Bos tamak di AS beli pabrik farmasi, naikkan harga obat HIV 5.000%
Merdeka.com - Perilaku pengusaha Martin Shkreli mengundang kecaman warga Amerika Serikat. Pemilik Turing Pharmacy itu bulan lalu membeli hak edar Daraprim, obat yang bisa mengatasi infeksi imbas dari pelemahan kekebalan tubuh.
Pekan lalu, obat penting bagi penderita HIV/AIDS serta kanker itu harga jualnya naik 5.000 persen dalam semalam. Dari USD 13,5 (setara Rp 197 ribu) per butir, tiba-tiba melonjak hingga senilai Rp 10,9 juta tiap tabletnya.
Mantan pialang saham ini mengklaim penaikkan harga jual Daraprim tidak menyalahi aturan. Turing Pharmacy mengaku butuh pemasukan cukup besar buat mengembangkan laboratorium dan riset obat-obat baru.
-
Apa itu kanker? Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit ini muncul akibat pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam tubuh yang dapat menyerang berbagai organ serta jaringan.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Siapa yang pertama kali memberi nama 'kanker'? Dilansir dari Verywell Health, istilah kanker sendiri berasal dari tokoh yang dijuluki bapak kedokteran, yaitu Hipokrates.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV adalah singkatan dari human immunodeficiency virus atau virus yang dapat membuat sistem kekebalan tubuh manusia melemah.
-
Siapa yang terkena kanker anak? Leukemia, lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak adalah beberapa jenis kanker yang paling umum menyerang anak-anak di Indonesia.
-
Kenapa kanker penis jadi trending? Para penderita kanker penis biasanya sering menunda pemeriksaan karena rasa bersalah atau malu sehingga ada keterlambatan diagnosis.Banyak pria melaporkan melakukan pengobatan sendiri dengan krim antimikroba atau steroid sembari menunda bertemu dokter.Dokter juga sering kali membuat keputusan terlambat karena terkadang salah diklasifikasikan sehingga masuk kategori jinak.
Kepada the New York Times, seperti dilansir iflscience, Rabu (23/9), Shkreli berkukuh harus menaikkan harga Daraprim. Dia berdalih laba yang didapatkan dari kenaikan harga gila-gilaan itu dapat dipakai mengembangkan obat HIV yang lebih mujarab. Selain itu, motif mendulang laba memang tak ditutup-tutupi bos Turing Pharmacy ini.
"Penaikkan harga ini bukan kelakuan pabrik obat yang tamak, kami hanya ingin tetap bisa bertahan di bisnis ini," ujarnya.
Alasan Shkreli dikecam tidak hanya oleh pasien penyakit yang membutuhkan asupan Daraprim, tapi juga dokter serta rumah sakit di seluruh AS. Sampai-sampai bakal calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, ikut mengecam kelakuan Turing Pharmacy.
Lembaga swadaya Koalisi Masyarakat Berpenyakit Menular AS (IDSA) menyatakan kenaikan harga daraprim akan memicu kerentanan sistem jaminan kesehatan di Negeri Paman Sam.
"Harga yang baru ini tidak adil bagi pasien dari kelompok ekonomi lemah," ujar ISDA dalam keterangan persnya. BBC bahkan menobatkan Shkreli sebagai sosok paling dibenci warga AS saat ini.
Dikecam banyak pihak, kemarin Shkreli mulai melunak. Dia mengumumkan bahwa harga jual daraprim akan diturunkan sedikit.
Shkreli berkukuh tidak mau menurunkan harga jual daraprim ke level yang sama ketika masih diedarkan oleh CorePharma.
"Perusahaan kami tetap harus meraup untung, walaupun mungkin sekarang tidak setinggi kemarin," kata Shkreli.
Pria 32 tahun ini baru beberapa bulan ini terjun ke bisnis obat-obatan. Dia lama berkecimpung di sektor investasi, memulai karir di perusahaan pengelola reksadana Cramer Berkowitz &Co. Pada 2006, Shkreli membangun perusahaan sendiri, Elea Capital.
Tapi di perusahaan itu dia menanggup banyak masalah, mulai dari penggelapan dana nasabah, sampai pelecehan seksual salah satu karyawan. Elea bangkrut pada 2008.
Shkreli akhirnya banting setir membentuk jasa kapital ventura, MSMB, mengembangkan bisnis-bisnis yang butuh suntikan modal. Perusahaan inilah yang dia pakai mendirikan Turing.
Rekan kerja Shkreli menuding pria keturunan Kroasia-Albania itu sebagai pengusaha yang tidak bermoral. Publik AS di jejaring sosial menjulukinya 'bajingan' serta 'monster' karena berkukuh ingin cari untung besar dari bisnis farmasi. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gembong narkoba Fredy Pratama disebut-sebut sebagai Pablo Escobar ala Indonesia.
Baca SelengkapnyaMukti enggan mengungkap total keuntungan yang didapat pelaku dari menjual obat perangsang tersebut.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaTaruna menyebut, harga obat yang beredar di RI 400 persen lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi menyelidiki iklan jasa konsultasi aborsi dan penjualan obat penggugur kandungan di Facebook.
Baca SelengkapnyaBarang bukti terseut yaitu dua toples obat jenis Hexymer 2 mg warna kuning bertuliskan mf dengan total sebanyak 2.000.
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga telah memberikan instruksi untuk mencari solusi guna menekan harga obat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaFredy merupakan pemasok pil yaba satu-satunya ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial JS (25) tewas akibat menenggak es teh yang telah dicampur racun tikus oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaSetelah mencuri dompet korban, pelaku sempat mencoba membobol rekeningnya.
Baca Selengkapnya