Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Bukan, Google itu bukan burung'

'Bukan, Google itu bukan burung' Babulal Singh Neti. ©New York Times

Merdeka.com - Sore itu Babulal Singh Neti sedang duduk bersama pamannya untuk membujuk dia agar mau menggunakan internet. Neti mengatakan ada banyak keuntungan dapat diperoleh dari Internet.

Dengan mengetik kata kunci di situs pencari Google, dia bisa mengetahui cerita tentang dewa-dewa Hindu, suku, kasta Yadav dan Gonds, hingga teori nyata bahwa bumi itu bulat.

Namun sang paman yang sudah seharian bekerja di ladang mengatakan Internet tak ada gunanya dan lagipula dia tidak bisa membaca. Dia lebih memilih untuk tidur siang dan mengabaikan penjelasan Neti sambil menguap lebar.

Orang lain juga bertanya?

"Apa artinya Google? Apa itu burung?" tanya pamannya dengan mata setengah tertutup.

"Bukan, Google itu bukan burung," jawab Neti.

Neti kemudian menjelaskan betapa asyiknya mengakses pengetahuan lewat Internet. Dia mengajak pamannya berhenti bekerja sebagai petani dan memintanya agar bekerja di sebuah lembaga swadaya masyarakat yang tujuannya membantu penduduk desa dengan memproduksi dan memanfaatkan konten daring dalam bahasa ibu mereka, seperti dilansir laman the Telegraph, Senin (22/5).

babulal singh neti

Babulal Singh Neti ©New York Times

Desa tempat tinggal Neti merupakan tempat yang terpencil dari dunia luar. Selama 70 tahun sejak India merdeka, pemerintah telah mencoba untuk menghubungkan Taradand, Negara Bagian Madya Paradesh, India bagian tengah dengan dunia luar.

Tidak ada jaringan telepon, hanya ada beberapa rumah yang dialiri listrik, dan tempat perawatan medis masih terbilang sangat minim di sana. Bahkan, jalan beraspal baru muncul pada 2006 lalu.

Kedatangan Internet di India membawa harapan baru bagi rakyat. Mereka yang biasa bekerja di lahan menganggap ini sebagai terobosan peradaban. Upaya Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk memperluas penggunaan internet berbuah hasil.

"Anda bisa menyebut saya kambing hitam. Itulah saya. Saya tidak peduli karena ini adalah era internet. Suatu hari semuanya akan mengikuti zaman," kata Neti riang.

Kini, orang-orang muda di sana mulai menggunakan internet. Sebagian besar memanfaatkan itu untuk mengakses film-film Bollywood. Namun, orang-orang tua di sana masih menganggap internet sebagai hal tabu dan bahkan bisa mempengaruhi perilaku anak-anak muda karena pornografi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Bebas Blankspot: Ungkapan Syukur dari Masyarakat Desa yang Kini Terkoneksi
Perjuangan Bebas Blankspot: Ungkapan Syukur dari Masyarakat Desa yang Kini Terkoneksi

Sinyal internet yang kini bisa diakses membawa kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat di daerah yang tadinya blankspot.

Baca Selengkapnya
Suku Pedalaman Ini Jadi Kecanduan Nonton Video Porno Sejak Internet Starlink Masuk
Suku Pedalaman Ini Jadi Kecanduan Nonton Video Porno Sejak Internet Starlink Masuk

Kehadiran internet di wilayah pedalaman ini jadi pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Akses Internet untuk Semua, Wifi Gratis Kini Bisa Dinikmati di Sekolah hingga Posyandu Daerah Terpencil
Akses Internet untuk Semua, Wifi Gratis Kini Bisa Dinikmati di Sekolah hingga Posyandu Daerah Terpencil

Tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2024 lalu, akses internet menjadi kado spesial untuk mereka.

Baca Selengkapnya
Tantangan dan Potensi Akses Internet di Daerah 3T
Tantangan dan Potensi Akses Internet di Daerah 3T

Data menunjukkan peningkatan akses internet di wilayah tertinggal yang sebelumnya sulit untuk menjangkau teknologi informasi.

Baca Selengkapnya
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet

Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Naik Kelas karena Ekonomi Digital
Naik Kelas karena Ekonomi Digital

Hadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Potret Desa di Jambi 30 Tahun Tanpa Internet, Warga Harus Tempuh 12 KM untuk Online
Potret Desa di Jambi 30 Tahun Tanpa Internet, Warga Harus Tempuh 12 KM untuk Online

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Provinsi Jambi belum merata. Desa Rantau kermas contohnya.

Baca Selengkapnya
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro
Bak Ada di Tahun 1980-an, Ini Cerita Unik Dusun Malangbong yang Letaknya di Tengah Hutan Bojonegoro

Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.

Baca Selengkapnya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Merdeka Sinyal, Ini Kisah Masyarakat NTT yang Akhirnya Bisa Menggunakan Internet di Era Jokowi
Merdeka Sinyal, Ini Kisah Masyarakat NTT yang Akhirnya Bisa Menggunakan Internet di Era Jokowi

Jokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.

Baca Selengkapnya
519 Desa di Jawa Tengah Belum Ada Jaringan Internet
519 Desa di Jawa Tengah Belum Ada Jaringan Internet

Untuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet

Baca Selengkapnya
Disambut Antusiasme Warga, Akses Internet FBB Gratis Bangkitkan Ekonomi Pelosok Desa
Disambut Antusiasme Warga, Akses Internet FBB Gratis Bangkitkan Ekonomi Pelosok Desa

Desa Dompol jadi lokasi pusat peluncuran bantuan akses internet Fixed Broadband (FBB) 2024 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.

Baca Selengkapnya