Bocoran WikiLeaks soal Saudi: 'Gulingkan rezim Suriah, main cantik dengan Rusia'
Merdeka.com - Beberapa jam setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Suriah Jumat lalu sebagai respons atas dugaan penggunaan senjata kimia, WikiLeaks kembali mempublikasikan bocoran kawat diplomatik Arab Saudi tentang konflik Suriah. Tujuan jangka panjang Saudi di Suriah adalah pergantian rezim dengan 'segala cara yang ada'.
Menurut bocoran dari dokumen internal pemerintah Saudi itu, tujuan pergantian rezim Suriah harus dicapai meski Amerika Serikat tampaknya 'kurang berminat' karena ada potensi konflik dengan Rusia.
Sudah bukan rahasia lagi, Arab Saudi bersama sekutunya di Teluk dan negara Barat punya peran langsung dalam konflik Suriah. Dan sudah tidak diragukan lagi campur tangan Rusia dalam mendukung rezim Basyar al-Assad membuat perubahan drastis hitung-hitungan Saudi dalam upaya pergantian rezim di Suriah sejak 2011.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Bagaimana Arab Saudi mendominasi permainan? Arab Saudi mendominasi permainan dengan penguasaan bola mencapai 65 persen dan melakukan 18 tembakan.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal dengan provokasi? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi.
-
Apa tujuan Timnas Arab Saudi di Piala Dunia 2026? Tugas berikutnya bagi Mancini adalah memimpin Arab Saudi untuk lolos ke Piala Dunia untuk yang ketujuh kalinya dalam sejarah mereka, atau yang ketiga secara beruntun.
Mohammed bin Salman ©2018 Merdeka.com
Kawat diplomatik Saudi yang pernah dirilis pada musim semi 2015 kini buat pertama kali sudah diterjemahkan sepenuhnya. Dalam kawat itu terlihat apa yang paling ditakutkan Saudi dalam tahun-tahun awal konflik Suriah: campur tangan Rusia dan pembalasan Suriah. Ketakutan ini membuat Kerajaan Saudi saat itu memerintahkan media-media mereka untuk 'tidak menentang orang Rusia dan menghindari mencela orang Rusia'.
Sekutu AS seperti Saudi dan Israel sudah lama bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang bisa membuat AS mengerahkan kemampuan militer buat menjatuhkan Assad.
Terlebih lagi dalam lawatannya ke AS beberapa waktu lalu, Putra Mahkota Saudi Pangeran Muhammad bin Salman mengatakan tidak ingin AS menarik mundur pasukan dari Suriah seperti yang hendak dilakukan Presiden Trump.
bocoran kawat diplomatik saudi ©zerohedge.com
Dilansir dari laman Foreign Policy Journal, Saudi belakangan salah perhitungan dengan posisi Rusia yang mendukung pemerintahan Assad. Dalam pikiran Saudi, seperti tertuang dalam kawat diplomatik yang bocor itu, pergantian rezim Assad masih bisa dicapai selama Rusia tetap tidak terlibat jauh dalam konflik yang sudah berlangsung tujuh tahun ini.
"Berkaitan dengan krisis di Suriah, Kerajaan (Saudi) berkukuh dengan posisinya dan tidak ada alasan lagi untuk mundur. Yang harus ditekankan jika rezim Suriah berhasil melewati krisis Suriah maka langkah yang harus dilakukan adalah membalas negara-negara yang mendukung Suriah. Jika kekejaman dan kebrutalan rezim ini terus berlangsung tanpa ada tanda-tanda mereda maka situasinya akan menjadi sangat berbahaya bagi Kerajaan dan dengan begitu penggulingan rezim berkuasa di Suriah saat ini harus dilakukan dengan segala cara," demikian cuplikan bocoran kawat Saudi itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca SelengkapnyaAS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaSaudi Abaikan Normalisasi dengan Israel Imbas Gaza, Malah Perkuat Hubungan dengan AS
Baca SelengkapnyaMedia Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaFashion show pakaian renang ini menjadi sejarah baru bagi Arab Saudi yang sebelumnya dikenal sebagai negara konservatif.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaAnwar mengambil langkah radikal dengan kebijakan infitah.
Baca Selengkapnya