Bocoran 'Panama' singgung skandal investasi bodong di Indonesia
Merdeka.com - Data-data bocoran 'Panama Papers' yang dihasilkan oleh kerja kolaborasi jurnalis lintas negara mengguncang firma hukum Mossack Fonseca. Perusahaan konsultasi pemindahan dana legal terbesar keempat sedunia itu terbukti kerap membantu pengemplang pajak serta praktik pencucian uang para pesohor.
Temuan ini diperoleh dari kerja keras setahun terakhir oleh Konsorsium jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), media massa, serta kelompok pegiat dari 80 negara.
Fonseca, firma berbasis di Panama, dalam data itu disebut melindungi pelaku investasi bodong yang beroperasi di Indonesia. Merujuk data laporan panamapapers.icij.org yang dilansir Senin (4/4), Mossack Fonseca membantu pengusaha hitam melarikan dana sedikitnya USD 150 juta yang dihasilkan dari menipu 3.500 investor di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Siapa yang menerima laporan penipuan keuangan di sektor jasa keuangan? Laporan itu diterima dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
Perusahaan abal-abal ini berkedok investasi online, didirikan di British Virginia Island. Jika merujuk data dari kepolisian serta arsip pemberitaan merdeka.com, maka kasus yang dimaksud dalam dokumen tersebut adalah penipuan PT Sarana Perdana Indo Global.
Perusahaan milik Leonardo Patar Muda Sinaga itu - sampai sekarang Leo masih buron - menghimpun dana Rp 2,1 triliun dari ribuan nasabah. Kedoknya adalah perusahaan menjual kontrak index futures, dengan iming-iming imbal hasil 4 persen per bulan.
Setelah terungkap oleh kerja sama Polri dan Kementerian Perdagangan, Leo kabur ke Singapura. Kasus ini terungkap Maret 2007.
Dalam data ICIJ, Mossack Fonseca tidak kooperatif pada permintaan nasabah Sarana Perdana Indo Global yang tertipu. Mereka berhasil menemukan keterkaitan antara Leo dan Fonseca sebagai firma hukumnya dalam mengelola dana di negara bebas pajak.
"Kami sangat membutuhkan uang investasi yang dilarikan untuk membayar biaya sekolah putra kami pada April ini," kata salah satu investor itu melalui email. Surat elektronik itu tak digubris oleh pihak Fonseca.
Data terkait sosok-sosok penting atau perusahaan di Indonesia masih sangat mungkin terungkap lewat Panama Papers. Para jurnalis sedunia baru memakai sedikit saja dari bocoran tersebut.
Sosok terlibat skandal Panama Papers (c) 2016 Istimewa
Panama Papers diyakini bakal mewarnai pembicaraan global. Sedikitnya 12 kepala negara, baik presiden ataupun perdana menteri, tersangkut bocoran data ini karena memakai fasilitas negara surga pajak. Data-data ini sudah diverifikasi oleh 70 reporter untuk memastikan keasliannya.
Data pencucian uang para pesohor ini mencapai 11,5 juta dokumen, yang dibocorkan dari firma hukum internasional Mossack Fonseca. Besarnya data ini mencapai 2,6 terabita (Tb), jauh lebih besar dibanding bocoran Wikileaks ataupun Edward Snowden.
Nama-nama besar yang ternyata terlibat pengemplangan pajak serta pencucian uang memakai jasa Fonseca, di antaranya adalah Presiden Rusia Vladimir Putin, bintang sepakbola Lionel Messi, Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Raja Saudi Salman, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Islandia, serta 33 tokoh penjahat ataupun pejabat dari pelbagai negara yang masuk daftar hitam Amerika Serikat.
Sedikitnya skandal 140 politikus dari 50 negara ada dalam data bocoran tersebut. Tak kurang 21 negara surga pajak pun terbukti melakukan kejahatan keuangan terstruktur demi membantu sosok-sosok pesohor itu mencuci uang atau mengemplang pajak.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaKejati Jatim melakukan penggeledahan di kantor PT INKA yang berada di Jl Yos Sudarso, Madiun, pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaAdapun soal hitungan kerugian keuangan negara dari kasus korupsi komoditas timah sejauh ini masih dalam perhitungan
Baca SelengkapnyaPolri Bongkar Kasus Scam Email Rugikan Perusahaan Singapura Rp32 M, Ada WNA Ikut Terlibat
Baca SelengkapnyaAliran uang itu semula dari mantan Kepala Dinas Pertambangan Dan Energi Prov Bangka Belitung.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaTessa mengatakan tim penyidik KPK saat ini sedang mendalami berbagai alat bukti yang disita dalam penggeledahan tersebut untuk disertakan dalam berkas perkara.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaNamun bisnis mandek pada bulan 9 sampai 12. Ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak dibayarkan.
Baca SelengkapnyaTim penuntut umum akan memaparkan seluruh dugaan perbuatan Rafael Alun dalam surat dakwaan.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan email palsu mengganti posisi alfabet atau menambahkan satu huruf pada alamat email sehingga menyerupai aslinya.
Baca Selengkapnya