Bertemu Mahmoud Abbas, Raja Salman Perkuat Kembali Dukungan untuk Palestina
Merdeka.com - Raja Salman menyampaikan kerajaan Arab Saudi berkomitmen mendukung kemerdekaan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya sebelum konferensi perdamaian dan keamanan Timur Tengah yang dipimpin Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Raja Salman saat bertemu Presiden Palestina, Mahmoud Abbbas di Riyadh, Selasa (12/2).
"Arab Saudi secara permanen berpihak pada Palestina dan hak rakyatnya untuk (memiliki) negara merdeka dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibukotanya," lapor kantor berita Saudi Press Agency, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (13/2).
Komitmen Raja Salman ini datang ketika AS diperkirakan akan menyampaikan tawaran perdamaian antara Israel dan Palestina pada sebuah konferensi di ibukota Polandia, Warsawa. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan konferensi akan dihadiri para menteri luar negeri dari seluruh dunia dan membahas "pengaruh destabilisasi" Iran di Timur Tengah.
-
Siapa yang memberi klarifikasi soal Palestina? Mengomentari hal ini, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengungkapkan, belum munculnya negara Palestina pada aplikasi Whoosh, hal itu terjadi beberapa waktu lalu aplikasi belum terupdate versi terbaru.
-
Kapan kemerdekaan Palestina terjadi di masa lalu? Jika dirunut kembali ke masa lalu, kemerdekaan daerah yang berjuluk Palestina itu ternyata pernah berlangsung beberapa kali.
-
Mengapa Utsmaniyah menganggap Palestina penting? Bagi Utsmaniyah, pentingnya Palestina berasal dari ibu kota sejarahnya, Yerusalem, yang dianggap sebagai kota ketiga umat Islam setelah Makkah dan Madinah.
-
Bagaimana Palestina merdeka dikaitkan dengan hadis? Pertama yakni soal narasi saat khilafah tiba di Baiqtul Maqdis (Yerusalem/Palestina), maka akan terjadi bencana besar dan kiamat akan semakin dekat.
-
Apa yang Soekarno katakan soal Palestina? 'Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel'- Soekarno, 1962
-
Apa yang dilakukan Raja Faisal untuk Palestina? Faisal dan delegasi Arab Saudi menolak pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara. Dia juga menolak berdirinya Negara Israel tahun 1948.Faisal aktif memperjuangkan rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
Namun sebagian negara Eropa yang akan mengirimkan perwakilan dalam konferensi itu menilai AS dan Polandia telah melenceng dari tujuan utama agenda konferensi. Mereka menilai konferensi itu seharusnya tak terfokus pada Iran tetapi Timur Tengah secara luas.
Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, Mahmoud Abbas dalam pertemuan itu menyampaikan kepada Raja Salman terkait perkembangan terakhir di wilayah Palestina dan membahas "proses politik sehubungan dengan berlanjutnya pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina, tanah, dan situs-situs suci, dan upaya untuk melewati 'kesepakatan abad ini' ".
Menantu dan penasihat Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, juga akan berbicara dalam konferensi di Warsawa pada hari Kamis besok. Kushner, yang keluarganya dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, diperkirakan tidak akan mengungkap tawaran perdamaian sampai pemilihan 9 April di Israel.
Kushner juga dilaporkan akan mengunjungi Timur Tengah akhir bulan ini dan diharapkan akan singgah di Arab Saudi. Koran Israel, Haaretz melaporkan Kepala Intelijen Palestina, Majed Faraj bertemu pejabat Saudi membahas rencana perdamaian Timur Tengah yang diusulkan AS dan konsekuensinya.
Surat kabar itu menambahkan bahwa Otoritas Palestina berupaya agar negara-negara Arab dan Islam tidak akan mendukung kesepakatan itu. Pemerintahan Trump kesulitan menawarkan kesepakatan apa pun kepada Palestina, yang tetap marah atas keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada 2017. Pemerintah Palestina - yang menyebut konferensi Warsawa sebagai "konspirasi Amerika" - telah menolak pembicaraan dengan AS sampai adanya kebijakan yang lebih seimbang. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaPresiden Abbas sangat terharu mendengar penyataan tegas Prabowo dalam KTT tersebut.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Palestina di Jakarta memberi pernyataan tentang konflik terbaru Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Luar Negeri Anis Matta kemarin menghadiri KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaJokowi akan bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk menyuarakan posisi Indonesia mengenai Gaza.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaPuter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya