Bentrokan Antar Geng di Prancis, Dua Remaja Tewas Kena Tikam
Merdeka.com - Pemerintah Prancis pada Selasa malam mengerahkan pasukan polisi ke dua daerah pinggir kota Paris untuk menangani kekerasan geng setelah remaja 14 tahun ditikam sampai tewas dalam bentrokan terpisah.
Dua pembunuhan tersebut terjadi kurang dari 24 jam di wilayah Essonne, selatan Paris.
Insiden pertama terjadi pada Senin, di mana gadis remaja 14 tahun tewas karena luka tikaman di perut dalam bentrokan belasan pemuda di luar sekolah di kota Saint-Cheron, 50 kilometer selatan Paris. Enam anak usia antara 13 dan 16 tahun telah ditangkap terkait kematian gadis tersebut.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Dikutip dari France 24, Kamis (25/2), salah satu tersangka yang diketahui polisi, mengaku melakukan pukulan fatal dengan pisau saku, menurut jaksa penuntut umum di wilayah itu, Caroline Nisand.
Penikaman kedua terjadi pada Selasa di kota Boussy-Saint-Antoine, 45 kilometer di wilayah timur, di mana remaja laki-laki 14 tahun tewas karena tikaman di perut, menurut pihak berwenang setempat kepada AFP.
Sementara itu, remaja laki-laki 13 tahun juga terluka parah setelah ditikam di leher selama bentrokan geng 30 anak muda di dua wilayah di Boussy-Saint-Antoine. Tersangka penikaman menyerahkan diri ke polisi.
Kematian remaja ini terjadi setelah kemarahan bulan lalu terkait video remaja 15 tahun di selatan Paris yang dipukul anggota geng sampai membuatnya koma.
Dampak media sosial
Pada Rabu, perwakilan pemerintah di Essonne, Eric Jalon, mengatakan kepada radio France Info, bentrokan antar geng di wilayah itu meningkat dalam hal jumlah, intensitas, dan kegawatan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, yang mengunjungi Essonne pada Selasa mengatakan, wilayah Paris dan sekitarnya secara khusus paling terpengaruh bentrokan antar geng remaja.
Dia menyalahkan jaringan media sosial di mana anak-anak muda mengunggah video rival mereka dipukul untuk merendahkan lawannya. Namun menurutnya, di seluruh negeri, tingkat kekerasan geng remaja menurun sejak 2016, di mana saat itu sembilan anak muda tewas dalam bentrokan.
Sejumlah sumber polisi menyampaikan jumlah geng di wilayah Paris tak mengalami penurunan dalam lima tahun di mana 46 geng disebut masih aktif di Paris dan wilayah pinggir kota. terakhir, di mana 46 geng disebut masih aktif di Paris dan wilayah pinggir kota.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaSatu anak tewas dibacok di punggung hingga menembus jantung
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaAG dinyatakan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaTawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisal A, diamankan dan dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya