Bocoran transkrip telepon, Trump puji Duterte atasi kasus narkoba
Merdeka.com - Dalam sebuah pembicaraan telepon, Presiden Amerika Serikat Donald Trump langkah tegas Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam menangani masalah narkoba di negaranya.
Transkrip pembicaraan telepon itu bocor ke publik dan dipublikasikan oleh The Intercept, koran the Washington Post, dan The New York Times.
"Saya ingin mengucapkan selamat, karena saya dengar kinerja Anda menangani masalah narkoba luar biasa," kata Trump pada perbincangan telepon 29 April lalu dengan Duterte, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Kamis (25/5).
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang mengomentari penangkapan caleg narkoba? Mengomentari hal ini, Sahroni menyebut bahwa penangkapan itu membuktikan jika kepolisian tidak tebang pilih dalam memberantas pelaku peredaran narkoba.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Kapan konferensi pers kasus narkoba dilakukan? Kegiatan ini berlangsung di halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Rabu (6/11/2024).
"Banyak negara lain punya masalah sama, kami juga punya, tapi apa yang Anda lakukan luar biasa dan saya menelepon untuk menyampaikan selamat," ujar Trump.
Pejabat senior AS membenarkan isi pembicaraan telepon yang bocor ke publik itu kepada CNN. Dokumen transkrip pembicaraan telepon itu dikabarkan berasal dari pemerintah Filipina.
Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyebut pembicaraan di telepon itu cukup bersahabat.
"Kami tidak membenarkan dan membantah isi dokumen yang bocor, terutama yang berasal dari sumber asing," kata pernyataan Gedung Putih.
Dunia internasional sudah sering mengecam tindakan Duterte dalam menangani kasus narkoba di negaranya. Presiden Filipina itu memerintahkan aparatnya membunuh para pengedar dan pengguna narkoba tanpa pengadilan.
Sejak Duterte menjabat presiden, sudah lebih dari 7.000 orang terlibat narkoba tewas dibunuh aparat Filipina.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyampaikan selamat kepada Trump atas kesuksesannya di Pilpres AS
Baca SelengkapnyaPrabowo kini sedang berada di AS untuk memenuhi undangan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden.
Baca SelengkapnyaPasalnya FBI pernah melakukan hal serupa namun tak berhasil.
Baca SelengkapnyaSalah satu isi laporan yang dikirin melalui nomor WhatsApp Lapor Mas Wapres ialah berisi soal janji bisa menggantikan lumpur Lapindo.
Baca SelengkapnyaSudirman menuturkan viralnya rekaman suara hoaks itu akan ditindaklanjuti oleh Tim Hukum Nasional (THN) AMIN.
Baca SelengkapnyaSebagai kepala negara, kata Awiek, Jokowi hanya memerintahkan para menterinya untuk menjalankan program sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menyebut Jokowi memang memegang arahan kebijakan, namun penggunaan anggaran berada di tangan menteri.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto mengucapkan selamat secara langsung via telepon kepada presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, hal itu adalah ranah hukum di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca SelengkapnyaMenpora Dito Ariotedjo menjadi saksi dalam kasus korupsi BTS 4G, yang menyeret mantan Menkominfo Johny G Plate.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Johnny Plate mengatakan jika program pembangunan BTS 4G 2021-2023, sesuai arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam berbagai rapat kabinet.
Baca Selengkapnya