Bergabung negara Teluk Arab lain, Yordania ikut musuhi Qatar
Merdeka.com - Daftar negara Teluk Arab yang memusuhi Qatar kini semakin memanjang. Setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, Yaman, Libya, kini Yordania pun bergabung untuk memutus hubungan diplomatik dengan Qatar.
"Setelah mengkaji penyebab krisis antara Doha dan negara-negara Arab lain, maka Amman juga memutuskan untuk mengambil keputusan sama," ujar juru bicara pemerintah, Mohammed al Momani, seperti dilansir dari laman Haaretz, Senin (6/6).
Selain memutus hubungan diplomatik, Yordania juga mencabut izin tayang saluran televisi Al Jazeera yang merupakan saluran satelit negara paling berpengaruh di Qatar.
-
Apa yang terjadi setelah Qatar merdeka? Kemerdekaan Qatar membuka babak baru dalam sejarah negara tersebut, yang kini dikenal sebagai salah satu negara terkaya di dunia berkat cadangan minyak dan gas alamnya yang melimpah.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa yang memberikan dukungan penuh pada negara-negara Arab? Uni Soviet memberi dukungan penuh pada negara-negara Arab dalam persiapan perang melawan Israel.
-
Kenapa Qatar memutuskan merdeka? Keputusan Qatar untuk merdeka didorong oleh perubahan geopolitik di kawasan Timur Tengah dan keinginan untuk mengelola sumber daya minyaknya secara mandiri.
-
Mengapa Adiba datang ke Qatar? Kehadiran Adiba menjadi penting lantaran dapat menjadi support system bagi Egy. Egy sendiri masih menjadi pilar utama Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala Asia beberapa hari ke depan.
-
Siapa yang memimpin Qatar saat merdeka? Pada tahun 1916, Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani menandatangani perjanjian dengan Inggris yang menjadikan Qatar sebagai protektorat resmi.
Sebelumnya, negara-negara Liga Arab memutus hubungan dengan Qatar secara terkoordinasi atas tudingan bahwa negara tersebut mendukung terorisme bahkan mendanai kelompok militan. Namun, Qatar dengan tegas membantah tudingan tersebut dengan menyebut bahwa kabar itu hanya kebohongan lantaran berita palsu yang dibuat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
"Hal ini menunjukkan bahwa media (didanai Saudi dan Uni Emirat Arab) membuat berita palsu dan kebohongan untuk menyerang Qatar," papar Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani seperti dilansir dari Aljazeera.
Sementara itu, perwakilan Gedung Putih mengatakan bahwa Amerika Serikat kini tengah berkomunikasi dengan semua negara Timur Tengah untuk menyelesaikan masalah dan memulihkan kerja sama negara-negara itu.
"AS menilai masalah ini bisa diredam dan diselesaikan, sesuai dengan prinsip yang ditetapkan presiden dalam hal mengatasi masalah pendanaan kelompok teror dan ekstremisme," kata juru bicara pemerintah Sean Spicer dalam sebuah konferensi pers.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaKetika Iran menyerang Israel pada April lalu, negara Zionis itu dibantu dan didukung negara Arab seperti Yordania.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaUni Emirat Arab normalisasi hubungan dengan Israel sejak 2020.
Baca SelengkapnyaKelompok tentara bayaran yang didukung Saudi dan UEA merajalela di Yaman sejak dimulainya perang di negara tersebut sembilan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaIsrael mengebom pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7), menewaskan enam orang.
Baca SelengkapnyaHamas meluncurkan serangan massal terhadap pasukan dan pemukiman Israel, yang menewaskan sedikitnya 700 orang di Israel dan ratusan lainnya di Gaza.
Baca SelengkapnyaKejadian ini memicu kekhawatiran meningkatnya ketegangan regional di tengah agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIran menembakkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Israel pada Selasa (1/10) malam.
Baca Selengkapnya