Bayang-Bayang Kelam Masa Lalu Menghantui Proses Perdamaian di Myanmar
Merdeka.com - Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing dua hari lalu menawarkan pertemuan dengan para pemimpin kelompok etnis bersenjata untuk mengakhiri konflik. Namun tawaran junta itu mendapat tanggapan beragam dari kelompok etnis bersenjata yang mengatakan sejak dulu militer kerap ingkar janji.
"Saya sudah mengatakan 2022 adalah tahun perdamaian dan kami akan berupaya untuk mengakhiri semua konflik bersenjata di negara ini," kata Min Aung dalam sebuah pidato yang disiarkan stasiun televisi pemerintah, seperti dilansir Radio Free Asia, Jumat (22/4).
"Saya menyerukan kepada para pemimpin kelompok etnis bersenjata untuk bertemu dan berunding karena perdamaian harus diwujudkan dalam praktik. Saya sendiri akan bertemu langsung dengan semua kelompok dan kemudian perundingan bisa dilakukan dengan delegasi yang anggotanya dari junta."
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
-
Siapa yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata? Negosiasi gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Proses negosiasi gencatan senjata antara pasukan perlawanan Palestina, Hamas dan Israel berlangsung di Kairo, Mesir.
-
Bagaimana Kemlu membantu menyelesaikan konflik? Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sidharta R. Suryodipuro, mengatakan resolusi konflik Myanmar akan dibahas oleh para pemimpin negara ASEAN, kendati pihak pemerintah Myanmar tidak mengutus delegasi resmi.
-
Kenapa BP2MI bertemu Menkopolhukam? 'Kami bicara dengan Pak Menko terkait praktik perdagangan orang dalam konteksnya pekerja migran Indonesia,' kata Benny.
-
Kapan pertemuan berlangsung? Pertama kali dalam sejarah, wanita tertinggi dan terpendek di dunia bertemu dalam sebuah acara minum teh untuk merayakan Hari Rekor Dunia atau Guinness World Records Day yang ke-20.
Min Aung Hlaing mengajukan pertemuan ini diikuti oleh masing-masing pemimpin kelompok etnis bersenjata dan dua orang letnan mereka--nama-nama mereka akan diajukan hingga 9 Mei nanti. Dia mengatakan tanggal perundingan akan ditentukan setelah pertemuan awal.
Wakil Menteri Penerangan Junta Mayor jenderal Zaw Min Tun mengatakan kepada RFA, rezim militer akan bertanggung jawab atas keselamatan mereka yang hadir dalam pertemuan nanti.
"Kami menjamin keselamatan semua orang yang akan datang ke perundingan dan junta akan memilih mereka jika mereka merasa tidak nyaman dan membawa mereka ke pertemuan."
Selain itu dia juga mengatakan China sudah setuju untuk membantu menjadi perantara proses perundingan dan junta bersedia bekerja sama dengan semua pihak berkepentingan.
Kolonel Khun Okkar, pemimpin dari Organisasi Pembebasan Nasional Pa-O (PNLO) mengatakan kepada RFA, dia yakin junta bertekad bekerja untuk perdamaian menjelang pemilihan umum dan menyebut Min Aung Hlaing mengajukan pertemuan ini untuk "menertibkan negara."
Pada peristiwa kudeta 1 Februari 2021, Min Aung Hlaing berjanji menggelar pemilu dalam waktu setahun tapi dia kemudian memundurkan jadwal itu hingga Agustus 2023. Yang teranyar dia mengatakan, junta sudah memutuskan pemilu hanya akan digelar jika ada stabilitas di dalam negara.
Khun Okkar menuturkan, dengan menawarkan perundingan di televisi, Min Aung Hlaing tampaknya ingin mempersingkat persyaratan untuk dimulainya perundingan.
"Terlalu banyak sentralisasi. Ada banyak prosedur dan terkadang ini tidak tercapai pada waktunya," kata dia.
"Tampaknya dia ingin lebih efektif ketika dia mengatakan akan menanganinya sendiri. Waktunya kian menipis dan dia perlu waktu untuk mempersiapkan pemilu. Saya rasa dia ingin segera melakukan perundingan secepat mungkin."
