Biksu radikal hina utusan PBB pembela muslim Rohingya mirip pelacur
Merdeka.com - Biksu radikal Myanmar Ashin Wirathu melontarkan hinaan pada Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Yanghee Lee. Pejabat ini ditugaskan ke Myanmar menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi saat pecah kerusuhan di Provinsi Arakan terhadap etnis minoritas Rohingya pada 2012.
Wirathu menilai Yanghee sekelas 'pelacur' dan 'bukan dari keluarga baik-baik', lantaran berusaha mengobok-obok urusan dalam negerinya.
"Anda boleh merasa orang penting karena jabatan (dari PBB), tapi bagi warga Myanmar, anda hanyalah pelacur," ujarnya ketika berorasi pada unjuk rasa umat Buddha Jumat pekan lalu di Kota Yangon.
-
Dimana Praka Yayang bertugas di PBB? 'Siap, mau berangkat ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) melaksanakan tugas, Satgas ke Afrika Tengah,' jawab Yayang.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Siapa yang menyerang sekolah PBB? Serangan tersebut ditujukan ke Sekolah Abu Hussein yang disponsori Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
-
Siapa yang dipecat oleh PBB? Terkait kejadian tersebut, PBB telah mengambil langkah tegas terhadap tersangka pelaku AA dengan cara memecat yang bersangkutan sebagai anggota dan mengeluarkannya dari data base keanggotaan partai dan menyerahkan sepenuhnya kasus kepada aparat lenegak hukum yang berwenang,' katanya.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Apa yang membuat Sekjen PBB terkejut? 'Sekretaris Jenderal Antonio Guterres sangat terkejut dengan tingginya angka kematian, cedera, dan kerusakan yang terjadi di Gaza utara. Banyak warga sipil terjebak di bawah reruntuhan, sementara mereka yang sakit dan terluka tidak mendapatkan akses ke perawatan kesehatan yang memadai. Selain itu, banyak keluarga yang menghadapi kekurangan makanan dan kesulitan dalam mencari tempat tinggal.'
Surat kabar South China Morning Post, Jumat (23/1), melaporkan hinaan itu mengundang kemarahan PBB. Pemerintah Myanmar diharap mengecam biksu yang punya banyak pengikut tersebut.
"Saya mendesak pemimpin politik maupun pemuka agama Buddha lain di Myanmar dapat mengecam kata-kata yang bisa memicu kebencian seperti itu," kata Pejabat Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra'ad Al Hussein. Lebih jauh lagi, kalimat Wirathu dianggap seksis lantaran merendahkan martabat wanita. "Sangat tidak patut utusan khusus PBB diperlakukan demikian," imbuh Hussein.
Wirathu adalah biksu garis keras pernah jadi sampul majalah TIME bertajuk 'Wajah Teror Pengikut Buddha'. Dia diduga kuat dalang pengerahan massa pembantai muslim Rohingya dua tahun lalu. Wirathu memimpin sekte '969' dan memiliki pandangan fasis, walau tutur katanya selalu santun.
Dalam beberapa kali wawancara dan khotbah, Wirathu konsisten mengampanyekan perlunya Myanmar terus menjadi negara Buddhis. Kalau perlu pendatang asing seperti muslim Rohingya harus dibatasi, bila tidak bisa dihabisi.
"Kata-kata saya (pada utusan khusus PBB) sudah cukup halus, karena yang saya bicarakan adalah kepentingan nasional Myanmar," kata Wirathu saat dihubungi BBC.
Yanghee secara pribadi tidak berkomentar atas hinaan biksu radikal itu.
Tapi dalam laporannya setelah mendatangi daerah konflik selama 10 hari, Yanghee menemukan bukti awal bahwa pelanggaran HAM berat pernah terjadi. Pemprov Arakan dan polisi sengaja membiarkan pembakaran kampung Rohingya pada 2012.
Kemarahan kaum radikal Buddha pada diplomat asal Korea Selatan ini meningkat setelah dia mengkritik RUU melarang pernikahan campur beda agama Myanmar.
Tidak semua biksu mendukung pandangan radikal Wirathu. "Hinaan kasar semacam itu sangat terlarang dalam ajaran Buddha," kata Panya Thiha, biksu senior dari Kota Yangon.
Muslim Rohingya sampai hari ini masih mengalami diskriminasi di Myanmar. Mereka tidak mendapat status kewarganegaraan. Sementara jumlah yang mengungsi ke seluruh dunia akibat rumahnya dibakar mencapai 100 ribu jiwa. Hitungan kasar, nyaris 500 muslim tewas dibantai saat pecah konflik sektarian.
Indonesia menjadi penyokong utama Rohingya di kawasan, termasuk menampung ratusan pengungsi. Presiden Joko Widodo secara khusus meminta Myanmar mengubah kebijakan diskriminatif tersebut pada KTT ASEAN tahun lalu. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaSatu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyelundupan Rohingya ke Aceh.
Baca SelengkapnyaPimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bali bereaksi keras terkait pernyataan anggota DPD RI, Arya Wedakarna atau AWK yang viral diduga menista agama.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaHakim Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan vonis bersalah terhadap terdakwa Lina Mukherjee dengan hukuman 2 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaBerdalih mengobati, tersangka pun meminta korban untuk melayani nafsu bejatnya.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut viral dan menimbulkan kontroversi di media sosial lantaran membawa nama organisasi Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaInformasi itu pun kemudian dia unggah ke dalam media sosial pribadinya yang memperlihatkan Isa Zega yang mengenakan hijab berwarna abu-abu
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaMajelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali Bali menggelar rapat yang dihadiri seluruh komponen ormas Islam di Denpasar, Rabu (3/1) sore.
Baca Selengkapnya