Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bengkel Kapak Berusia 1,2 Juta Tahun Ditemukan, Begini Penampakannya

Bengkel Kapak Berusia 1,2 Juta Tahun Ditemukan, Begini Penampakannya Lokasi penemuan bengkel berusia 1,2 juta tahun. ©MUSSIS, MENDEZ-QUINTAS ET. AL/Vice

Merdeka.com - Para ilmuwan menemukan harta karun yang terdiri dari hampir 600 kapak obsidian yang dibuat lebih dari 1,2 juta tahun lalu di Ethiopia.

Menurut penelitian baru, kapak ini dibuat kelompok hominin yang tidak diketahui, keluarga yang terdiri dari manusia modern dan banyak kerabat kita yang telah punah.

Temuan ini juga mengungkapkan, hominin yang tinggal di bagian Ethiopia ini, yang dikenal sebagai Melka Kunture, pastilah perajin yang sangat terampil untuk bekerja dengan bahan yang tidak terduga.

Para ilmuwan yang dipimpin Margherita Mussi, seorang arkeolog di Universitas Sapienza, menemukan penggunaan obsidian lebih dari 1,2 juta tahun yang lalu oleh hominin yang hidup di sepanjang Sungai Awash di Ethiopia. Temuan mereka diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.

Dari 578 kapak tangan yang ditemukan para peneliti di Melka Kunture, semuanya terbuat dari obsidian kecuali tiga.

“Menyusul pengendapan akumulasi bebatuan obsidian di sungai yang berkelok-kelok, hominin mulai mengeksploitasinya dengan cara baru, menghasilkan alat-alat besar dengan ujung tajam,” jelas Mussi dan rekan-rekannya dalam penelitian tersebut, dikutip dari Vice, Kamis (2/2).

"Menurut kami hominin melakukan lebih dari sekadar bereaksi terhadap perubahan lingkungan; mereka memanfaatkan peluang baru, dan mengembangkan teknik baru dan keterampilan baru menurut mereka," tambah para ilmuwan.

Obsidian adalah kaca vulkanik yang terbentuk dari lahar dingin, sehingga batu ini memiliki warna gelap yang khas dan struktur rapuh. Sebagai kaca yang rapuh dan berujung tajam, obsidian berfungsi untuk membuat perkakas dan senjata, tetapi kualitas yang sama membuatnya sulit untuk dipahat karena dapat dengan mudah pecah dan menyebabkan cedera.

Banyak budaya manusia mengandalkan obsidian untuk barang estetika dan fungsional selama beberapa milenium terakhir. Namun, penggunaan kaca ini semakin gencar di era Pleistosen.

Bukti arkeologis menunjukkan, hominin yang tinggal di Melka Kunture membuat kapak tangan obsidian dengan standarisasi yang "luar biasa" dan perhatian terhadap detail yang "difokuskan pada pengaturan akhir artefak," menurut penelitian.

"Kami menunjukkan melalui analisis statistik bahwa ini adalah kegiatan yang terfokus, kapak tangan yang sangat standar diproduksi, dan ini adalah bengkel perkakas batu," tim menyimpulkan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP