Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Brasil Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac Walaupun Efektivitas Hanya 50,4 Persen

Brasil Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac Walaupun Efektivitas Hanya 50,4 Persen Wali Kota Rio de Janeiro, Marcelo Crivella (kanan) bersama Presiden Brasil, Jair Bolsonaro (kiri) me. ©France 24

Merdeka.com - Regulator kesehatan di Brasil, Anvisa memberi lampur hijau untuk vaksin China Sinovac dan vaksin Oxford-AstraZeneca. Dua vaksin ini akan didistribusikan ke 27 negara bagian.

Program vaksin Brasil dimulai lebih lambat dari sejumlah negara lain di kawasan itu. Hal ini terlepas dari parahnya epidemi, dan jumlah kematian tertinggi kedua di dunia.

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang meremehkan pandemi sejak awal, menuai kecaman baru dalam beberapa bulan terakhir karena Brasil telah melalui gelombang kedua virus yang menghancurkan.

Orang lain juga bertanya?

Pada Minggu, pihak berwenang melaporkan 551 kasus kematian baru, pertama kali dalam enam hari kasus kematian kurang dari seribu. Secara keseluruhan, lebih dari 209.000 kematian terkait Covid telah dicatat di Brasil

Lebih dari 8,4 juta infeksi telah dikonfirmasi sejak dimulainya pandemi - tertinggi ketiga di dunia.

Menteri Kesehatan Brasil, Eduardo Pazuello menyampaikan kepada wartawan, program vaksinasi nasional untuk 211 juta penduduk akan dimulai dalam beberapa hari ke depan. Dua pusat biomedis Brasil diizinkan untuk memberikan suntikan vaksin.

Dilansir BBC, Senin (18/1), tak lama setelah Anvisa memberikan persetujuan, seorang perawat berusia 54 tahun, Monica Calazans di Sao Paulo menjadi orang pertama yang disuntik dengan CoronaVac, vaksin yang dikembangkan Sinovac.

Vaksinasi ini dilaksanakan di bawah pemerintah negara bagian Sao Paulo, yang dipimpin saingan politik utama Bolsonaro, Joao Doria.

Sebelumnya pada pekan ini para peneliti menyampaikan vaksin China itu memiliki efektivitas 50,4 persen dalam uji coba klinis di Brasil. Hasil ini kurang efektif dibandingkan data sebelumnya,

CoronaVac juga digunakan di China, Indonesia dan Turki.

Berita ini muncul setelah dilaporkan varian baru virus corona ditemukan di Brasil. Beberapa kasus ditelusuri ke wilayah Amazonas, di mana diberlakukan darurat nasional.

Manaus, ibu kota wilayah itu, paling parah terdampak virus corona, di mana tempat tidur rumah sakit dan persediaan oksigen menipis. Kontainer berpendingin dibawa ke rumah sakit untuk menyimpan jenazah.

Presiden Bolsonaro menuai banyak kritik karena tak mampu menangani pandemi, dan sejumlah unjuk rasa anti pemerintah terjadi pekan lalu.

Bolsonaro menentang lockdown, dan dia sebelumnya menyalahkan para gubernur negara bagian dan wali kota mengatakan pemerintah federal menyiapkan semua sumber daya untuk menangani virus.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM
Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Kasus TTS, Begini Hasil Kajian BPOM

Belakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM
Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Mendapat Persetujuan WHO dan BPOM

Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya
Kenapa Penerapan Jaringan 5G Terkesan Lama di Indonesia? Ini Jawabannya

Ada beberapa alasan mengapa penerapan 5G terkesan lama.

Baca Selengkapnya
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD
Pakar Ungkap Vaksin Dengue Mampu Lindungi Diri dari DBD

Dia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen
Ini Dia Vaksin Kanker Serviks Pertama Buatan Indonesia, Ampuh Cegah Kanker 100 Persen

Vaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).

Baca Selengkapnya