Begini Reaksi Menlu Rusia Dengar Tudingan Trump Antek Moskow
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tertawa mendengar tudingan-tudingan yang menyebut Presiden AS Donald Trump kemungkinan bekerja untuk kepentingan Moskow.
Lavrov mengatakan dalam sebuah konferensi pers, laporan-laporan media AS yang mengklaim bahwa Trump mungkin agen Rusia mencerminkan telah anjloknya standar jurnalisme secara drastis, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (16/1).
Trump sendiri pekan ini mengatakan, ia tidak pernah bekerja untuk Rusia.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Apa berita hoaks yang menyebar di Amerika Serikat? Situs-situs berita hoaks atau 'berita palsu' lebih banyak daripada surat kabar harian di seluruh Amerika Serikat.
-
Kenapa banyak berita hoaks di AS? Jumlah tersebut berbanding 1.213 surat kabar harian yang beroperasi di seluruh AS, demikian menurut laporan tahun 2023 dari Universitas Northwestern.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
Ditanya apakah Rusia bersedia merilis isi pembicaraan tatap muka Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ketika itu hanya dihadiri penerjemah masing-masing, Lavrov menolak gagasan tersebut dengan mengatakan bahwa itu melanggar budaya diplomasi.
Ia bahkan mengatakan, permohonan seperti itu mencerminkan campur tangan ilegal terhadap hak konstitusi presiden AS dalam menjalankan kebijakan luar negeri.
Lavrov juga membantah tuduhan-tuduhan yang dikenakan terhadap mantan penasehat keamanan nasional Trump, Michael Flynn, dan mengatakan bahwa Flynn hanya berbicara ke dubes Rusia dalam usaha melindungi kepentingan-kepentingan AS.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah pernah menjalin kerja sama terselubung dengan Rusia dan mencaci-maki laporan-laporan terbaru terkait dugaan hubungan khusus antara dirinya dan Moskow.
Berbicara di hadapan wartawan di Gedung Putih, sebelum perjalanannya ke negara bagian Louisiana, dia berkata, "Saya tidak pernah bekerja untuk Rusia."
"Saya pikir itu memalukan bahwa Anda bahkan mengajukan pertanyaan itu karena itu adalah kebohongan besar," lanjut Trump, sebagaimana dikutip dari BBC pada Selasa (15/1).
Menurut harian New York Times, FBI telah meluncurkan penyelidikan terhadap isu terkait, yang hingga saat ini tidak dilaporkan ke Donald Trump.
Kecurigaan FBI meningkat setelah Trump memecat direktur lembaga intelijen tersebut, James Comey, pada Mei 2017, lapor surat kabar yang berbasis di New York itu.
Penyelidikan FBI kala itu diambil alih oleh penasihat khusus Kementerian Kehakiman AS, Robert Mueller. Dia memimpin investigasi mengenai apakah kampanye Trump berkolusi dengan Kremlin untuk mempengaruhi pemilu presiden 2016.
Di kesempatan yang sama, Donald Trump juga membantah keras laporan surat kabar Washington Post bahwa dia telah menyembunyikan terjemahan pertemuan dengan Putin.
Sebelumnya dilaporkan oleh The Post bahwa Trump telah menyita catatan penerjemah pribadinya terkait pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Tetapi pada hari Senin, Trump membela diskusi hampir satu jam yang dilakukannya bersama dengan Putin pada pada Juli 2017, di sela-sela pertemuan puncak G20 di Hamburg, Jerman.
"Itu pertemuan yang sangat bagus. Itu sebenarnya pertemuan yang sangat sukses," katanya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaBenarkan Menteri AS sebut Kemenkominfo bodoh usai data nasional dihack? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaElon Musk memainkan peranan penting dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaBenarkah Presiden Putin berpidato dengan Bahasa Arab, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaPakar Siber AS Ungkap Bahaya AI, Warga Bisa Ditelepon dengan Suara Presiden
Baca SelengkapnyaPenuhi Panggilan Polisi, Jubir TPN Aiman Kantongi Bukti Aparat Tak Netral
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, tantangan pers sekarang semakin banyak di era kemajuan digital termasuk adanya Artificial Intelligence (AI).
Baca SelengkapnyaBeredar video Presiden Jokowi fasih berbahasa China, Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaBegini Reaksi Putin Saat Google AI Sebut Foto Pendaratan AS di Bulan Palsu, Sedangkan Foto China Asli
Baca SelengkapnyaJumlah Situs Berita Hoaks di AS Lebih Banyak Dari Surat Kabar Resmi, Ini Perbandingan Jumlahnya
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca Selengkapnya