Bocah China retas komputer sekolah buat cari kunci jawaban PR
Merdeka.com - Wang Zhengyang, siswa berusia 13 tahun di China dijuluki sebagai bocah peretas. Dia pernah meretas sistem komputer di sekolahnya baut mencari jawaban pekerjaan rumah.
Wang beralasan aksinya itu bukan untuk keperluan dirinya sendiri tapi buat teman-teman sekolahnya.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (8/10), dia bahkan sudah bekerja dengan Universitas Tsinghua di Ibu Kota Beijing.
-
Apa kondisi yang dialami wanita China itu? Berdasarkan laporan dari SCMP pada Minggu (27/10/2024), wanita yang hanya dikenal sebagai Li mendapati dirinya mendadak tidak responsif, sehingga ia tidak bisa makan, minum, bergerak, atau berkomunikasi.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Apa isi presentasi Power Point perempuan China itu? Dalam presentasi Power Point yang disusunnya, ia menuduh pria yang dikenal dengan nama belakang Shi tersebut telah terlibat dalam hubungan seksual dengan ratusan wanita, termasuk pekerja seks, selama satu tahun terakhir.
-
Kapan tren kaki kecil perempuan di Tiongkok dimulai? Asal-usul tren kaki kecil di kalangan wanita Tiongkok kuno masih menjadi misteri. Diperkirakan bahwa tren ini mulai berkembang pada abad ke-13.
-
Bagaimana reaksi anak perempuan itu? Dia membelalakkan mata sembari mengangkat kedua tangan. Gadis cilik itu seolah tak percaya atas momen langka yang baru saja dilaluinya kala itu.
Wang bahkan berbicara di Konferensi Keamanan Internet 2014 di Beijing baru-baru ini.
Namun media menuduh dia menggunakan kemampuannya itu untuk perbuatan jahat.
"Anda harus menyerang situs internet untuk mengetahui kelemahannya," kata dia dalam konferensi itu.
Wang mengatakan dia ingin menggunakan kemampuannya untuk tujuan kebaikan.
Wang juga pernah meretas situs belanja daring (dalam jaringan/online) dengan mengubah harga sebuah produk.
Media Shanghaiist melaporkan, "Dia bisa menembus sistem keamanan situs belanja daring itu tapi dia tidak membeli barang di situs itu."
"Buat saya, mereka yang pekerjaannya meretas buat keuntungan pribadi adalah tidak bermoral," kata dia.
"Saya tertarik untuk mengetahui sistem keamanan suatu situs dan sangat senang jika bisa menembusnya. Tapi saya tidak mau menggunakan bakat saya ini untuk sesuatu yang terlarang."
Wang juga sudah menghubungi perusahaan perangkat lunak bermarkas di Bejing tentang adanya celah keamanan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sela kesibukannya bekerja memulung barang bekas, bocah ini masih menyempatkan diri untuk belajar.
Baca SelengkapnyaPelajaran ini awalnya diberikan sang ibu karena nilai sang anak turun.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol dan buruh harian lepas ditangkap polisi usai mencuri ratusan barang elektronik di SMKN 9 Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaBocah ini bukan sekadar membaca buku, tapi topik yang dibacanya dianggap jauh melampaui kelompok usianya.
Baca Selengkapnyapelaku merupakan seorang anak yatim piatu dan tidak bersekolah itu nekat mencuri karena sekedar ingin memiliki ponsel.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah Papua bela-belain menukarkan udang hasil buruannya dengan gula agar bisa mengerjakan PR di rumah sambil minum kopi.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaAksi panjat dinding ini dilakukan setelah kunci jawaban bocor.
Baca SelengkapnyaSaat berada di perjalanan di dalam kereta, seorang bocah kedapatan membaca murajaah Quran.
Baca SelengkapnyaBA sempat membawa motor curianya ke kampung halaman dan ditangkap di rumahnya di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putri berusia 14 tahun di Kota Kupang, ERP harus berurusan dengan kepolisian. Dia ditangkap karena melakukan pencurian sepeda motor.
Baca SelengkapnyaSeorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.
Baca Selengkapnya