Begini penilaian warga China soal Donald Trump

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba untuk pertama kalinya di China, Rabu (8/11). Dia akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping membahas isu perdagangan dan menghadapi senjata nuklir Korea Utara.

Warga China di Ibu Kota Beijing mengomentari kedatangan Trump di negara mereka. Beberapa warga membandingkan antara kepemimpinan Donald Trump dengan Barack Obama.

Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (8/11), Fei Danyang, seorang analis keuangan berusia 42 tahun, mengaku tahu tentang Trump sebelum terpilih sebagai presiden karena acara TV The Apprentice.

"Dia orang yang menarik, lebih jujur daripada Obama. Dia bukan politisi dan memiliki ego yang besar. Dia jujur dalam hal tidak menghormati orang lain, dan tidak peduli dengan perasaan orang lain," kata Fei.

Li Dongsheng, 64 tahun, seorang pensiunan guru di sebuah akademi militer, mengatakan dia sangat menyukai gaya Trump.

"Sebagai pria berusia 71 tahun, dia bersemangat dan enerjik. Dia memaksa dirinya untuk melampaui batas kemampuannya dan dia mau menghadapi tantangan baru. Saya mengaguminya untuk itu," kata Li.

Li menambahkan Trump memiliki kepribadian yang terbuka dan membenci kekalahan.

"Saya pikir usia mentalnya cukup muda," kata Li.

Li mengatakan Trump keliru jika menyalahkan China karena tidak menekan Korea Utara terkait program senjata nuklirnya, dan Beijing berusaha menyelesaikan masalah ini melalui perundingan.

Warga lainnya bernama Zhang Yan mengatakan tidak terlalu memperhatikan politik, namun dia tahu anak perempuan Trump Ivanka yang populer di China dan Jepang.

"Dia cantik. Dia membuat pidato yang bagus. Dia juga berprestasi baik dalam politik dan memiliki pengaruh besar," kata Zhang.

Ivanka juga menjadi panutan bagi Chen Shiying, seorang ibu yang bekerja di industri busana.

"Dia seperti dewi. Dia lahir dari keluarga kaya dan telah mendapat pendidikan terbaik. Pakaian dan riasannya kelas atas," kata Chen.

Chen berharap anaknya yang kecil nanti akan dididik di AS, yang menawarkan sistem pendidikan terbaik. Saudaranya, seorang insinyur Silicon Valley, sudah memiliki paspor AS dan dia mempertimbangkan untuk pindah ke Negeri Paman Sam.

Namun sikap Trump yang lebih ketat terhadap imigrasi, malah membuatnya berpikir dua kali untuk pindah.

Sun Cheng, seorang pegawai negeri berusia 30-an, mengatakan kesan dia terhadap Trump yaitu soal dukungannya terhadap orang kaya Amerika yang sangat berbeda dengan Barack Obama saat dia menjadi presiden, dan sikap Trump soal kebijakan luar negeri.

"Itu naluri pengusaha, oportunisme. Jadi dia mungkin lebih fleksibel daripada Obama," kata Sun.

"Saya merasa demokrasi mereka telah menjadi formalitas saja, namun kepresidenan Trump saat ini telah menghadirkan tantangan yang lebih besar bagi China," kata dia.

Sun mengatakan Trump sudah banyak mengkritik China mengenai perdagangan dan isu Korea Utara sebelum dia tiba.

"Dia seorang pengusaha murni. Ketika dia berbicara tentang senjata dan artileri dia benar-benar berbicara tentang bisnis," kata Sun. (mdk/pan)