Menteri Yasonna: Jangan Jadikan Kebebasan Berpendapat Alasan Caci Maki Presiden

Yasonna menilai tak boleh membiarkan ada orang yang menghina Presiden dengan alasan kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng

Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar
VIDEO: Curhatan Pedih Jokowi Tak Dendam Dimaki & Dihina Kata-Kata Kasar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyamaikan uneg-unegnya saat berpidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD.

Baca Selengkapnya
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme

Hendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi
TOP NEWS: Ribut Panas Menag Yaqut Vs PKB | Fakta Geger Pertemuan SBY & Jokowi

Ucapan Yaqut membuat para elite PKB meradang dan langsung memberi teguran.

Baca Selengkapnya