Bayi Mohammed Lahir Saat Gempuran Israel di Gaza, Cahaya Harapan Baru Bagi Keluarga
Merdeka.com - Mohammed al-Deif Adham al-Safadi lahir sebelum Subuh pada Kamis (20/5) di Kota Gaza, membawa kegembiraan untuk keluarganya.
“Saya harap dia akan menjadi berkat bagi hidup kami dengan kehadirannya. Dia telah memberi kami begitu banyak kebahagiaan,” kata neneknya, Hiyam al-Safadi (47), melalui telepon kepada Al Jazeera.
Kakek dan nenek, orang tua, dan kakak laki-laki Mohammed melarikan diri dari rumah mereka setelah Israel meluncurkan serangan udara di Jalur Gaza pada 10 Mei, setelah Hamas menembakkan roket ke Israel.
-
Apa yang terjadi pada bayi baru lahir di Gaza? Kesempatan bayi baru lahir di Jalur Gaza, Palestina, untuk bisa bertahan hidup sangat tipis. Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Kapan serangan di Jalur Gaza dimulai? Sudah lebih dari satu tahun, Jalur Gaza di Palestina digempur habis-habisan oleh tentara zionis Israel. Puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban, termasuk perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023.
-
Apa yang terjadi dengan anak di Gaza? Potret sedih seorang bocah Palestina saat kehabisan makanan di tempat distribusi bantuan, ramai jadi sorotan di media sosial. Ekspresi sedihnya ketika mengetahui jika dia tidak mendapat jatah makanan ramai disebut warganet sangat menyayat hati.
-
Kapan serangan Israel di Gaza dimulai? Menurut otoritas kesehatan Jalur Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 41.000 warga Palestina sejak perang genosidanya dimulai pada 7 Oktober 2023, di mana sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Sedikitnya 230 orang terbunuh di Gaza sejak serangan Israel, termasuk 65 anak-anak. Israel melaporkan 12 orang, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan roket Hamas yang ditembakkan dari Gaza.
Menurut PBB, lebih dari 72.000 orang telantar sejak kekerasan meningkat.
Rumah keluarga Al-Safadi berada dekat dengan tembok pembatas Israel di Jalur Gaza utara dan mereka mengungsi ke sekolah Al-Jadeeda milik UNRWA di Kota Gaza karena meningkatnya serangan udara Israel.
“Kami belum bisa pulang,” kata ayah Mohammed, Adhal al-Safadi, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (21/5).
“Sangat berbahaya dan tidak ada tempat aman untuk dituju.”Ansam al-Safadi, ibu Mohammed, mengatakan dia tidak pernah berpikir akan menyambut bayinya di dalam ruang kelas yang dihuni keluarga lain.
Setelah melahirkan di Rumah Sakit Al-Awda, Ansam kembali ke sekolah tersebut beberapa jam kemudian.
“Ini situasi yang sulit,” ujarnya.
“Akhir kehamilan saya ditandai dengan keadaan penuh ketakutan dan kepanikan. Di sini, tidak ada privasi, dan kami bahkan tidak punya sebuah boks bayi untuk Mohammed.”
Namun demikian, bayi itu membawa harapan baru bagi keluarganya.
“Kami sangat kecewa ketika kami meninggalkan rumah kami, tapi hari ini, kami bahagia karena anak ini yang telah Tuhan berikan untuk kami di tengah keadaan yang sulit ini,” jelas Hiyam.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi ini diselamatkan tim dokter di RS Al-Shifa, Gaza, setelah ibunya sekarat dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaDua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Baca SelengkapnyaVIDEO Bayi di Gaza Selamat Setelah Dilahirkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel
Baca SelengkapnyaDari sekian banyaknya anak yang terluka, sosok bayi mungil belum lama ini ditemukan dan menjadi sorotan. Ia diselamatkan dari runtuhan bangunan.
Baca SelengkapnyaTentara Israel bunuh bayi berusia 8 bulan lewat serangan udara ke Khan Younis di Gaza.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan brutal tersebut, bayi berusia 18 bulan menjadi korban tewas dengan cara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel tak memandang bulu dalam membunuh penduduk Gaza. Dari tua hingga bayi dihabisi oleh mereka.
Baca SelengkapnyaBayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaGenosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.
Baca SelengkapnyaIsrael melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca SelengkapnyaMemburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza karena serangan brutal Israel membuat ibu ini kesulitan memenuhi kebutuhan bayinya.
Baca SelengkapnyaSejumlah bayi prematur di Rumah Sakit Al-Aqsa terpaksa dipindahkan setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi karena akan membombardir wilayah tersebut.
Baca Selengkapnya