Benarkah Lab Bioteknologi AS Ciptakan Covid-19?
Merdeka.com - Sewaktu Presiden Amerika Serikat Joe Biden meminta Komunitas Intelijen (IC) untuk mencari tahu asal mula Covid-19, kesimpulan yang mereka dapat cukup mengejutkan. Dalam rangkuman satu halaman, IC menyimpulkan mereka tidak mengesampingkan kemungkinan asal mula SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) muncul dari sebuah laboratorium.
Namun yang lebih mengejutkan lagi bagi orang Amerika dan seluruh dunia adalah: jika virus itu benar diciptakan di laboratorium, hampir bisa dipastikan virus itu diciptakan dengan menggunakan bioteknologi AS dan teknologi itu tersedia bagi para peneliti di China.
Dua profesor Universitas Columbia Neil L Harrison dan Jeffrey D Sachs menulis di Project Syndicate dan dilansir laman the Star, Minggu (5/6), untuk memahami dari mana asalnya Covid-19, kita perlu penyelidikan menyeluruh yang independen, tidak hanya dari pertama wabah yang terjadi di Wuhan, China, tapi juga terhadap penelitian AS yang berkaitan dengan hal itu dan teknologi yang mendasarinya.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Mengapa ilmuwan meneliti virus purba? Penelitian itu memberi gambaran singkat tentang bagaimana virus beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Sejumlah kalangan mungkin tidak percaya dan menyebutnya "teori konspirasi" tapi mari dipertegas: jika virus itu benar berasal dari laboratorium, hampir pasti itu terjadi karena kecelakaan dalam penelitian, kemungkinan lolos melalui penularan tanpa gejala.
Tapi tentu saja, masih ada kemungkinan virus itu muncul secara alami. Intinya, tidak ada orang yang tahu. Itulah sebabnya penting untuk menyelidiki semua informasi terkait yang tersedia dalam basis data di AS.
Sejak awal mula pandemi pada wal 2020, pemerintah AS sudah menuding China sebagai pelakunya. Tapi meski benar kasus pertama yang diidentifikasi terjadi di Wuhan, cerita utuh dari pandemi ini bisa melibatkan peran Amerika dalam penelitian terhadap virus corona dan AS harus berbagi bioteknologi dengan pihak lain di seluruh dunia, termasuk China.
Ilmuwan AS yang meneliti virus corona seperti SARS biasanya menciptakan dan menguji varian baru dengan tujuan mengembangkan obat dan vaksin untuk virus itu.
Penelitian semacam itu sudah berlangsung berpuluh tahun dan selalu kontroversial karena ada kekhawatiran bisa terjadi kecelakaan yang menimbulkan wabah atau teknik dan teknologi untuk menciptakan virus itu bisa jatuh ke orang yang salah.
Di awal pandemi, sekelompok ahli virus atau virolog yang ditanyai oleh Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) mengatakan SARS-CoV-2 kemungkinan muncul dari penelitian laboratorium. Mereka mengatakan virus itu memiliki karakteristik yang tidak biasa seperti yang selama ini mereka pakai dalam eksperimen--sering kali dengan dukungan dari NIH.
Yang kita ketahui pada 1 Februari 2020 NIH menggelar pertemuan virtual dengan sejumlah ahli virus untuk membahas kemungkinan asal muasal Covid-19. Pada pertemuan itu sejumlah peneliti menerangkan, manipulasi laboratorium terhadap virus itu tidak hanya dimungkinkan tapi memang mungkin terjadi. Pada titik itu NIH seharusnya menyerukan penyelidikan independen. Tapi justru NIH mengabaikan kemungkinan itu.
NIH mengetahui pada 1 Februari 2020 virus itu bisa muncul dari laboratorium yang didanai oleh mereka namun tidak menyampaikan hal itu kepada publik atau Kongres AS.
Pencarian sampel besar-besaran oleh otoritas China terhadap hewan di pasar basah Wuhan dan di alam liar tidak menemukan hewan yang membawa virus SARS-CoV-2.
Komunitas Intelijen juga tidak menjelaskan mengapa sejumlah lembaga intelijen AS percaya virus itu berasal dari laboratorium.
Tujuan utama dari penyelidikan ini harus menjawab pertanyaan mendasar: Benarkah peneliti AS melakukan penelitian atau membantu sejawat mereka di China menciptakan virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi saat ini?
Ada peluang kita bisa mempelajari asal muasal virus ini tanpa harus menunggu China atau negara lain yaitu dengan cara mencari tahu di dalam AS sendiri.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaKonspirasi mengacu pada kesepakatan rahasia di antara individu untuk terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca Selengkapnyaeneliti mengembangkan AI yang dapat mendeteksi kanker dan infeksi virus sejak dini dengan analisis gambar sel resolusi tinggi.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaSakana AI memperkenalkan "AI Scientist" yang mampu melakukan seluruh proses penelitian ilmiah secara otomatis. Mulai dari ide hingga publikasi hasil penelitian.
Baca Selengkapnya