Belum lama dilepas Abu Sayyaf, kapal Malaysia berlayar lagi
Merdeka.com - Kapal MV Massive 6 milik Malaysia sudah mulai berlayar kembali. Kapal yang membawa sembilan awak kapal ini sempat ditawan kelompok diduga Abu Sayyaf di perairan sekitar Filipina Selatan dan Malaysia. Akibat pembajakan yang dilakukan beberapa waktu lalu itu, empat anak buah kapal (ABK) asal Malaysia ditahan dan hingga kini nasibnya masih belum diketahui, sama dengan nasib 10 ABK Indonesia yang diculik sebelumnya.
Keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (13/4) menyatakan kapal Massive 6 ini berencana akan melanjutkan perjalanan dari Tawau ke Samarinda. Empat ABK yang masih diculik oleh Abu Sayyaf, kini digantikan posisinya oleh ABK asal Indonesia.
"Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui Satgas Perlindungan WNI Konsulat RI di Tawau telah mengawal dan mendampingi proses penandatanganan Perjanjian Kerja Laut (PKL) antara WNI ABK dengan pemilik kapal," tulis keterangan tertulis dari Kemlu RI tersebut.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
Proses penandatanganan PKL itu berguna untuk memastikan hak-hak WNI ABK Massive 6 seperti gaji pokok, biaya kesehatan, tunjangan dan cuti dapat diterima sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain menjadi saksi proses penandatanganan PKL, Satgas Perlindungan WNI Tawau juga turut menyaksikan dan melepas keberangkatan kapal MV Massive 6 yang bertolak dari Pelabuhan Tawau pada pukul 19.30 waktu setempat.
Kapal MV Massive 6 pada 1 April lalu dibajak oleh kelompok bersenjata yang diduga sebagai bagian dari kelompok Abu Sayyaf. Kapal ini dibajak di perairan Lihitan, Semporna, Malaysia.
Pada saat dibajak, kapal dengan rute pelayaran Manila-Tawau ini membawa tongkang bermuatan 7.500 ton batu bara. Membawa 9 ABK, kelompok pembajak tersebut membebaskan lima ABK, dua berasal dari Myanmar dan tiga dari Indonesia, serta menahan empat orang ABK yang tersisa dari Malaysia.
Hingga kini, keberadaan empat ABK asal Negeri Jiran tersebut masih belum diketahui.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca SelengkapnyaPerempuan itu sempat menjadi korban penculikan selama 10 hari di Malaysia.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca Selengkapnya