Berapa Ukuran Asteroid Terbesar dan Terkecil di Tata Surya? Ini Kata Ahli Astronomi
Merdeka.com - Asteroid menyebabkan kepunahan dinosaurus jutaan tahun lalu, ketika batu luar angkasa berukuran raksasa itu menghantam bumi.
Namun tidak semua asteroid itu penghancur Bumi. Asteroid memiliki beragam ukuran, ada yang kecil dan sangat besar.
Lantas, apa saja asteroid terbesar dan terkecil yang pernah tercatat di tata surya kita?
-
Kapan asteroid yang memusnahkan dinosaurus menghantam Bumi? Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan.
-
Bagaimana Asteroid hantam bumi? Pasalnya, asteroid itu bergerak dengan kecepatan 55.000 kilometer atau 34.000 mil per jam. Sehingga mampu luluh lantakkan wilayah sekitarnya.
-
Asteroid apa yang hancur di atmosfer bumi? Pada 22 Oktober lalu, sebuah asteroid terbakar di atmosfer bumi di bagian timur Samudra Pasifik.
-
Kenapa asteroid bisa merusak Bumi? Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi. Bahkan, dari hasil tabrakan tersebut tak jarang mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari dampak kecil hingga besar bisa saja terjadi.
-
Bagaimana asteroid mempengaruhi Bumi? Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak,' ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
-
Mengapa asteroid kecil sering menabrak bumi? Di masa sekarang, ancaman asteroid menabrak Bumi juga masih ada karena asteroid adalah benda langit yang jumlahnya puluhan ribu dan kerap menabrak Bumi tanpa kita sadari karena ukurannya kecil.
Asteroid terbesar dalam tata surya adalah Ceres, yang besarnya hampir 950 kilometer atau seperempat ukuran Bulan. Sedangkan asteroid terkecil lebih sulit ditentukan.
Namun asteroid terkecil yang diakui secara resmi oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikenal dengan nama asteroid 2015 TC25, dengan ukuran 2 meter.
Beberapa definisi menyatakan asteroid harus berukuran minimal 1 meter, tetapi tidak semua ilmuwan setuju tentang batasan ukuran ini, seperti dikutip dari laman Live Science, Kamis (16/3).
Asteroid diperkirakan terbentuk pada awal terciptanya tata surya, ketika matahari dikelilingi awan debu tebal. Saat debu ini mendingin selama puluhan juta tahun, ia mulai menyatu menjadi gumpalan yang semakin besar, yang pada gilirannya memperoleh massa saat mereka bertabrakan dan saling menempel. Akhirnya, beberapa benda ini memperoleh massa yang cukup untuk menjadi planet.
Tapi segelintir sisa dari massa ini "seperti remah-remah di atas meja," jelas Simone Marchi, ahli astronomi di Institut Penelitian Southwest di Boulder, Colorado. Beberapa dari "remah-remah" ini menjadi asteroid.
Hari ini, sebagian besar asteroid di tata surya ditemukan di sabuk asteroid, lingkaran batu dan debu selebar 225 juta km yang mengorbit di ruang antara Mars dan Jupiter. Para ilmuwan sejauh ini telah mencatat hampir 1 juta asteroid. Dan diperkirakan masih ada jutaan lainnya.
Sebagai asteroid terbesar, Ceres mudah ditemukan oleh teleskop. Pada 1801, Ceres menjadi benda pertama yang dikenali di sabuk asteroid, menurut laporan NASA.
Pada 2006, Ceres dikategorikan sebagai planet kerdil, kategori yang sama yang diberikan untuk Pluto. Namun menurut NASA, Pluto lebih luas dan 14 kali lebih besar dari Ceres.
Setelah Ceres, asteroid terbesar lainnya adalah Vesta, sebesar 525 kilometer.
Asteroid terkecil masih jadi perdebatan.
"Tidak ada batasan resmi," kata Yan Fernandez, astronom di Universitas Central Florida.
Teleskop telah melihat asteroid sekecil 91 cm, dan ada banyak objek kecil yang mengorbit di sabuk asteroid. Namun, objek sekecil ini biasanya terbakar jika memasuki atmosfer planet yang relatif tebal seperti Bumi, menurut NASA.
Dengan metrik ini, mereka dapat dikategorikan sebagai meteoroid, serpihan kecil puing ruang angkasa yang menjadi meteor saat melesat melintasi langit (dan meteorit jika berhasil mencapai permukaan planet).
Fernandez mengatakan, ukuran asteroid ini bisa berubah dan menjadi kecil. Penyebabnya beragam, ada yang mengecil karena tekanan panas ketika mendekati matahari, ada yang bertabrakan dengan asteroid lainnya sehingga mereka hancur atau pecah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Baca SelengkapnyaIni detik-detik bagaimana dinosaurus punah dihantam asteroid.
Baca SelengkapnyaGravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.
Baca SelengkapnyaMenurut ilmuwan, ada dua cara untuk menakar kemungkinan kapan asteroid berukuran raksasa menabrak bumi.
Baca SelengkapnyaEmpat asteroid besar mendekati Bumi pada 24 Oktober, dengan jarak terdekat sekitar 1,5 juta mil. Salah satunya, sebesar gedung pencakar langit.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar asteroid besar yang pernah ditemukan NASA.
Baca SelengkapnyaHewan ini merupakan herbivora dengan tubuh raksasa dan leher panjang.
Baca SelengkapnyaIlmuwan khawatir bila asteroid sebesar itu serempet Bumi. Ini dampaknya jika itu terjadi.
Baca Selengkapnya"Kotak Hitam" ini adalah kunci petunjuk bagaimana peristiwa mengerikan itu terjadi jutaan tahun silam.
Baca SelengkapnyaMeteorit umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yaitu kondrit dan akondrit.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan berspekulasi ada kekuatan lain di Bumi yang menyebabkan dinosaurus punah, selain asteroid.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru menemukan besarnya asteroid yang menghantam Bumi. Peristiwa ini yang membuat dinosaurus punah.
Baca Selengkapnya