Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berbagai Reaksi Umat Beragama di Tengah Pandemi Corona

Berbagai Reaksi Umat Beragama di Tengah Pandemi Corona Masjid Istiqlal tiadakan salat Jumat. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Virus corona yang menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi telah merenggut ribuan nyawa, menghilangkan mata pencaharian dan kehidupan normal masyarakat. Nampaknya, dunia memerlukan berkat. Maka naiklah seorang pendeta di pesawat kecil.

Sebelum penerbangannya ke Lebanon, seorang tentara di pos pemeriksaan bandara bertanya kepada Pendeta Majdi Allawi apakah ia memiliki masker dan pembersih tangan.

"Yesus adalah pelindung saya," kata Pastor Allawi, yang berasal dari Gereja Katolik Maronite.

"Dia adalah pembersih saya," ujarnya seperti dikutip dari The New York Times, Rabu (25/3).

Agama adalah pelipur lara bagi miliaran orang yang menghadapi pandemi di mana para ilmuwan, presiden, dan dunia sekuler tampaknya, sejauh ini, hanya memiliki beberapa jawaban. Dengan persediaan pembersih dan kepemimpinan yang terbatas, ketakutan terhadap virus corona telah mendorong umat beriman di dunia lebih dekat dengan agama dan ritual.

Tapi apa yang baik bagi rohani bisa jadi tak selalu baik bagi jasmani.

Umat beragama di seluruh dunia tengah berhadapan dengan peringatan otoritas kesehatan masyarakat bahwa pertemuan komunal, kunci dari begitu banyak praktik keagamaan, harus dibatasi untuk memerangi penyebaran virus. Dalam beberapa kasus, semangat keagamaan telah membawa orang menuju penyembuhan yang tidak memiliki dasar dalam sains; di tempat lain, itu telah menarik mereka ke tempat-tempat suci atau ritual yang dapat meningkatkan risiko infeksi.

Di Myanmar, seorang biksu Buddha terkemuka mengumumkan bahwa dosis satu jeruk nipis dan tiga biji palem - tidak lebih, tidak kurang - akan memberikan kekebalan. Di Iran, beberapa peziarah terekam sedang menjilati kuil-kuil Muslim Syiah untuk menangkal infeksi.

Dan di Texas, pengkhotbah Kenneth Copeland mengaitkan televangelisme dengan telemedis, menyiarkan dirinya sendiri, dengan satu tangan yang gemetar terulur, karena ia mengklaim dapat menyembuhkan orang melalui layar.

Seorang apoteker Mesir, Ahmed Shaban (31) melakukan perjalanan ke Arab Saudi bulan ini untuk berziarah ke tempat kelahiran dan makam Nabi Muhammad.

"Di masa-masa sulit, takut, atau panik," kata Mr. Shaban, "apakah Anda berpikir, 'Bagaimana Tuhan bisa melakukan ini kepada kami?' Atau Anda berlari kepadanya untuk perlindungan dan bimbingan, agar semuanya masuk akal."

Pada saat Shaban dijadwalkan berangkat ke Mekkah, pemerintah Arab Saudi menangguhkan izin umrah.

Bulan ini, Masjid Al Aqsa di Yerusalem juga ditutup.

Sikap Umat Beragama di Belahan Dunia

Wabah virus corona di beberapa negara berkaitan dengan aktivitas keagamaan. Di Korea Selatan dikaitkan dengan sebuah gereja di Kota Daegu, tablig akbar yang dihadiri 16.000 orang di sebuah masjid di Kuala Lumpur, Malaysia dan sebuah jemaat Yahudi Ortodoks di New Rochelle, New York.Rabi David Lau, kepala rabi Ashkenazi di Israel, menyerukan kepada orang-orang Yahudi untuk mengucapkan 100 doa pengampunan setiap hari, seperti yang dilakukan Raja Daud ketika berhadapan dengan wabah. Kepala rabi Sephardic, Yitzhak Yosef, mendesak orang-orang Yahudi untuk mengajukan petisi kepada Yang Mahakuasa untuk menghentikan epidemi.Patriark Koptik Mesir, Paus Tawadros II, mengatakan pandemi semacam seruan untuk bertobat. Penganut Kristen Koptik di Mesir, Monica Medhat (26) mengatakan dia tetap melakukan pencegahan atas virus, tapi persekutuan peribadatan adalah hal yang utama baginya dan tak bisa terinfeksi virus apapun."Saya percaya semua orang mati ketika mereka ditakdirkan untuk mati," katanya."Tidak masalah apakah itu dari virus atau kecelakaan mobil. Tuhan menolong kita semua."Orang-orang mungkin telah secara tidak sadar menyebarkan virus atas nama kesalehan.Meskipun New York baru-baru ini melarang pertemuan besar, beberapa pernikahan besar berlangsung di komunitas Yahudi Hasid di Brooklyn, yang telah melaporkan lonjakan kasus yang dikonfirmasi dalam beberapa hari terakhir.Iran adalah negara yang terjangkit virus paling parah di dunia dan puluhan tempat suci Muslim Syiah, tetap dibuka selama beberapa pekan bahkan saat wabah virus corona semakin meluas.Pemerintah akhirnya menyetujui saran pejabat kesehatan dan menutup dua tempat suci populer di kota Mashhad dan Qom pada Senin, kerumunan umat mengecam."Presiden benar-benar keliru melakukan hal itu!," kata warga, mengutip pemberitaan media setempat.India sejauh ini menolak membatalkan festival tahunan yang dimulai Rabu untuk menghormati dewa Rama. Pada masa normal, festival itu menarik sejuta orang ke Ayodha, yang diyakini sebagian orang sebagai tempat kelahiran Rama, di negara bagian utara Uttar Pradesh.Pemerintah meminta umat Hindu untuk merayakannya di rumah tahun ini. Penyelenggara tak menghiraukan."Orang-orang mendapatkan kesempatan untuk melihat Dewa Rama," kata Vinod Bansal, juru bicara nasional Vishva Hindu Parishad. "Tidak pantas untuk merampas kesempatan mereka."

