Bikin 'kantin kejujuran', restoran di China merugi Rp 193 juta
Merdeka.com - Maunya untung malah jadi buntung. Hal ini yang dirasakan sebuah rumah makan di Guiyang, China. Pemilik toko sepertinya terlalu naif membuat promosi untuk restorannya yang baru buka.
Sang pemilik membuat promosi 'bayar sesukanya' saat tagihan dikeluarkan. Namun, hal tersebut tentu saja diambil untuk oleh para pelanggan yang tidak bertanggung jawab.
Dilansir dari laman Shanghaiist, Selasa (18/10), pelanggan memesan banyak makanan dan saat tagihan diberikan, mereka hanya membayar sekitar 10 persen atau bahkan ada yang tega memberikan 1 Yuan (setara Rp 2 ribu).
-
Bagaimana cara pemesanan di restoran? Pemesanan harus dilakukan melalui telepon, pada malam hari, dan dikonfirmasi 10 hari sebelum acara. Rincian makanan yang disesuaikan ditentukan pada titik konfirmasi.
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Apa yang dipesan di restoran mewah itu? Restoran ini menawarkan berbagai hidangan daging dengan harga yang cukup tinggi.
-
Siapa koki restoran Per Se? Berdiri sejak 2004, Per Se adalah restoran Michelin bintang tiga kedua milik Thomas Keller.
-
Apa yang diibaratkan seperti memilih restoran? 'Pemilu: saatnya memilih pemimpin, bukan saatnya bertanding memilih restoran!'
"Jika makanan dan pelayanan kita bermasalah, tentu saja itu merupakan hal lain. Namun, berdasarkan dengan tanggapan pelanggan, makanan dan pelayanan kami sangat baik. Sayangnya pembayaran yang dilakukan tidak sebanding dan membuat kami merugi," ujar sang pemilik, Liu Xiaojun.
Liu rupanya mengikuti konsep sebuah rumah makan prasmanan di Fuzhou. Rumah makan itu juga membuat promosi 'bayar sesukanya' untuk menghadapi krisis moral masyarakat China pada 2013.
"Saya tidak menjalankan sebuah bisnis. Ketika saya percaya mereka (pelanggan), mereka juga harus percaya saya dan demikian kita memulai cinta antara restoran dan pelanggan. Saya mengharapkan hal tersebut saat mereka datang ke tempat ini dan merasakannya. Lalu ketika mereka kembali bekerja atau pada keluarganya, mereka akan membagikan ide ini," sambung pemilik lainnya, Liu Pengfei.
Akibat promosi yang mereka lakukan ini, restoran tersebut malah merugi hingga 100.000 yuan (setara Rp 193 juta).
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harganya yang mencapai ratusan ribu rupiah pun turut diungkap sang pemilik restoran. Buntutnya, rombongan tersebut menuai banyak kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat rela menahan lapar sambil mengantre demi bisa makan dengan harga terjangkau.
Baca SelengkapnyaHarga seharusnya Rp28 ribu, sang pembeli justru salah transfer hingga Rp28 juta.
Baca SelengkapnyaBerikut ini hukuman bagi rumah makan yang tidak mencantumkan daftar harganya.
Baca SelengkapnyaWanita menyebut harga makanan dan minuman di warung ini tak masuk akal.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok orang buka warung makan hanya bayar seribu ini bisa makan sepuasnya. Tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaMomen pria asal Indonesia kesal saat makan di India. Ia dituduh pesan banyak hingga diketok harga Rp1 juta.
Baca SelengkapnyaKaren’s Diner viral di dunia maya karena konsep pelayan jutek mereka.
Baca SelengkapnyaDia ditagih senilai lebih dari Rp500 ribu lantaran memesan sejumlah makanan.
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca Selengkapnya