Cari ribut, militer AS umumkan patroli rutin di Laut China Selatan
Merdeka.com - Angkatan Laut Amerika Serikat berencana memperluas patroli mereka ke area 12 mil laut sekitar wilayah reklamasi Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Kawasan itu dijaga ketat oleh armada Angkatan Laut China.
Kendati tahu bahwa manuver mereka bisa memicu ketegangan dengan Beijing, Kementerian Pertahanan AS berkukuh akan merealisasikan patroli kapal tempur itu secepatnya. Seakan menyindir China, Negeri Paman Sam mengingatkan bahwa negaranya berhak menggelar patroli maupun latihan rutin di perairan ini sesuai hukum internasional.
"Kami akan mengeliling separuh wilayah perairan (Spratly) atau kurang dari itu," kata pejabat Kemenhan AS yang tidak disebut namanya, seperti diberitakan Channel News Asia, Selasa (3/11).
-
Dimana kapal perang AS dikerahkan selama 8 bulan? Kapal ini akhirnya diusir dari Laut Merah setelah delapan bulan dikerahkan oleh AS ke kawasan tersebut.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Bagaimana AS menggunakan agama untuk mencampuri urusan China? 'Washington didesak untuk berhenti menggunakan apa yang disebut isu agama untuk mencampuri urusan dalam negeri China,' tegas seorang juru bicara Kedutaan Besar CLaporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Apa yang dikhawatirkan AS tentang stasiun luar angkasa China? NASA berisiko menyerahkan lahan penelitian luar angkasa kepada Tiongkok jika tidak ada pengganti yang siap untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional, kata anggota parlemen dalam sidang pada Rabu, (14/2).
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
Deputi Penasihat Keamanan AS, Ben Rhodes, kemarin mengatakan bila manuver-manuver militer AS bertujuan mengingatkan setiap pihak, bahwa Laut China Selatan adalah jalur pelayaran internasional. Siapapun memiliki kebebasan berlayar di kawasan rawan konflik itu.
"Ada kepentingan kami disana, itu akan membuktikan bila kami akan menegakkan prinsip dari kebebasan berlayar," ujar Rhodes.
Rabu pekan lalu, ketegangan sudah tercipta antara AS-China. Militer Negeri Paman Sam mengirim kapal penghancur USS Lassen mendekati kepulauan Spratly.
Hanya beberapa jam setelah manuver USS Lassen dilaporkan ke pemerintah pusat, Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Yesui memanggil Duta Besar AS Max Baucus di Ibu Kota Beijing. Menurut Yesui, tindakan kapal perang itu "sangat tidak bertanggung jawab."
Kapal perang AS ini dianggap Beijing sebagai," aksi sepihak yang berupaya memiliterisasi kawan Laut China Selatan," tulis Kementerian Pertahanan China dalam situs resminya.
Jika nekat, China bisa memicu perang. Apalagi mereka memiliki teknologi rudal supersonik YJ-18. Peluru kendali itu dapat meluncur dengan kecepatan 1.000 kilometer per jam, menjangkau sasaran 20 mil laut.
Media massa di Negeri Tirai Bambu memanas-manasi suasana, menuntut tentara China bertindak tegas pada kapal asing yang masuk wilayah mereka. Kapal AS itu disebut ingin mengambil alih wilayah atol dekat Kepualauan Spratly.
Wakil Laksamana Laut AS John Aquilino menyanggah spekulasi yang menyebut rencana mereka selanjutnya adalah pengambilalihan sebagian wilayah reklamasi China.
"Kami melakukan operasi seperti yang sudah kami biasa kerjakan di semua belahan dunia, dan itu akan terus berlanjut," sanggahnya kepada Reuters saat ditemui di acara yang sama.
Menambah runyam situasi, dalam waktu dekat Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, dijadwalkan menyambangi Kapal USS Lassen yang bersiaga di Samudera Pasifik. Tidak dijelaskan apakah Carter akan ikut pelayaran bersama kapal perusak itu berkeliling Laut China Selatan.
Selama dua tahun terakhir, kapal perang China kerap mengusir kapal nelayan dari Vietnam, Filipina, ataupun Brunei Darussalam yang mendekati Kepulauan Spratly. Laporan intelijen AS menyebutkan Bejing tengah membangun pangkalan militer di pulau buatan itu. Alhasil, negara sekutu seperti Taiwan dan Filipina meminta AS terlibat lebih aktif di Laut China Selatan untuk mengimbangi manuver China.
Selain salah satu jalur perdagangan utama dunia, Laut China Selatan sangat kaya sumber daya hayati laut serta migas. Potensi ekonomi per tahunnya minimal USD 5 triliun (setara Rp 682 triliun). Pemerintah Tiongkok punya doktrin bahwa 90 persen perairan itu milik mereka sejak era kekaisaran.
Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan menolak doktrin China. Negara-negara ini turut mengajukan klaim wilayah di perairan tersebut ke Dewan Landas Kontinen PBB. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaTema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaBuntut China mengerahkan puluhan jet tempurnya ke wilayah perbatasan, militer Taiwan menggelar latihan perang di Stasiun Utama Taipei pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca Selengkapnya"Perlu kehati-hatian dalam menangani konflik dan menyikapi dinamika situasi yang berkembang," kata Menko Polhukam
Baca Selengkapnya