Berulang kali Pangeran Saudi bikin aib selundupkan narkoba
Merdeka.com - Arab Saudi sebagai negara muslim ternyata tidak luput dari tindakan penyelundupan narkoba, bahkan oleh petinggi kerajaan. Padahal sebagai negara dengan hukum syariah, berurusan dengan narkoba otomatis dijatuhi hukuman mati.
Salah satu insiden paling memalukan menimpa Pangeran Abdul al-Muhsin bin Walid bin Abdul al-Aziz Al Saud. Sepupu raja ini ditahan otoritas pabean setelah berupaya menyelundupkan setidaknya 2 ton narkoba di Bandar Udara Internasional Rafik Hariri, Ibu Kota Beirut, Libanon, Senin (26/10).
"Jenis narkoba yang hendak diselundupkan rombongan menggunakan pesawat pribadi ini adalah pil captagon dan sejumlah kokain," kata sumber dari tim pengamanan bandara, kepada Stasiun Televisi Aljazeera.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
Pangeran Muhsin dibekuk bersama empat orang lainnya, semuanya warga negara Saudi. Petinggi Negeri Petro Dollar itu hendak menyelundupkan narkoba memakai pesawat pribadi.
Dari keterangan seorang sumber di tim pabean Libanon, barang haram sebanyak itu dikemas dalam 40 koper memanfaatkan jalur hijau pengguna pesawat pribadi. Tidak dijelaskan bagaimana petugas pabean bisa mengendus barang haram itu dalam kargo pesawat sang pangeran.
Hingga berita ini dilansir, belum diketahui apakah Pangeran Muhsin dibebaskan atau terus ditahan. Setidaknya sang pangeran diinterogasi nyaris 24 jam oleh aparat hukum Libanon.
Selain Pangeran Abdul al-Muhsin, metode penyelundupan serupa ternyata pernah dilakukan pangeran Saudi lainnya pada 2004, Pangeran Nayif bin Fawwaz al-Shalaan, kemenakan mendiang Raja Abdullah juga terbelit kasus narkoba kelas berat.
Sang pangeran dituding menyelundupkan dua ton kokain menggunakan Boeing 727 milik keluarga kerajaan. Barang selundupan itu diterbangkan dari Kolombia ke sebuah bandar udara di luar Ibu Kota Paris, Prancis, seperti dilansir stasiun televisi ABC News, Oktober 2004.
"Penyelundupan itu tidak akan terjadi tanpa bantuan dia (Pangeran Nayif)," kata Tom Raffanello dari Badan Penindakan Narkotik Amerika Serikat (DEA) di Kota Miami, Negara Bagian Florida. Dia menegaskan kejahatan itu (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terakhir Murtala kembali ditangkap bersama enam orang anak buahnya.
Baca SelengkapnyaModus itu terungkap setelah Murtala mencoba mengirimkan paket sabu seberat 110 kilogram satu hari menjelang pemungutan suara atau 13 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTim mengejar hingga ke semak belukar yang tidak jauh dari kediamannya di pesisir sungai Kahayan, Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan pemasok narkoba ke Ammar Zoni berinisial AH sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaKetika itu juga penyidik langsung menggeledah rumah kos yang ditinggali oleh AH, di Cipondoh Tangerang.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan narkoba tersebut masuk melalui jalur laut Aceh
Baca SelengkapnyaPolisi juga masih mendalami motif Murtala kembali mengedarkan narkotika jenis sabu karena kebutuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaModus operandi Ibra Azhari membeli barang haram narkoba dari tangan pelaku ADR.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Narkoba Polda Riau menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dan pil ekstasi melalui pelabuhan tikus di wilayah Kota Dumai.
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan diduga kalau Sofyan telah menjalani bisnis haram ini sejak Maret 2024.
Baca Selengkapnya