Penundaan Ibadah Massal

Banyak agama beradaptasi dengan realitas baru.Rumah ibadah ditutup atau kosong. Air suci disiram dari botol-botol individual dan bukan tempat minum bersama. Salat Jumat ditiadakan di seluruh negara Timur Tengah. Muadzin di Tepi Barat dan Kuwait menyerukan warga Muslim tidak salat di masjid tapi di rumah masing-masing.Ini akan menjadi pekan keempat tanpa Misa di seluruh Italia. Tetapi di kota Sisilia, Palermo, tempat gunung Saint Rosalia berada, yang diyakini telah menyelamatkan Palermo dari wabah pada tahun 1625, tetap dibuka.Di saat pemerintah melakukan lockdown, orang Italia tidak seharusnya meninggalkan rumah kecuali untuk keadaan darurat. Namun Pendeta Gaetano Ceravolo, kepala penjaga tempat suci itu, mengatakan sekitar 40 peziarah berkunjung pada Minggu lalu, berdoa dengan singkat dan berjauhan satu sama lain.Di Israel, otoritas keagamaan berupaya mengakomodasi umat tanpa membahayakan mereka.Tembok Ratapan telah dibagi lagi menjadi area doa yang lebih kecil untuk mencegah kelompok besar, dan sinagog mengadakan layanan dengan jemaat lebih kecil dan mengimbau orang yang berisiko tinggi untuk tetap di rumah. Gereja-gereja Tepi Barat ditutup. Misa Paus disiarkan langsung melalui internet. Demikian pula ritual untuk mengusir virus di kuil Buddha Kinpusen-ji di Jepang. Gereja-gereja Korea Selatan menawarkan layanan khusus YouTube untuk pertama kalinya.

Teguran Tuhan?

Di tengah-tengah kecemasan atas virus corona, mungkin tak terelakkan bahwa sebagian orang akan menafsirkan pandemi ini sebagai teguran Tuhan.Beberapa warga Muslim Mesir menulis di media sosial, mengatakan Tuhan memusnahkan negara-negara non-Muslim dengan memberi mereka virus, namun tidak menyadari Mesir telah melaporkan hampir 200 kasus dan mungkin lebih banyak lagi yang tidak terhitung. Pengikut Ikhwanul Muslimin, organisasi yang kini terlarang di Mesir, melontarkan bahwa wabah adalah hukuman atas dukungan rakyat Mesir pada kudeta militer yang membuat pemimpin otoriter negara itu, Presiden Abdel Fattah el-Sisi, berkuasa pada 2013.Pekan lalu muncul video aktivis Hindu di India yang meminum air kencing sapi untuk mencegah virus corona.

Di rumah sakit pemerintah Lebanon di mana pasien yang terinfeksi dirawat, seorang perempuan baru-baru ini datang membawa campuran air suci dan tanah yang digali dari mausoleum Saint Charbel, yang dihormati di kalangan umat Kristen Lebanon. Beberapa orang Kristen meminum air itu sebagai tindakan pencegahan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bijak Sikapi Perbedaan Pilihan Politik dan Agama
Bijak Sikapi Perbedaan Pilihan Politik dan Agama

Justru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Pidato di Istana Negara, Paus Fransiskus Sampaikan Pesan penting Ini untuk Gereja Katolik
Pidato di Istana Negara, Paus Fransiskus Sampaikan Pesan penting Ini untuk Gereja Katolik

Paus Fransiskus menyampaikan menyampaikan banyak hal dalam pidatonya di Istana Negara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Perkuat Toleransi Keberagaman dan Interaksi Antar-Umat Jelang Hari Natal
Perkuat Toleransi Keberagaman dan Interaksi Antar-Umat Jelang Hari Natal

Perjumpaan antarumat beragama serta penguatan nilai-nilai toleransi adalah langkah penting menuju masyarakat harmonis

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat
Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat

Secara umum, lembaga ini didedikasikan untuk merawat, mengajarkan, dan menjalankan praktik-praktik keagamaan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
MUI: Indonesia Punya Banyak Perbedaan Bahasa dan Tempat Beragam Tetap Bersatu
MUI: Indonesia Punya Banyak Perbedaan Bahasa dan Tempat Beragam Tetap Bersatu

Pihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya