Bisakah Manusia Menumbuhkan Daging di Luar Angkasa?
Merdeka.com - Jeff Bezos dan Elon Musk ingin membangun koloni di luar angkasa. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga ingin menempatkan manusia di permukaan Mars.
Jika manusia ingin membangun koloni di bulan atau planet, apa yang akan mereka makan?
Sudah banyak eksperimen dilakukan untuk mengetahui apakah tanaman bisa tumbuh di luar angkasa. Dan pekan lalu, uji coba teranyar baru dilakukan untuk mengetahui apakah daging bisa tumbuh di luar angkasa.
-
Kenapa Elon Musk ingin bangun koloni di Mars? Mengutip Business Insider, Rabu (31/7), Musk mengincar Mars dan mengatakan bahwa dia ingin membangun koloni manusia permanen dan mandiri yang terdiri dari satu juta orang di planet merah pada 2050.
-
Apa yang direncanakan Elon Musk untuk koloni Mars? Laporan New York Times tersebut berdasarkan wawancara dan dokumen internal yang mereka terima. Surat kabar itu mengklaim bahwa Musk telah mengarahkan tim SpaceX untuk mengeksplorasi logistik koloni Mars. Hal ini dilaporkan termasuk rencana habitat berbentuk kubah dan penyelidikan kelayakan reproduksi manusia di Mars oleh tim medis SpaceX.
-
Bagaimana cara Elon Musk membangun koloni di Mars? Dengan SpaceX membantunya mewujudkan tujuan tersebut.
-
Siapa yang berencana membangun koloni di Mars? Bahkan pendiri SpaceX, Elon Musk, telah merencanakan untuk membangun koloni di planet Mars.
-
Apa yang membuat Elon Musk ingin membawa manusia ke Mars? Belakangan ini, cita-cita para pengusaha besar seperti Elon Musk menginginkan dapat membawa orang untuk pergi ke Mars.
-
Kapan Elon Musk berharap manusia akan menjajah Mars? Pada tahun 2022, Musk mengatakan 'sangat mungkin' manusia akan mengunjungi Mars dalam waktu 10 tahun, dan ia berharap dapat menjajah planet ini pada tahun 2050.
Mungkin itu hanya langkah kecil untuk mencoba mencari sumber nutrisi namun bisa menjadi lompatan besar bagi masa depan perjalanan luar angkasa.
Eksperimen ini sudah diimpikan oleh Aleph Farm, perusahaan Israel yang khusus menumbuhkan daging dari sel dan dibawa oleh tim astronot swasta untuk mengunjungi Stasiun Luar Angkasa.
Namun ada keraguan soal cara itu terlalu riskan bagi astronot dan mencoba menumbuhkan daging di luar angkasa tentu tidak semudah membawanya dari Bumi.
Menumbuhkan daging dari sel--terutama dalam jumlah besar--bahkan tidak mudah dilakukan di Bumi. Aleph Farm adalah salah satu perusahaan yang ingin memproduksi "daging" yang pertama di luar angkasa.
Perusahaan itu tidak menyebutnya daging yang "ditumbuhkan dari lab" tapi nyatanya proses ini tidak mirip sama sekali dengan peternakan tradisional.
Sel dari sapi (bisa juga dari hewan lain) dipakai untuk memberi asupan bagi zat seperti asam dan karbohidrat untuk tumbuh. Sel itu akan berlipat ganda sampai jaringan otot terbentuk dan akhirnya menjadi daging yang bisa kita makan. Keseluruhan proses ini disebut "penanam" atau "Pengembangbiakan",
Daging itu ditumbuhkan di dalam wadah yang lebih mirip tempat menyeduh ketimbang peternakan. Proses kehidupan seekor hewan ditumbuhkan untuk menghasilkan daging. Kelahiran, proses hidup dan penyembelihan benar-benar dilewatkan.
Banyak kalangan menyebut proses ini memiliki dampak positif bagi lingkungan karena mengurangi emisi misalnya.
Mengapa menumbuhkan daging di luar angkasa?
Zvika Tamari, kepala program luar angkasa Aleph Farm, mengatakan ilmuwan tidak tahu apakah cara ini bisa dilakukan di tempat yang gravitasinya nol.
