Buldoser Jadi Alat Politik Penghancur Rumah Muslim India
Merdeka.com - Buldoser, diciptakan 100 tahun lalu, telah digunakan di seluruh dunia untuk membangun rumah, perkantoran, jalan, dan infrastruktur lainnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, buldoser menjadi senjata di tangan pemerintah nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP) di India untuk menghancurkan rumah dan mata pencaharian minoritas Muslim.
Minggu lalu, pihak berwenang di kota Prayagraj (sebelumnya disebut Allahabad) menghancurkan rumah aktivis politik Javed Mohammad dengan dalih bangunan ilegal, namun klaim ini dibantah keluarga.
Para pengkritik mengatakan alasan sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan legalitas atau izin bangunan, tapi sebagai bentuk hukuman bagi Javed karena sangat vokal mengkritik pemerintah.
-
Bagaimana ancaman bom terhadap penerbangan India disebarkan? Sebagian besar ancaman tersebut disampaikan melalui media sosial.
-
Siapa yang terkena dampak ancaman bom terhadap penerbangan India? Maskapai penerbangan Air India dan IndiGo masing-masing menerima ancaman untuk 21 penerbangan, sedangkan Vistara mengalami gangguan pada 20 penerbangannya.
-
Kenapa negara butuh senjata paling mematikan? Kepemilikan senjata ini diharapkan mampu menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
-
Kenapa ancaman bom terhadap penerbangan India meningkat? Telah terjadi sejumlah ancaman bom yang ditujukan kepada lebih dari 400 penerbangan domestik dan internasional yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan India.
-
Kenapa BNPT ingin kontrol tempat ibadah? Tujuan dari kontrol tempat ibadah tersebut sebagai upaya untuk mencegah radikalisme.
Sehari sebelum penggusuran itu, polisi menangkap Javed atas tuduhan menjadi dalang unjuk rasa berujung ricuh yang dilakukan komunitas Muslim menentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad yang dilontarkan politikus BJP Nupur Sharma. Nupur Sharma telah dipecat sebagai juru bicara partai, tapi para demonstran menuntut dia ditangkap karena komentarnya yang menyinggung.
Penggusuran rumah Javed menuai kritik di India dan menjadi berita utama di seluruh dunia. Para mantan hakim dan pengacara ternama di India menulis surat kepada ketua mahkamah agung mengatakan penggunaan buldoser merupakan "pelanggaran supremasi hukum yang tidak bisa diterima" dan mendesak pengadilan bertindak menentang "kekerasan dan penindasan terhadap warga Muslim", seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/6).
Dalam tulisan kolomnya yang tegas di koran Indian Express, mantan menteri federal Kapil Sibal menulis "buldoser tidak ada sangkut pautnya dengan bangunan ilegal, tapi berkaitan dengan siapa saya dan apa yang saya bela".
"Itu berkaitan dengan apa yang saya sampaikan di hadapan publik. Berkaitan dengan kepercayaan saya, masyarakat saya, keberadaan saya, agama saya. Ada kaitannya dengan perbedaan pendapat saya. Ketika sebuah buldoser meratakan rumah saya, itu tidak hanya menghancurkan struktur yang saya bangun, tapi keberanian saya untuk bersuara."
Penggunaan buldoser ini juga telah digugat di Mahkamah Agung dan Mahkamah Agung menyatakan penggunaannya harus berlandaskan hukum.
Alat kampanye
Awal tahun ini, saat pemilihan majelis umum, buldoser digunakan sebagai simbol oleh Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath saat berkampanye. Para pendukungnya membawa miniatur buldoser berwarna kuning.
Mereka meneriakkan "woh bulldozerwala baba phir se aayega (bapak buldoser itu akan kembali)".
Di berbagai kota, buldoser terparkir di lokasi kampanye Yogi Adityanath. Dan setelah dia menang, ada pawai buldoser di depan gedung majelis negara bagian Uttar Pradesh untuk merayakan kemenangan Adityanath.
Jurnalis senior India, Alok Joshi mengatakan, Adityanath pertama kali memerintahkan penggunaan buldoser dua tahun lalu sebagai hukuman untuk kriminal terkenal Vikas Dubey, yang dituduh membunuh delapan anggota polisi, dan politikus yang juga seorang gangster, Mukhtar Ansari.
Video penggusuran rumah Vikas Dubey dan Mukhtar Ansari diputar di televisi nasional dan pemerintah mendapat pujian dari warga karena tindakan tegasnya terhadap dua kriminal tersebut.
"Tapi sekarang itu digunakan sebagai taktik untuk mengintimidasi oposisi dan pengkritik pemerintah, khususnya Muslim," kata Joshi.
Joshi mengatakan, penggunaan buldoser boleh jadi mendapat kecaman dari dunia internasional, tapi hal berdampak besar bagi karier politik Adityanath dan bahkan didukung Perdana Menteri Narendra Modi.
Saat berkunjung ke Uttar Pradesh pada Desember tahun lalu, PM Modi mengatakan: "Ketika buldoser itu menggilas para mafia, menggilas bangunan ilegal, tapi orang yang memeliharanya juga merasakan sakit."
Setelah pernyataan Modi, buldoser digunakan untuk menghancurkan rumah, toko, dan tempat usaha warga Muslim di negara bagian Madhya Pradesh dan ibu kota India, Delhi.
"Tidak ada perintah pengadilan yang menyebutkan penggusuran rumah seseorang, bahkan walaupun mereka melakukan kejahatan dan bahkan setelah mereka divonis. Jadi ketika pihak berwenang mengirim buldoser, itu pada dasarnya membawa pesan politik - siapapun yang memprotes kami akan dibuldoser," jelas Joshi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca SelengkapnyaDua mahasiswa terluka dalam serangan ini dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMasjid Babri yang dihancurkan pada 1992 memicu kerusuhan yang meluas secara nasional di India.
Baca SelengkapnyaPemerintah India diduga kuat ingin mengganti nama negara tersebut secara resmi menjadi 'Bharat'.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, peresmian kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu, Lord Ram, telah membuka ingatan kelam terkait konflik umat Hindu dan Islam di India.
Baca Selengkapnya