Brasil Tolak Impor Vaksin Sputnik Rusia
Merdeka.com - Regulator kesehatan Brazil, Anvisa, pada Senin (26/4) menolak impor vaksin COVID-19 Sputnik V buatan Rusia.
Sebelumnya, para gubernur negara bagian mengajukan permintaan untuk izin impor vaksin tersebut dalam upaya melawan gelombang kedua virus corona yang mematikan di negara terbesar Amerika Latin itu.
Dewan Anvisa yang beranggotakan lima orang itu sepakat untuk tidak menyetujui vaksin Rusia setelah staf teknis menyoroti "risiko bawaan" dan kecacatan "serius", merujuk pada informasi yang menjamin keamanan, kualitas, dan keefektifannya.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa Amerika Serikat mulai memproduksi penisilin secara massal? Ilmuwan Skotlandia Alexander Fleming menemukan penisilin pada tahun 1928, namun baru pada Perang Dunia II Amerika Serikat mulai memproduksinya secara massal sebagai pengobatan medis.Pembuatan penisilin untuk tentara merupakan prioritas utama Departemen Perang AS, yang dalam salah satu posternya menyebut upaya tersebut sebagai 'perlombaan melawan kematian'.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Selasa (27/4), manajer umum untuk pengawasan kesehatan, Ana Carolina Moreira Marino Araujo, mengatakan bahwa setelah pertimbangan terkait dokumentasi yang diberikan, data yang dikumpulkan dalam inspeksi langsung dan informasi dari regulator lain, "risiko bawaan" yang ada terlalu besar.
Isu yang begitu krusial adalah kehadiran adenovirus di dalam vaksin yang dapat bereproduksi, sebuah kecacatan "serius", menurut manajer produk biologis dan obat-obatan Anvisa, Gustavo Mendes.
Suntikan Sputnik V telah disetujui di sejumlah negara di dunia. Para ilmuwan Rusia mengatakan bahwa vaksin itu 97,6 persen efektif melawan COVID-19 dalam penilaian "dunia nyata" berdasarkan data dari 3,8 juta orang, kata Institut Gamaleya Moskow dan Dana Investasi Langsung Rusia pekan lalu.
Meski demikian, sama seperti Anvisa, Uni Eropa belum menyetujui vaksin tersebut, mengatakan bahwa dibutuhkan lebih banyak informasi terkait proses uji coba dan manufakturnya.
Program vaksinasi Brazil telah dikacaukan oleh penundaan-penundaan dan sejumlah kegagalan pembelian, menjadikan negara tersebut sebagai salah satu zona merah COVID-19 paling mematikan tahun ini dan mendorong sistem kesehatan nasional ke ambang keruntuhan.
Sejauh ini, 27,3 juta orang di Brazil, sekitar 13 persen dari populasi, telah menerima dosis pertama, menurut data kementerian kesehatan.
Brazil telah melaporkan 14,4 juta kasus virus corona yang terkonfirmasi dan hampir 400.000 kematian sejak pandemi dimulai lebih dari satu tahun yang lalu, kebanyakan dalam beberapa bulan terakhir.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya