Bocornya data facebook dan diam Zuckerberg yang berakibat fatal
Merdeka.com - Skandal penyalahgunaan data di Facebook menjadi masalah terbesar yang pernah dihadapi raksasa media sosial tersebut. Masalah ini sempat menjadi-jadi karena sang CEO, Mark Zuckerberg sempat membisu setelah kejadian.
Seperti diketahui, saat isu skandal ini mulai berembus, Zuckerberg tak kunjung bersuara, bahkan untuk sekadar memberikan pernyataan. Aksinya itu pun berakibat pada kondisi finansial perusahaan.
Selama masa bungkamnya itu, saham Facebook bahkan turun hingga 8,5 persen. Dengan kondisi ini, Profesor dari University of Kent Business School Dr. Michael Koch menyebut keputusan Zuckerberg yang diam saat krisis merupakan hal buruk.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Di mana bunker rahasia Mark Zuckerberg berada? Di bawah tanah seluas 57.000 kaki persegi itu, dikabarkan ada sebuah bunker persembunyian. Bunker ini memiliki luas 5.000 kaki persegi dan terhubung ke dua rumah utama dengan terowongan.
-
Kenapa Mark Zuckerberg akan sumbangkan sebagian besar hartanya? Mark ZuckerbergBersama istrinya, Priscilla Chan, telah menandatangani Giving Pledge untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka. Menurut catatan, Mark punya kekayaan USD 175.9 miliar atau Rp 2.862 triliun.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
"Dalam sejumlah kasus, tentu kamu akan mengharapkan seorang CEO perusahaan akan bereaksi untuk mengatasi masalah secepat mungkin, terlebih saat saham perusahaan merosot," tuturnya seperti dikutip dari The Street, Rabu (28/3/2018).
Sekadar informasi, dalam kepemimpinannya, Zuckerberg memang dikenal tak begitu tanggap menghadapi masalah. Saat kasus berita palsu di Facebook, ia malah mengeluarkan pendapat bahwa tak masuk akal berita palsu di-platform-nya dapat mempengaruhi pemilihan umum.
Meski pada awal 2017 ia akhirnya mengaku keliru, pernyataannya itu sudah telanjur dilontarkan ke publik. Tak berbeda jauh, dalam kasus penyalahgunaan data Facebook ini, suami dari Priscillia Chan itu disebut mengulangi langkah serupa.
Sejak skandal ini pertama kali mencuat, tak ada pernyataan apa pun yang meluncur dari dirinya selama hampir tiga hari. "Saat seorang pemimpin senior dari platform sosial terbesar di dunia diam, saya pikir itu telah melanggar kepercayaan," tutur branding expert Eric Schiffer.
Menurutnya, saat ini hal yang penting adalah soal kredibilitas dan rasa percaya untuk perusahaan. "Ini merupakan ujian terberat yang dilalui Facebook sebagai perusahaan," tuturnya.
Sekadar informasi, setelah bungkam beberapa hari, Zuck, begitu sapaan karibnya, secara resmi meminta maaf kepada seluruh pengguna Facebook dan masyarakat.
Tak hanya lewat unggahan di Facebook, ia juga mengeluarkan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat melalui iklan di satu halaman beberapa koran ternama di Amerika Serikat.
Mengutip Ubergizmo, Selasa (27/3/2018), pada iklan tersebut, Zuckerberg meminta maaf kepada seluruh pengguna dan masyarakat serta memberikan klarifikasi tentang posisi perusahaan dalam masalah ini.
"Anda mungkin mendengar tentang aplikasi kuis dari peneliti di universitas yang membocorkan puluhan juta data pengguna di tahun 2014. Saya meminta maaf karena kami tidak melakukan lebih banyak hal saat itu," kata Zuckerberg dalam permintaan maaf Facebook tersebut.
Perusahaan, kata Zuckerberg, kini mengambil langkah untuk memastikan bahwa kebocoran data seperti ini tidak akan terulang kembali. Zuckerberg melanjutkan, Facebook telah menghentikan aplikasi-aplikasi semacam ini dari memperoleh akses ke banyak informasi pengguna.
Bahkan, perusahaan membatasi data yang diberikan kepada aplikasi saat pengguna sign in ke aplikasi menggunakan akun Facebook.
Perusahaan, kata Zuckerberg, juga melakukan investigasi pada setiap aplikasi yang mendapatkan akses ke sejumlah data signifikan sebelum masalah ini diperbaiki.
Facebook menduga, akan ada aplikasi-aplikasi lain yang menggunakan data pengguna dan jika Facebook mendapati aplikasi-aplikasi tersebut, perusahaan langsung memblokir akses mereka dan melaporkan kepada pengguna yang terdampak.
Reporter: Agustinus Mario Damar
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaPer detiknya ada kerugian yang harus ditanggung Meta ketika platformnya mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaDia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar itu menyampaikan dalam rapat terkait kebocoran data di Pusat Data Nasional (PDN) Sementara
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaMark Zuckerberg membagikan email pertama yang ia gunakan untuk membuat akun Facebook pada 2004.
Baca SelengkapnyaDi dunia hanya ada 3 orang yang masuk jajaran elit global dengan kekayaan Rp 3.000 triliun. Siapa mereka?
Baca SelengkapnyaSaham Meta Facebook ditutup anjlok hingga 1,6 persen pada Selasa (6/3) waktu setempat.
Baca SelengkapnyaZuckerberg menilai, Elon selalu memiliki alasan untuk mengulur waktu pertandingan.
Baca SelengkapnyaElon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Baca Selengkapnya