Berkepribadian ganda, ibu ini buang bayinya ke sungai
Merdeka.com - Perempuan Prancis bernama Estelle Derieux, 34 tahun, tidak menunjukkan emosi apa pun di wajahnya ketika dua hari lalu hakim memvonisnya dengan hukuman 15 tahun penjara lantaran dia membuang anaknya yang berusia dua tahun ke sungai hingga tewas.
Pada Agustus 2013 dia mengaku membunuh putrinya itu di Kota Lille karena takut buah hatinya diambil oleh petugas departemen sosial, seperti dilansir the Malaysian Insider, Jumat (6/11).
Derieux memasukkan putrinya ke dalam kantong plastik lalu membuangnya ke sungai.
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Kapan anak merasa tidak aman? Anak-anak yang sering menyaksikan pertengkaran mungkin khawatir tentang perceraian atau bertanya-tanya kapan 'silent treatment' dari salah satu orangtua akan berakhir.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Bagaimana anak korban perang mengatasi rasa takutnya? Mereka mungkin merasa takut akan kehilangan orang-orang yang tersisa, takut dengan suara keras atau ledakan, atau takut akan situasi yang mirip dengan kejadian traumatis.
-
Mengapa anak korban kekerasan rentan panik? Kekerasan yang dialami anak tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga dapat menimbulkan trauma yang mendalam pada aspek psikologis mereka. Trauma ini berpotensi menyebabkan masalah mental, seperti serangan panik dan depresi, yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak.
Seorang psikolog dalam kesaksiannya pekan ini menyatakan Derieux menderita kelainan bipolar (berkepribadian ganda) dan terjebak dalam kondisi "malaikat" dan "iblis".
"Dia punya wajah yang seteduh malaikat, dia bisa tersenyum, tapi tiga menit kemudian dia bisa menjadi sangat jahat," kata ahli.
Dalam persidangan Derieux mengatakan dia tidak mengerti bahwa petugas departemen sosial ingin menolongnya. Derieux mengatakan dia meminta maaf.
"Saya mencoba berubah, lebih bisa menerima nasihat dan mendengar masukan," kata dia.
"Tentang anak saya, saya tak bisa membicarakan masa lalunya. Saya selalu mengingatnya saat ini."
Selain hukuman bui, pengadilan memutuskan Derieux harus menjalani perawatan psikologis. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaIbu berinisial A diduga mengalami Baby Blues Syndrome.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca Selengkapnya