Cerita ajaib Suku Moken, diterjang tsunami 2004 cuma satu tewas
Merdeka.com - Wilasinee, seorang warga Suku Moken, di sisi Barat Thailand, mengaku masih ternganga bila ingat cerita 10 tahun lalu. Pada 26 Desember 2004, ombak setinggi pohon kelapa menghantam perkampungan mereka yang terletak di pulau tengah Laut Andaman.
Etnis Moken adalah bangsa bahari, sama seperti Bugis di Sulawesi. Mereka hidup, bekerja, dan berpindah dari satu pulau ke pulau lain sekitar Andaman.
Menurut Wilasinee, yang saat itu masih 15 tahun, hantaman tsunami begitu dahsyat. Pemuda ini beruntung lari menuju bukit karena sedang bermain di ladang. Melihat desanya tersapu habis hanya dalam hitungan detik, dia menangis.
-
Kapan tsunami Aceh terjadi? Peristiwa menyedihkan terjadi di bumi serambi Mekkah Indonesia, Aceh. Pada tahun 2004 tepatnya pada hari Minggu pagi, tanggal 26 Desember.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
-
Kapan bencana Tsunami Aceh terjadi? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan Tsunami Aceh terjadi? Provinsi Aceh pernah dilanda bencana Tsunami yang dahsyat. Beberapa di antaranya kini menjadi spot-spot wisata untuk mengenang kejadian tersebut. Sama halnya dengan Desa Wisata Ulee Lheue yang terkena dampak langsung dari Tsunami pada 2004 silam.
-
Bagaimana tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Kenapa gelombang tsunami bergetar selama sembilan hari? Karena tanah longsor menghantam jalur air pada sudut hampir 90 derajat, gelombang memantul bolak-balik melintasinya selama sembilan hari — sebuah fenomena yang oleh para ilmuwan disebut seiche.
"Saya yakin gelombang bah itu menewaskan seluruh keluarga di kampung," ujarnya seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (25/12).
Ternyata, cuma satu saja korban tewas dari sekitar 100-an warga Moken. Itupun kakek tua yang tak kuat lari menuju dataran lebih tinggi.
Mantan Kepala Suku Moken Salama Klathale mengatakan sedikitnya korban jiwa ini berkat cerita turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang. Leluhur Moken selalu bercerita tentang kemunculan Laboon, sebuah gelombang besar yang akan menelan seluruh isi bumi. Bila Laboon muncul, warga harus berlari ke bukit terdekat.
"Salah satu ciri kedatangan Laboon adalah laut akan mengering. Ketika melihat pantai surut sangat jauh pagi itu, kami langsung memerintahkan semua orang mengungsi," ungkap Klathale.
Kesiap-siagaan itu ditambah wangsit salah satu tetua Moken. Tiga hari sebelum tsunami menerjang, dia mengaku sudah bermimpi didatangi pria bertopeng. Sosok misterius ini mengingatkan soal kemungkinan Laboon datang.
Lepas dari cerita mistis tersebut, Suku Moken terbukti punya kesadaran tanggap bencana menghadapi tsunami. Kini, satu dekade selepas bencana dahsyat merenggut 290 ribu jiwa tersebut, pemerintah Thailand berusaha memindah warga Moken ke daratan. Tujuannya agar mereka lebih mudah dipantau pemda Provinsi Pang Nga.
Kini etnis Moken lebih banyak berdiam di pesisir. "Gaya hidup kami berubah. Tapi sekarang banyak orang tua Moken menyadari pentingnya pendidikan lantaran cari kerja di daratan cukup susah," kata Jao Klathale, salah satu tetua adat Moken. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Smong merupakan kearifan lokal yang dihimpun dari serangkaian tragedi masyarakat Simeulue pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaPeringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.
Baca SelengkapnyaTsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.
Baca SelengkapnyaSetelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke negeri tetangga hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaTsunami dahsyat menghantam wilayah ini sekitar 6.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJepang diguncang gempa 7,1 magnitudo hari ini. Pemerintah mengeluarkan peringatan tsunami.
Baca SelengkapnyaSaat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.
Baca SelengkapnyaTopan Koinu memiliki kecepatan angin hingga 252 kilometer per jam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaDilaporkan dari Reuters, tiga orang tewas, satu hilang, dua lainnya luka parah, dan lima orang lainnya luka ringan.
Baca SelengkapnyaSatu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.
Baca Selengkapnya