Buron 23 tahun, pentolan mafia Italia dibekuk di Uruguay
Merdeka.com - Salah satu bandar narkoba di Italia dan pentolan kelompok Mafia Ndrangheta, Rocco Morabito, berhasil dibekuk di tempat persembunyiannya di Uruguay. Dia menjadi buronan sejak divonis penjara selama 30 tahun pada 1994 lalu.
Aparat keamanan Italia mengatakan Morabito diputus bersalah karena menjadi bandar narkoba dari wilayah Amerika Selatan ke Italia, kemudian dijajakan di Milan. Dia juga merupakan salah satu petinggi Ndrangheta, organisasi kriminal berkuasa di daerah Calabria, Italia.
Setelah pengadilan di Italia menjatuhkan vonis 30 penjara pada 1994, Morabito kabur dan menghilang. Interpol lantas menetapkan lelaki itu masuk dalam daftar merah (Red Notice) setahun kemudian, seperti dilansir dari laman CNN, Selasa (5/9).
-
Bagaimana cara pemilik Ricco membela diri? Mereka berargumen bahwa pintu kandang Ricco dioperasikan secara otomatis, yang hanya membuka pada pukul 08:30 pagi selama musim dingin dan 09:00 pagi di musim panas. Menurut mereka, Ricco hanya berkokok sekitar lima belas kali dalam seperempat jam di pagi hari, dan beberapa kali lagi di siang hari.
-
Dimana Romualdo Locatelli menghilang? Jiwa dan raganya bagaikan habis ditelan bumi di tengah berkecamuknya Perang Dunia II.
-
Bagaimana Pangeran Cokrokusumo menyembunyikan identitasnya? Selama perjalanan, rombongan Pangeran Cokrokusumo berusaha menyembunyikan jati diri sebagai bangsawan. Mereka mengubah nama dan identitas lainnya. Pangeran Cokrokusumo mengubah namanya menjadi Kyai Mendhung.
-
Kenapa pria itu membuat surat penangkapan palsu? Menyatakan bahwa dirinya hanya merasa bosan Wang mengakui bahwa unggahan yang dibuatnya merupakan hasil karangan semata. Ia menjelaskan bahwa rasa bosan dan ketidakpuasan terhadap kehidupannya mendorongnya untuk menciptakan cerita yang sensasional tersebut.
-
Kenapa pemilik menyembunyikan identitas? Pemiliknya, tim yang terdiri dari tiga pengusaha makanan lokal yang telah menjalankan Solo Per Due selama 33 tahun, menolak untuk menyebutkan nama mereka kecuali Anda telah memesan makan malam. Itu untuk menjamin kebijaksanaan penuh dan meningkatkan daya pikat misterius tempat itu.
-
Bagaimana pelaku menutupi kejahatannya? Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan, Senin (26/2), menyebut kebakaran dikondisikan oleh pelaku DZ untuk menutupi kejahatannya. Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya.
Jejak Morabito baru tercium ada di Uruguay beberapa bulan lalu. Saat itu, dia hendak mendaftarkan anaknya di sekolah setempat menggunakan nama dia sebenarnya. Kemudian, sidik jari Morabito dibenarkan oleh pemerintah Italia. Setelah itu aparat keamanan kedua negara terus menguntitnya. Hingga pada Jumat pekan lalu, Morabito berhasil dibekuk di sebuah hotel di Ibu Kota Uruguay, Montevideo.
Ketika ditangkap, Morabito memiliki 13 ponsel, pistol otomatis, 12 kartu debit dan kredit, uang sebesar USD 50 ribu dan sebagian lainnya dalam mata uang Uruguay, serta surat-surat berharga ditaksir senilai USD 100 ribu.
Aparat Uruguay lantas menggeledah rumah Morabito di Kota Maldonado. Di sana mereka menyita mobil Mercedes keluaran 2015, serta paspor Brazil palsu atas namanya. Istri Maldonado berkebangsaan Angola tetapi memiliki paspor Portugal juga ditahan.
Rupanya, Morabito kabur ke Uruguay menggunakan paspor dan akta kelahiran palsu. Dan selama bersembunyi, Morabito masih bisa hidup enak dan menetap di sebuah vila mewah di Kota Punta del Este.
Sebelum dipulangkan ke Italia, Morabito akan lebih dulu ditahan selama tiga bulan di Uruguay, karena kasus pemalsuan dokumen. Namun, begitu tiba di Italia, lelaki itu bakal langsung masuk penjara buat menjalani hukuman 30 tahun. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria Italia yang hilang dari rumahnya selama 10 tahun dan telah meninggalkan pesan bunuh diri ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat di Yunani.
Baca SelengkapnyaPegi mengganti identitasnya saat bersembunyi di Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaPerempuan berinisial VR itu membuat konten pornografi selama berada di Bali.
Baca SelengkapnyaGembong narkoba Fredy Pratama disebut-sebut sebagai Pablo Escobar ala Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk melarikan diri dari polisi, buronan ini menyamar jadi pemulung bisu dan tuli. Begini ceritanya.
Baca SelengkapnyaPavel ditangkap ditangkap petugas imigrasi Ngurah Rai, karena terdata dan terbaca dicari di negaranya.
Baca SelengkapnyaBebas dari Penjara, Bule Australia Terlibat Penipuan Bisnis Rokok Dideportasi dari Bali.
Baca SelengkapnyaPetugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca SelengkapnyaJunaedi terpaksa dibui karena kasus pencurian. Dia kabur dengan cara merusak teralis besi blok hunian
Baca SelengkapnyaPelaku berada di Thailand dan kini telah diringkus petugas.
Baca SelengkapnyaBuronan kasus peredaran narkoba Ramli alias Lolli (28) kabur dari sergapan Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Bantaeng.
Baca SelengkapnyaJose mendonasikan 90 persen gajinya kepada rakyat miskin sejumlah UYU 12.000 atau setara dengan Rp130 juta dengan nilai kurs di tahun 2010.
Baca Selengkapnya