Bayi tiga bulan selamat dari gempa China
Merdeka.com - Seorang bayi tiga bulan selamat dari bencana gempa di Provinsi Sichuan, China. Dia ditemukan di reruntuhan namun sayang ibunya tewas.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Ahad (21/4), bayi itu ditemukan setelah hampir 23 jam terjebak di bangunan runtuh.
Kemarin Negeri Tirai Bambu diguncang gempa 6,6 Richter dengan kedalaman 12,3 kilometer. Bencana ini telah menewaskan 203 orang dan lebih dari 11.500 terluka. Paramedis masih mengalami kesulitan mencapai wilayah ini sebab jalan banyak terjebak bangunan runtuh.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan tengkorak korban tsunami? Ahli geologi Australia, Paul Hossfeld pertama kali menemukan potongan tengkorak ini di dekat kota Aitape, sekitar 12 kilometer ke arah pedalaman dari pantai utara Papua Nugini.
-
Apa yang ditemukan di Gunung China? Selama survei, para peneliti menemukan tujuh katak bergelombang yang tidak sesuai dengan catatan yang diketahui, kata studi tersebut.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
Dalam usaha menyelamatkan korban salah satu mobil tentara mengangkut makanan tergelincir saat mendaki bukit dan terjun bebas ke sungai. Peristiwa ini menewaskan dua tentara.
Gempa parah bukan hanya terjadi kali ini di China. Pada 2008 getaran bumi berkekuatan 7,9 Richter menewaskan hampir 90 ribu orang. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaGempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaMotif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaAyah ibu korban tengah berada di Malaysia sebagai pekerja migran sehingga tidak bisa pulang meski mendengar kabar memilukan itu.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaTim penyelamat hingga kini masih berjibaku menyelamatkan korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan.
Baca SelengkapnyaSeorang polwan di Bondowoso menemukan bayi yang diduga dibuang tak jauh dari lokasi dia mengatur lalu lintas, Rabu (10/1) pagi.
Baca SelengkapnyaPara korban sedang menghadapi tantangan suhu yang dingin ekstrem pada malam hari di bawah nol derajat celcius.
Baca SelengkapnyaPenyelamatan berlangsung dengan menggunakan bantuan alat berat ekskavator.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca Selengkapnya