"Kami tahu dari banyak studi sebelumnya, perilaku fisiologi dan biologi akan sangat berbeda dalam lingkungan yang gravitasinya kecil. Jadi kami tidak tahu, tak seorang pun tahun, apakah proses penanaman atau pengembangbiakan daging ini bisa berlangsung di luar angkasa."
Pada 8 April lalu empat orang yang terbang ke luar angkasa dengan roket SpaceX, misi swasta pertama ke Stasiun Luar Angkasa, mereka membawa sel hewan dalam sebuah wadah sebesar kotak sepatu dan semua kebutuhan untuk menumbuhkan daging di luar angkasa.
Larry Connor, Eytan Stibbe, dan Mark Pathy terbang dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika Serikat ditemani mantan astronot Michael Lopez-Alegria. Mereka kembali ke Bumi pada 24 April lalu dan sel itu akan dianalisis.
Apakah sepadan?
Meski eksperimen ini berhasil dan terbukti daging bisa ditumbuhkan di luar angkasa, tidak serta merta ini adalah ide yang bagus.
Tentu ada alasan mengapa supermarket tidak menjual daging yang ditumbuhkan dari sel. Bahkan meski ratusan juta dolar sudah digelontorkan ke industri ini (Leonardo DiCaprio adalah salah satu investor di Aleph Farm) ini adalah makanan yang sulit diproduksi dalam jumlah banyak.
Aleph Farm juga masih menunggu izin edar di Israel sebelum bisa menyajikannya di restoran. Ini adalah makanan yang belum tersaji di Bumi, apalagi di luar angkasa.
Selain itu adalah masalah lain untuk menumbuhkan daging di luar angkasa. MAsalah pertama adalah soal sterilisasi.
"Sel hewan tumbuh sangat lambat," kata David Humbird, insinyur kimia di Berkeley, seperti dilansir BBC, Selasa (26/4).
"Jika bakteri atau jamur masuk ke sel itu maka dia akan tumbuh lebih cepat dari sel hewan dan dengan begitu Anda sudah tidak lagi menumbuhkan sel hewan, Anda membuat bakteri dan itu harus Anda buang," kata Humbird.
Aleph Farm mengatakan mereka yakin masalah sterilisasi bisa diatasi, terutama di luar angkasa yang jumlah dagingnya tidak perlu banyak untuk diproduksi. Namun masalah kontaminasi bisa menjadi bencana di Mars.
Aleph Farm juga mengatakan membawa makanan ke luar angkasa biayanya sangat besar. Pada 2008 NASA memperkirakan biayanya sebesar USD 10.000 untuk membawa muatan makanan ke orbit Bumi. Tentu perlu biaya lebih besar jika akan membawanya ke Mars.
Aleph Farms punya ambisi yang mulia tapi memperlihatkan daging bisa diproduksi dalam jumlah besar di Bumi saja masih jadi pertanyaan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut hewan yang kemungkinan bisa hidup bersama manusia di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKeduanya memiliki mimpi yang sama. Membawa umat manusia keluar Bumi. Tapi mana yang realistis?
Baca SelengkapnyaBukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Baca SelengkapnyaDua orang kaya dunia ini punya ambisi sama terhadap planet Mars. Tapi punya tujuan sedikit berbeda.
Baca SelengkapnyaNASA punya hitungan-hitungan sendiri kapan manusia khususnya warga AS bisa pindah ke Bulan.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, para ilmuwan juga meneliti potensi makanan yang berasal dari asteroid.
Baca SelengkapnyaElon Musk berambisi membangun koloni di Mars, namun tantangan biaya dan kompleksitas bisa menghambat realisasi misi ini dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaNASA kini tengah mengembangkan teknologi untuk membangun rumah untuk dihuni astronot di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaWaktu untuk mewujudkan manusia ke planet Mars lama. Sulit rasanya jika hal itu terjadi namun Elon Musk masih hidup.
Baca SelengkapnyaStudi terbaru mempertanyakan asumsi ini dengan menyelidiki kemungkinan adanya habitat hidup yang dapat berdiri sendiri.
Baca SelengkapnyaElon Musk membantah kabar bahwa dirinya akan mendonorkan sperma untuk kehidupan di Mars.
Baca SelengkapnyaKemajuan ilmu pengetahuan telah jelas menyatakan bahwa hal ini akan terjadi di masa depan.
Baca Selengkapnya