Bertaruh Nyawa Melawan Keputusasaan dari Pengungsian Hingga Terdampar di Lautan
Merdeka.com - Banyak orang Rohingya ditakutkan meninggal di tengah laut tiga minggu setelah kapal mereka terdampar di lepas pantai India, di mana sedikitnya 160 orang yang masih ada di atas kapal terancam kelaparan. Hal ini disampaikan anggota keluarga dan badan pengungsi PBB.
Mohammed Rezuwan Khan, yang kakak dan keponakannya berusia 5 tahun berada di atas kapal itu mengatakan kepada CNN, dua anak-anak dan seorang perempuan meninggal. Mereka yang masih hidup tidak punya air, makanan, maupun obat-obatan.
"Kami sangat khawatir dan ingin mereka diselamatkan. Semakin sulit bagi mereka untuk bertahan hidup," kata Rezuwan Khan dikutip dari CNN, Rabu (21/12).
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Siapa pemangsa manusia di laut? Ikan hiu besar ketiga di dunia, dikenal sebagai ikan hiu putih, memiliki berat maksimal mencapai 3,32 ton dan bisa tumbuh hingga panjang sekitar 15 hingga 20 kaki.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
Dia menambahkan, dia terakhir berbicara dengan kapten kapal itu pada Minggu.
Rezuwan mengatakan kakaknya ingin mencari kehidupan yang lebih baik untuk putrinya sehingga memutuskan ikut menempuh perjalanan laut yang berbahaya keluar dari Bangladesh pada 25 November.
"Orang-orang Rohingya semakin putus asa, mereka mau membahayakan nyawa mereka," kata Rezuwan Khan.
Kapal itu dilaporkan karam sejak akhir November karena mesinnya rusak. Saat ini kapal berada di dekat wilayah India di Kepulauan Andaman dan Nikobar di Teluk Benggala. Kapal diperkirakan menuju Malaysia dari Bangladesh, di mana 1 juta Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsian setelah melarikan diri dari negara mereka di Myanmar untuk menghindari kekerasan militer.
Perjalanan laut dari Cox's Bazaar ke Malaysia memerlukan waktu berminggu-minggu dan kondisi di laut sangat menantang. Rezuwan mengatakan banyak penumpang kapal yang terdampak terpaksa minum air hujan, dan ketika keputusasaan semakin meningkat, mereka terpaksa minum air laut.
CNN tidak bisa memverifikasi apakah ada korban jiwa di kapal tersebut.
Namun juru bicara PBB mengatakan berdasarkan laporan yang belum diverifikasi, sedikitnya 20 orang kemungkinan telah meninggal.
Juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Asia, Babar Baloch mendesak India dan Sri Lanka membantu menyelamatkan penumpang kapal tersebut. Desakan juga disampaikan Parlemen ASEAN untuk HAM.
Baloch mengatakan, PBB meyakini ada 2.000 Rohingya yang menempuh perjalanan laut berbahaya di tahun ini. Kebanyakan dari mereka meninggalkan kamp pengungsi yang padat di Cox's Bazaar, Bangladesh, di mana kondisinya sangat buruk. Perempuan juga berisiko mengalami pelecehan seksual dan kekerasan.
"Tolong lihatlah kami sebagai manusia"
Sementara itu, Rahan Uddin mengatakan adiknya yang berusia 17 tahun juga ada di kapal tersebut. Adiknya ingin ke Malaysia untuk mencari kerja dan menghasilkan uang untuk membantu membayar pengobatan orang tuanya yang sakit-sakitan.
"Kami sangat mengkhawatirkan dia dan keselamatannya," ungkap Uddin.
"Kami tidak tahu apakah dia masih hidup atau tidak."
Rezuwan Khan mengatakan dia ingin komunitas internasional memandang mereka sebagai manusia.
"Tolong lihatlah kami sebagai manusia," ungkapnya.
"Izinkan saudara kami turun dari kapal," lanjutnya.
"Tolong selamatkan orang-orang Rohingya. Jika tidak, kami bisa mati."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaBelasan mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di perairan laut mulai dari Aceh Jaya, Aceh Barat hingga Sabang
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya yang menumpang satu kapal kayu terdampar di tepi pantai Kulee Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Selasa (14/11).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnyaolisi mendapatkan lima Rohingya tersebut masih di kawasan Tanjung Pura dan langsung membawa ke penampungan kembali.
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).
Baca Selengkapnya