Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Benarkah Sumber Awal Virus Corona Berasal dari Kelelawar? Ini Penelusuran Para Ahli

Benarkah Sumber Awal Virus Corona Berasal dari Kelelawar? Ini Penelusuran Para Ahli Pedagang Kelelawar di Solo. ©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Para ilmuwan mengatakan bahwa ular mungkin merupakan sumber asli dari virus corona di Wuhan. Namun, para ahli penyakit menular lainnya mengatakan sumber yang paling mungkin adalah kelelawar. Sejak lama kelelawar memang dikenal sebagai penjahat super biologis.

Seperti dikutip dari laman CNN, Kamis (30/1), Presiden EcoHealth Alliance Peter Daszak mengatakan, "ketika Anda melihat urutan genetik virus, dan mencocokkannya dengan setiap virus corona yang dikenal, kemungkinan terdekatnya berasal dari kelelawar."

Profesor Guizhen Wu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China mengatakan, dalam sebuah penelitian yang dirilis oleh jurnal medis Lancet pada hari Rabu(29/1), data yang mereka miliki sejauh ini konsisten dengan virus yang semula berasal dari kelelawar.

Orang lain juga bertanya?

Mengapa Kelelawar?

Kelelawar adalah kelompok yang beragam karena memiliki lebih dari 1.300 spesies. Mereka beragam secara geografis, hidup di setiap benua kecuali Antartika. Dibandingkan dengan hewan darat, mereka memiliki umur yang lebih panjang dan banyak bertengger secara bergerombolan di dalam gua. Hal inilah yang memungkinkan mereka berpotensi bersentuhan dengan lebih banyak virus dan dapat bersirkulasi dengan mudah di antara mereka.

Mamalia bersayap telah menjadi reservoir bagi beberapa virus mematikan seperti Marburg, Nipah, dan Hendra. Di mana telah menyebabkan penyakit pada manusia dan juga menimbulkan wabah di Uganda, Malaysia, Bangladesh, dan Australia. Kelelawar sejak lama dianggap sebagai inang alami dari virus Ebola, rabies, SARS dan MERS, serta dugaan sebagai inang dari virus yang sekarang muncul di Wuhan.

Seringkali ada perantara yang terlibat dalam penyebaran virus, seperti SARS pada 2003 tersebar melalui musang, dan MERS yang muncul tahun 2012 tersebar melalui unta.

Salah satu teori menyatakan penyebabnya adalah sistem penerbangan yang dimiliki oleh semua kelelawar tetapi tidak dimiliki oleh mamalia lainnya, ini memungkinkan kelelawar untuk mengembangkan mekanisme yang melindungi mereka dari virus. Ketika kelelawar terbang, mereka meningkatkan metabolisme dan suhu tubuhnya. Ini mirip dengan demam pada manusia dan mamalia lainnya. Dalam skala evolusi para ilmuwan mengatakan, kelelawar dapat meningkatkan sistem kekebalan dan membuatnya lebih toleran terhadap virus.

"Hipotesis di antara para ilmuwan saat ini adalah bahwa sistem kekebalan kelelawar telah diadaptasi selama berabad-abad evolusi karena kemampuan terbang mereka," kata Dr Stathis Giotis, ahli Virologi Departemen Penyakit Menular di Imperial College, London.

Bukan tanpa alasan, para ilmuwan juga telah menemukan beberapa petunjuk yang menjanjikan dalam susunan genetik kelelawar untuk mendukung hipotesis ini.

Para ilmuwan menemukan, kelelawar memiliki lebih banyak virus berbahaya daripada spesies lainnya. Sebuah tim ilmuwan telah mengamati 188 virus zoonosis yang diketahui dan menemukan bahwa kelelawar memiliki proporsi yang jauh lebih tinggi dari spesies mamalia lainnya.

Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti apakah coronavirus Wuhan berasal dari kelelawar dan apakah perantara berperan. Karena pada awalnya wabah ini diduga muncul dari pasar makanan laut yang menjual hewan hidup di Wuhan. Hingga saat ini para ilmuwan tengah berupaya untuk melacak sumbernya baik di laboratorium maupun langsung di lapangan.

Profesor Guizhen Wu mengatakan data menunjukkan virus itu berpindah dari kelelawar ke hewan liar lain yang tidak diketahui, baru kemudian ke manusia. Dia menuturkan tidak ada kelelawar yang dijual di pasar makanan laut dan pada saat wabah corona pertama kali dilaporkan di akhir Desember, sebagian besar spesies kelelawar di Wuhan sedang berhibernasi.

Reporter Magang : Roy Ridho

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?
Dari COVID-19 Hingga Nipah, Mengapa Kelelawar Bisa Menjadi Penyebar Munculnya Virus?

Kelelawar merupakan hewan yang menjadi penyebab dari peredaran sejumlah virus yang berbahaya.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Nenek Moyang Bersama Kita Berasal dari 4,2 Miliar Tahun Lalu, Bermula di Lautan dan Lebih Awal dari Perkiraan Sebelumnya
Nenek Moyang Bersama Kita Berasal dari 4,2 Miliar Tahun Lalu, Bermula di Lautan dan Lebih Awal dari Perkiraan Sebelumnya

Studi awal menyatakan nenek moyang seluruh makhluk hidup ini berasal dari 3,8 miliar tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat
Analisis Pakar Penyebab Kasus Pneumonia Misterius Meningkat

Kasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Tengkorak Kelelawar Berusia 50 Juta Tahun, Fosil Tertua dalam Kondisi Masih Utuh
Ilmuwan Temukan Tengkorak Kelelawar Berusia 50 Juta Tahun, Fosil Tertua dalam Kondisi Masih Utuh

Temuan fosil ini dapat membantu menyelesaikan perdebatan lama terkait ekolokasi berevolusi kelelawar.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak Drastis di China, Awal Kemunculannya Mirip Covid-19

Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi

Kasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang
Ilmuwan Ungkap Virus Purba Punya Peran Besar dalam Evolusi Manusia, Nenek Moyang Kita Jadi Bisa Berkembang

Penemuan ini menunjukkan virus mungkin memainkan peran lebih besar dalam evolusi kita daripada yang kita sadari.

Baca Selengkapnya