CDC Peringatkan Varian Delta Menyebar Semudah Cacar Air & Picu Infeksi Lebih Parah
Merdeka.com - Virus corona varian Delta yang menyebar di sejumlah negara nampaknya bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah dan menyebar semudah cacar air, menurut dokumen internal Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Dokumen yang berbentuk slide presentasi itu, menjabarkan data yang tidak dipublikasi yang menunjukkan orang yang telah divaksinasi penuh bisa jadi menyebarkan varian Delta pada kecepatan yang sama dengan orang yang belum divaksinasi.
Direktur CDC, Dr. Rochelle Walensky membenarkan keaslian dokumen tersebut, yang pertama kali dilaporkan The Washington Post.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
“Ini serius,” ujarnya kepada CNN, dikutip Jumat (30/7).
“Itu adalah salah satu virus yang paling menular yang kita ketahui. Campak, cacar air, mereka ada,” lanjutnya.
CDC menjadwalkan akan menerbitkan data tersebut pada Jumat yang akan mengembalikan keputusan kontroversial Walensky untuk mengubah pedoman untuk orang yang telah divaksinasi penuh. Dia mengatakan pada Selasa, CDC merekomendasikan orang yang telah divaksinasi penuh tetap memakai masker di ruang-ruang tertutup atau dalam ruangan di mana penularan virus tinggi.
Dia juga mengatakan siapapun di sekolah baik itu siswa, staf, dan pengunjung harus memakai masker sepanjang waktu.“Tindakan yang kita perlukan untuk mengendalikan ini, ekstrem. Tindakan yang Anda butuhkan ekstrem,” ujarnya.
Walensky mengatakan data dalam laporan itu tidak mengejutkannya.
Dokumen presentasi CDC tersebut menyatakan varian Delta semenular cacar air, di mana setiap orang yang terinfeksi, rata-rata menginfeksi delapan atau sembilan orang lainnya.
Jika orang yang telah divaksinasi tetap terinfeksi, virus di tubuhnya sebanyak orang yang belum divaksinasi. Artinya, mereka cenderung menginfeksi orang lain seperti orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi.
"Intinya adalah, berbeda dengan varian lain, orang yang divaksinasi, bahkan jika mereka tidak sakit, terinfeksi dan menyebarkan virus pada tingkat yang sama dengan orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi," Dr. Walter Orenstein, yang mengepalai Pusat Vaksin Emory dan yang melihat dokumen tersebut.
Tapi dokumen itu mengindikasikan orang yang divaksinasi lebih aman.
“Vaksin mencegah penyakit parah lebih dari 90 persen, tapi mungkin bisa kurang efektif dalam mencegah infeksi atau penularan,” tulis dokumen tersebut.
Dokumen itu juga mengatakan vaksin mengurangi risiko penyakit parah atau kematian 10 kali lipat dan mengurangi risiko infeksi tiga kali lipat.
Presentasi itu juga mengutip tiga laporan yang mengindikasikan varian Delta mungkin bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah dan merekomendasikan kewajiban vaksinasi dan pemakaian masker.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaSkrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMeski dapat sembuh dengan sendirinya, beberapa orang dengan kondisi tertentu dapat mengembangkan komplikasi cacar air yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca Selengkapnya