Padoh Saw Tawney, pejabat urusan luar negeri dari Serikat Nasional Karen (KNU) mengatakan, pengalaman di masa lalu membuat proses perundingan meragukan bagi mereka terkait taktik militer.
"Kami tidak pernah menolak perdamaian, tapi perdamaian tidak bisa dicapai hanya lewat kata-kata. Jadi kami ingin mereka memperlihatkan fakta sebenarnya dan tindakan yang bisa membawa perdamaian," kata dia.
"Tanpa semua ini, kami tidak bisa menerima tawaran itu--bahkan jika dia sendiri yang ingin bertemu langsung. Kami sudah mengikuti proses pembicaraan damai sebelumnya dan kami tahu setiap tipu daya mereka. Jadi tidak aka ada perdamaian tanpa persyaratan dari kami," kata dia tanpa merinci apa syarat-syarat itu.
Sai Kyi Zin Soe, pengamat politik Myanmar, menyebut upaya Min Aung Hlaing menyerukan perdamaian itu "percuma" dan itu hanya strategi politik untuk menghindari tekanan internasional atas kebrutalan junta terhadap musuh mereka. Menurut kelompok pembela hak asasi, aparat keamanan Myanmar sudah membunuh 1.782 warga sipil dan menangkap hampir 103.000 orang sejak kudeta, terutama ketika unjuk rasa anti-junta terjadi.
Pembicaraan damai yang pantas tidak bisa dilakukan tanpa melibatkan semua pihak yang berkepentingan, kata Sai Kyi Zin Soe, dan juga harus mengikutsertakan Pemerintahan Serikat Nasional (NUG), Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), dan barisan pasukan oposisi lainnya. Junta selama ini menolak melakukan pembicaraan damai dengan mereka dan menuduh mereka sebagai pelaku terorisme.
"Tidak mengikutsertakan kelompok-kelompok di luar etnis bersenjata memperlihatkan tawaran itu hanyalah karena tekanan dari China atau ASEAN di tengah kritik internasional ketimbang tulus dari keinginan untuk berdamai yang sebenarnya."
Ye Tun, mantan anggota parlemen di Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mengatakan dia meyakini Min Aung Hlaing sebetulnya hanya ingin "kelompok etnis bersenjata itu semua terpantau" sampai akhirnya dia akan menghabisi PDF dan kelompok oposisi bersenjata lainnya.
Kelompok etnis bersenjata memerangi militer Myanmar sejak negara itu merdeka pada 1948. Selepas kudeta, sejumlah kelompok mendukung para penentang junta dan yang lainnya bergabung dengan pasukan bersenjata untuk melawan militer.
Hanya ada 10 kelompok etnis bersenjata yang menandatangani Kesepakatan Nasional Gencatan Senjata dengan pemerintah sejak 2015, ketika perjanjian itu ditetapkan di depan para pengamat internasional dan parlemen tertinggi Myanmar.
Sepuluh kelompok itu mengatakan kesepakatan gencatan senjata masih berlaku meski proses perdamaian sudah mengalami kegagalan dan hancur lantaran kudeta militer oleh junta. Namun mereka mengatakan tidak akan ngotot mengejar pembicaraan damai dengan militer, pihak yang mereka anggap merampas kekuasaan dari pemerintahan demokratis yang terpilih lewat pemilu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, bila semua pihak di Myanmar mau bersatu maka penyelesaian konflik bisa terwujud.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaDia mendorong negara-negara ASEAN untuk mencari solusi bersama untuk mengatasi konflik Myanmar
Baca Selengkapnya"Pada prinsipnya ASEAN tidak ingin ikut campur di dalam masalah negara lain, tapi kita ingin gunakan pengaruhnya," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya dialog inklusif nasional.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Mahfud saat sidang sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta (4/9).
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaSidang umum ini juga akan membahas isu penanganan demokrasi di Myanmar, merealisasikan SDG'S, dan isu upaya mewujudkan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaParlemen Thailand berkunjung ke Indonesia perkuat kerjasama di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya