Bergurau bawa bom di bagasi pesawat, 2 WNI ditahan polisi Jeddah
Merdeka.com - Dua Warga Negara Indonesia (WNI) jemaah umrah ditahan kepolisian Jeddah lantaran bercanda membawa bom di bagasi pesawat. Rupanya, gurauan tersebut disikapi sangat serius petugas bandara.
"Kejadiannya pada kemarin 11 Januari. WNI bernama UWD (56 tahun) dan TKW (50 tahun) bercanda bilang bawa bom di bagasi. Alhasil mereka pun ditahan oleh pihak keamanan," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (12/1).
Iqbal mengaku mendapat kabar mengenai dua WNI tersebut dari KJRI Jeddah atas anak dari WNI bernama UWD.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Bagaimana cara polisi menangani penumpang yang bercanda? 'Akhirnya pesawat dibawa ke remote area, dengan polisi militer menunggu. Setelah tangga menempel 2-3 polisi masuk ke pesawat. Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer,' tulisnya.
"Yang mengabarkan ke kita itu KJRI Jeddah setelah ada laporan dari anaknya UWD yang kebetulan tinggal di sana. Kedua WNI itu juga sudah ditahan di penjara Dahban," papar Iqbal.
Menanggapi hal tersebut, tim KJRI segera menemui pihak kepolisian untuk meyakinkan perbuatan kedua WNI tersebut tidak serius dan tidak merujuk pada indikasi ancaman. Sementara dari pihak Kemenlu sendiri memberikan nota agar kedua WNI dibebaskan.
"Dari tim KJRI sendiri langsung mendatangi polres di sana dan mencoba meyakinkan bahwa tindakan keduanya tidak sungguh-sungguh dan murni hanya bercanda. Kemenlu sendiri sudah mengirimkan nota pembebasan WNI tersebut," tutur Iqbal.
Sampai saat ini, kedua WNI dan anaknya masih berada di KJRI untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Akibat ulah kedua WNI tersebut, maskapai Royal Brunei Airlines yang sedianya akan mengantar para jemaah terpaksa harus menunda jadwal penerbangan hingga 11 jam. Tak hanya itu, otoritas bandara juga langsung menurunkan semua barang di bagasi untuk dilakukan pengecekkan ulang.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaGeneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar pun membenarkan soal adanya ulah penumpang bercanda membawa bom.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca SelengkapnyaDia menyelundupkan narkoba untuk melewati pengecekan hingga berhasil dibawa ke kabin pesawat.
Baca SelengkapnyaPihak maskapai bersama tim keamanan melakukan investigasi dan didapat fakta bahwa gurauan ancaman bom berasal seorang penumpang.
Baca SelengkapnyaPetugas melihat ada barang yang mencurigakan, untuk kemudian langsung mengambil koper tersebut dan mengamankannya.
Baca SelengkapnyaMereka terpantau melakukan orasi di tengah demonstrasi pengemudi ojek daring di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaBahkan, sebagian sabu lainnya diselipkan di celana dalam bagian bokong
Baca SelengkapnyaRencananya mereka akan dipulangkan pada Sabtu (1/6) malam sekitar jam 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaKeributan terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar saat penjemput jemaah haji plus memukul personel aviation security (Avsec). Pelaku langsun
Baca Selengkapnya