Buntut tragedi perayaan Tahun Baru di China, empat pejabat dipecat
Merdeka.com - Pemerintah China hari ini mengumumkan mereka telah memecat empat pejabat terkait kasus tewasnya 36 orang dalam perayaan Tahun Baru di Shanghai. Korban terbanyak dalam tragedi itu adalah kaum wanita.
Menurut pejabat Kota Shanghai yang mengumumkan pemecatan, kejadian itu harusnya bisa dihindari. Empat pejabat yang dipecat itu juga sudah dicabut status keanggotaannya di Partai Komunis, seperti dilansir situs Asia One, Rabu (21/1).
Mereka yang dipecat itu termasuk Ketua Partai di wilayah itu Zhou Wei dan kepala pemerintahan Peng Song. Lembaga pengawas korupsi Shangahi menyatakan dua orang itu ketahuan mekan malam mewah di sebuah restoran tanpa membayar beberapa saat sebelum tragedi itu terjadi.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa saja mantan pejabat Partai Komunis China yang bekerja di Temu? Perusahaan induk dari perusahaan e-commerce, Temu yang berbasis di Tiongkok mempekerjakan sekelompok mantan pejabat Partai Komunis Tiongkok di antara para eksekutif puncaknya.
-
Kenapa kaum komunis ingin menghapus sistem kerajaan? Hal ini tak lepas dari peran kaum Komunis yang ingin menghapus sistem kerajaan dengan alasan anti feodalisme.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Mengapa Prusia dihapuskan? Penghapusan Prusia dilakukan untuk menyingkirkan pusat militerisme dan reaksi Jerman.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
Setelah kabar itu diumumkan, para pengguna media sosial di China sontak marah.
Pemerintah juga menyatakan tujuh pejabat administrasi ikut dihukum, termasuk pejabat distrik dan polisi Shanghai.
"Tragedi 31 Desember itu seharusnya tidak terjadi dan bisa dihindari," kata Wakil Walikota Zhou Bou dalam jumpa pers pertama sejak kejadian itu.
Sejauh ini belum ada lagi pejabat tinggi yang dihukum, namun sejumlah dugaan menyebut Sekretaris Partai di Shanghai Han Zeng dan Wali Kota Yang Xiong akan kena hukuman.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang akhir periode jabatan Presiden Jokowi, terdapat tiga kepala lemba negara diberhentikan tidak hormat dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBawaslu menemukan unsur pelanggaran kode etik dari perbuatan petugas PPK dan PPS itu melakukan pesta minuman keras di kantor sekretariat.
Baca SelengkapnyaEmpat personel kepolisian di Makassar dipecat karena desersi dan terlibat narkoba.
Baca SelengkapnyaBaru 1 Tahun Menjabat, Presiden Vietnam Mengundurkan Diri karena Kasus Korupsi
Baca SelengkapnyaPlt. Ketua Idy Muzayyad PPP Bali menilai, pemecatan tersebut dilakukan secara sewenang-wenang.
Baca SelengkapnyaSurat pemecatan dibacakan di hadapan seluruh jajaran PDI Perjuangan se-Indonesia pada Senin (16/12)
Baca SelengkapnyaKetiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca SelengkapnyaTiga anggota yang mendapatkan sanksi PTDH di antaranya Bripka Irfanuddin, Bripka Budyanto, dan Bripka Abdullah Amudi.
Baca SelengkapnyaTak terima putusan sidang etik, Kombes Donald ajukan banding usai dipecat.
Baca SelengkapnyaTindakan Guo dipuji secara luas oleh komunitas daring di China.
Baca SelengkapnyaSelain Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution juga dipecat dari keanggotaannya di PDIP.
Baca SelengkapnyaPemecatan Jokowi tercantum dalam Surat Keputusan (SK) dengan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Baca Selengkapnya