Bom meledak di gereja Mesir jelang Paskah, 21 orang tewas
Merdeka.com - Sedikitnya 21 orang tewas akibat bom meledak di gereja Mesir pada peringatan Minggu Palem menjelang Hari Raya Paskah. Selain korban tewas, korban terluka juga mencapai angka 38 orang.
Dilansir dari laman Washington Post, Minggu (9/4), ledakan tersebut terjadi di Gereja St George, Kota Tanta, yang terletak sekitar dua kilometer di sebelah utara Ibu Kota Kairo.
Hingga berita diturunkan, belum ada laporan pasti tentang pelaku bom ataupun kelompok yang mengklaim serangan ini. Tetapi, minoritas penganut Kristen di negara tersebut mengaku dijadikan target oleh kelompok ekstremis.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Dimana masjid di Gaza dihantam serangan udara? Israel kemarin melancarkan serangan udara ke Masjid Syuhada Al-Aqsadi di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Dimana gereja tersebut ditemukan? Para ahli arkeologi dari Westphalia-Lippe Regional Association (LWL) menemukan bekas gereja dari abad ke-10 di dekat Erwitte-Eikeloh, Jerman.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
Bulan Desember lalu, Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang terjadi di Katedral Koptik Kairo. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 49 lainnya.
Serangan tersebut disebut-sebut sebagai yang paling mematikan terhadap masyarakat Mesir jika dibandingkan dengan serangan-serangan di tahun sebelumnya. Serangan tersebut sekaligus menandai pergeseran strategis ISIS yang kini mengubah target terhadap orang Kristen sebagai upaya melawan pemerintah.
Ancaman ISIS kepada orang Kristen tidak berhenti sampai di situ. Baru-baru ini, ratusan orang Kristen melarikan diri dari Semenanjung Sinai karena rumah mereka ditembaki kelompok militan yang berafiliasi dengan ISIS.
Dalam sebuah video, kelompok tersebut mendeklarasikan peringatan terhadap orang-orang Kristen agar berhati-hati karena mereka akan dijadikan target serangan kelompok tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaSetelah menyerang rumah sakit Kristen, Baptis Al-Ahli, Israel kembali menyerang sebuah gereja tertua di Gaza di mana para pengungsi berlindung.
Baca SelengkapnyaSerangan-serangan udara Israel di Gaza, juga menghantam sebuah Gereja Ortodoks Yunani di Gaza.
Baca SelengkapnyaSetelah mengebom gereja, Israel menyerang masjid terbesar dan tertua di Gaza.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaSerangan tersebut menyasar umat Kristiani yang sedang merayakan Paskah.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid megah bernama Khalid bin Walid di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Palestina, hancur lebur dalam serangan udara terbaru Israel.
Baca SelengkapnyaGempa di Maroko yang terjadi pada Jumat malam lalu telah mengakibatkan kerusakan serius pada Masjid Tinmel.
Baca SelengkapnyaPalang Merah Palestina menyebut sedikitnya satu orang Palestina tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam serangan itu.
Baca SelengkapnyaTempat ibadah dan fasilitas publik selalu menjadi sasaran kebrutalan Israel.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
Baca Selengkapnya