Cara licik Australia bikin imigran gelap berjubel di Indonesia
Merdeka.com - Sebuah kabar cukup mengejutkan mengungkap praktik licik Australia terhadap Indonesia. Sejumlah pejabat Negeri Kanguru itu ternyata menyuap kapten kapal dan anak buah kapal untuk membawa kembali kapal mereka yang berisi imigran gelap ke Indonesia.
Kabar itu terbongkar setelah polisi di Rote, Nusa Tenggara Timur, bernama Hidayat mengatakan enam awak kapal itu mengaku diberi uang oleh pejabat Australia masing-masing senilai Rp 66,5 juta.
Mereka ditangkap oleh polisi ketika tiba di Rote atas tuduhan mencoba menyelundupkan imigran gelap.
-
Siapa yang memulangkan WNI? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Bagaimana cara Kemendag membantu para pelajar Indonesia di Australia untuk memulai ekspor? 'Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan fasilitasi gudang eksportirdan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspordi negara lain,' ujar Haris.
-
Bagaimana cara penambang ilegal kembali? Lantaran kerap kembali meski sudah ditertibkan, PT Timah pun membina para penambang timah ilegal tersebut menjadi mitra penambangan timah dengan syarat memiliki badan usaha berupa commanditaire vennootschap (CV) maupun perseroan terbatas (PT).
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Bagaimana transmigrasi dilakukan? Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Bisa dilakukan oleh satu orang atau pun sekeluarga.
-
Siapa yang mendorong petugas imigrasi? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
Kapal yang mengangkut 65 orang itu diusir oleh otoritas perbatasan Australia pada awal bulan ini. 65 orang itu terdiri dari 54 orang Sri Lanka, 10 orang Bangladesh, dan seorang warga Myanmar.
Hidayat menuturkan, kapten kapal bernama Yohanes mengaku diberi uang oleh pejabat bea cukai Australia bernama Agus yang lancar berbahasa Indonesia.
"Saya melihat uang itu, Rp 66,5 juta," kata dia. Total yang diterima awak kapal senilai hampir Rp 400 juta. Uang itu dibungkus dalam kantong plastik berwarna hitam, kata Yohanes.
Namun ketika dikonfirmasi apakah pihak pejabat Australia, yakni Menteri Imigrasi Peter Dutton, memberi uang suap kepada kapal yang membawa para imigran gelap, dia membantah dengan mengatakan "Tidak", seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (10/6).
Dutton juga mengelak menjawab pertanyaan lanjutan dengan mengatakan (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaMulanya, saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia, Monique diminta menandatangani formulir biru tambahan.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para pelaku dengan menggunakan penipuan lowongan kerja.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap kasus dugaan TPPO yang melibatkan 50 orang warga WNI. Puluhan korban itu diberangkatkan ke Australia untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kejadian nahas yang dialami 50 WNI korban TPPO di Sydney Australia
Baca SelengkapnyaPada abad ke-17, bangsa Makassar pernah menetap di Australia dan mengenalkan budaya lokal ke suku Aborigin.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun
Baca Selengkapnya