Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bentuk Pasukan Pembunuh Untuk Habisi Kelompok Separatis, Duterte Tuai Kecaman

Bentuk Pasukan Pembunuh Untuk Habisi Kelompok Separatis, Duterte Tuai Kecaman duterte. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendukung Sayap Kiri Filipina merasa cemas atas ancaman dikeluarkan oleh Presiden Rodrigo Duterte tentang pembentukan 'pasukan pembunuh'. Pasukan ini rencananya akan ditugaskan untuk memburu dan membunuh para pemberontak dari kelompok separatis.

Menurut pendukung Sayap Kiri, rencana ini hanya menimbulkan kritik yang akan memicu sejumlah pembunuhan yang mirip dengan perang berdarah narkoba yang dibuatnya.

Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (28/11), pendukung Sayap Kiri dan beberapa anggota parlemen mengatakan Duterte hanya akan memperburuk iklim ketakutan dan kekebalan hukum yang ada, dengan mengancam akan melepaskan pasukannya sendiri pada milisi komunis atau yang akrab disebut New People's Army (NPA), yang telah melancarkan pemberontakan tingkat rendah di Filipina selama beberapa dekade.

Duterte mengatakan pasukannya ini akan menandingi 'sparrows' milik NPA, pasukan yang dikerahkan komunis bertugas untuk membunuh polisi Filipina selama tahun 1970 hingga 1980. Namun, tidak jelas apakah 'sparrows' itu masih ada atau tidak.

"Itu adalah kelebihan mereka. Jadi saya akan menciptakan sparrow saya sendiri," kata Duterte dalam pidatonya hari Selasa.

Pendiri Partai Komunis Filipina yang diasingkan, Jose Maria Sison, membantah adanya sparrow dan mengatakan Duterte menggunakannya sebagai dalih untuk membunuh orang yang dicurigai sebagai pemberontak Maoist.

Sison mengaitkan hal itu dengan kampanye anti narkoba Duterte, di mana ratusan ribu orang tewas telah tewas karena dicurigai sebagai pengguna dan penyebar. Para aktivis mengatakan banyak yang tampaknya telah dieksekusi, namun polisi sendiri menyangkal bahwa kematian ribuan orang itu adalah aksi tembak-menembak yang dilakukan antar pengedar narkoba.

"Dia hanya membuat alasan untuk membentuk pasukan pembunuhnya sendiri. Siapa pun yang tertuduh dapat dibunuh karena polisi memiliki izin untuk membunuh," kata Sison pada News Channel ANC.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara

Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?
TNI Kembali Sebut KKB Papua sebagai OPM, Apakah Operasi Penindakan Bakal Ikut Berubah?

Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan
Ibas Minta Panglima TNI Jamin Kasus Paspampres Aniaya Pemuda Aceh Transparan: Harus Berkeadilan

Ibas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.

Baca Selengkapnya
Hasto Kesal Bendera PDIP di Gunungkidul Dipaksa Diturunkan: Tapi PSI Diizinkan
Hasto Kesal Bendera PDIP di Gunungkidul Dipaksa Diturunkan: Tapi PSI Diizinkan

Namun partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu bisa memasang bertruk-truk bendera.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua

Selain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.

Baca Selengkapnya
FOTO: 4.000 Tentara dan Polisi Gerebek Penjara Zonal 8 Amankan
FOTO: 4.000 Tentara dan Polisi Gerebek Penjara Zonal 8 Amankan "Fito", Buntut Tewasnya Capres Ekuador Fernando Villavicencio

Dalam penggerebekan itu pasukan militer dan polisi membawa "Fito" pemimpin geng kriminal yang diduga ada dibalik penembakan tersebut.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Motif Paspampres Culik Warga Aceh Hingga Tewas | Panglima TNI Minta Hukum Seumur Hidup
TOP NEWS: Motif Paspampres Culik Warga Aceh Hingga Tewas | Panglima TNI Minta Hukum Seumur Hidup

Dalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Operasi Damai Cartenz dan Aparat Gugur di Tanah Papua
INFOGRAFIS: Operasi Damai Cartenz dan Aparat Gugur di Tanah Papua

sejak 17 Januari 2022, Satgas Nemangkawi digantikan oleh Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua
Terungkap Alasan TNI Kembali Pakai Istilah OPM Ganti Penggunaan KST di Papua

Dikarenakan mereka adalah suatu organisasi yang menyatakan dirinya tentara /combatan.

Baca Selengkapnya
Viral Ancam Petugas Medis Puskesmas Leuwisadeng, Pria Ini Tertunduk Lesu di Kantor Polisi
Viral Ancam Petugas Medis Puskesmas Leuwisadeng, Pria Ini Tertunduk Lesu di Kantor Polisi

Hari alias Jepang tertunduk lesu saat dihadirkan di Polres Bogor, Senin (28/4). Padahal sebelumnya dia viral mengancam petugas medis Puskesmas Leuwisadeng.

Baca Selengkapnya