Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita ajaib Suku Moken, diterjang tsunami 2004 cuma satu tewas

Cerita ajaib Suku Moken, diterjang tsunami 2004 cuma satu tewas Suku Moken di pesisir barat Thailand. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wilasinee, seorang warga Suku Moken, di sisi Barat Thailand, mengaku masih ternganga bila ingat cerita 10 tahun lalu. Pada 26 Desember 2004, ombak setinggi pohon kelapa menghantam perkampungan mereka yang terletak di pulau tengah Laut Andaman.

Etnis Moken adalah bangsa bahari, sama seperti Bugis di Sulawesi. Mereka hidup, bekerja, dan berpindah dari satu pulau ke pulau lain sekitar Andaman.

Menurut Wilasinee, yang saat itu masih 15 tahun, hantaman tsunami begitu dahsyat. Pemuda ini beruntung lari menuju bukit karena sedang bermain di ladang. Melihat desanya tersapu habis hanya dalam hitungan detik, dia menangis.

"Saya yakin gelombang bah itu menewaskan seluruh keluarga di kampung," ujarnya seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (25/12).

Ternyata, cuma satu saja korban tewas dari sekitar 100-an warga Moken. Itupun kakek tua yang tak kuat lari menuju dataran lebih tinggi.

Mantan Kepala Suku Moken Salama Klathale mengatakan sedikitnya korban jiwa ini berkat cerita turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang. Leluhur Moken selalu bercerita tentang kemunculan Laboon, sebuah gelombang besar yang akan menelan seluruh isi bumi. Bila Laboon muncul, warga harus berlari ke bukit terdekat.

"Salah satu ciri kedatangan Laboon adalah laut akan mengering. Ketika melihat pantai surut sangat jauh pagi itu, kami langsung memerintahkan semua orang mengungsi," ungkap Klathale.

Kesiap-siagaan itu ditambah wangsit salah satu tetua Moken. Tiga hari sebelum tsunami menerjang, dia mengaku sudah bermimpi didatangi pria bertopeng. Sosok misterius ini mengingatkan soal kemungkinan Laboon datang.

Lepas dari cerita mistis tersebut, Suku Moken terbukti punya kesadaran tanggap bencana menghadapi tsunami. Kini, satu dekade selepas bencana dahsyat merenggut 290 ribu jiwa tersebut, pemerintah Thailand berusaha memindah warga Moken ke daratan. Tujuannya agar mereka lebih mudah dipantau pemda Provinsi Pang Nga.

Kini etnis Moken lebih banyak berdiam di pesisir. "Gaya hidup kami berubah. Tapi sekarang banyak orang tua Moken menyadari pentingnya pendidikan lantaran cari kerja di daratan cukup susah," kata Jao Klathale, salah satu tetua adat Moken. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulas Keunikan Smong, Mitigasi Bencana yang Jadi Kearifan Lokal Warga Simeulue Aceh
Mengulas Keunikan Smong, Mitigasi Bencana yang Jadi Kearifan Lokal Warga Simeulue Aceh

Smong merupakan kearifan lokal yang dihimpun dari serangkaian tragedi masyarakat Simeulue pada masa lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia
FOTO: Tangis Keluarga Mengenang 19 Tahun Bencana Gempa dan Tsunami Aceh yang Mengguncang Dunia

Peringatan 19 tahun bencana tsunami Aceh yang menewaskan 230.000 jiwa diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat yang berdoa di pemakaman massal.

Baca Selengkapnya
Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun
Tragedi Tsunami Aceh: Ratusan Ribu Jiwa Melayang hingga Sumbangan Dana Rp108 Triliun

Tsunami besar menyapu bersih tanah serambi mekkah pada 26 Desember 2004.

Baca Selengkapnya
FOTO: Topan Yagi Amuk Thailand hingga Sebabkan Banjir Dahsyat, Longsor dan Korban Jiwa
FOTO: Topan Yagi Amuk Thailand hingga Sebabkan Banjir Dahsyat, Longsor dan Korban Jiwa

Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke negeri tetangga hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan Tengkorak Korban Tsunami Tertua di Dunia, Lokasinya Dekat Indonesia
Ilmuwan Temukan Tengkorak Korban Tsunami Tertua di Dunia, Lokasinya Dekat Indonesia

Tsunami dahsyat menghantam wilayah ini sekitar 6.000 tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Gempa 7,1 Magnitudo Guncang Jepang, Tsunami Terpantau Sudah Tiba di Pesisir Pantai
Gempa 7,1 Magnitudo Guncang Jepang, Tsunami Terpantau Sudah Tiba di Pesisir Pantai

Jepang diguncang gempa 7,1 magnitudo hari ini. Pemerintah mengeluarkan peringatan tsunami.

Baca Selengkapnya
Kisah Makam Tionghoa Selamat dari Amukan Tsunami Krakatau, Semasa Hidup Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Kisah Makam Tionghoa Selamat dari Amukan Tsunami Krakatau, Semasa Hidup Sosoknya Bukan Orang Sembarangan

Saat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ganasnya Topan Koinu Menyapu Taiwan, Satu Tewas dan 304 Orang Luka-Luka
FOTO: Ganasnya Topan Koinu Menyapu Taiwan, Satu Tewas dan 304 Orang Luka-Luka

Topan Koinu memiliki kecepatan angin hingga 252 kilometer per jam.

Baca Selengkapnya
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun
Tragis! Kronologi Satu Keluarga di Aceh Tengah Tewas Tertimbun Longsor, ada Balita 5 Tahun

Peristiwa itu bermula saat kawasan sekitar dilanda hujan besar diikuti longsor.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter
Kronologi Tiga Buruh di Bali Tewas Tertimbun Longsor Tebing Setinggi 30 Meter

Kronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngeri! Topan Shanshan Obrak-Abrik Barat Daya Jepang
FOTO: Ngeri! Topan Shanshan Obrak-Abrik Barat Daya Jepang

Dilaporkan dari Reuters, tiga orang tewas, satu hilang, dua lainnya luka parah, dan lima orang lainnya luka ringan.

Baca Selengkapnya
Terseret Ombak di Malang, Satu Selamat dan Empat Orang Masih Hilang
Terseret Ombak di Malang, Satu Selamat dan Empat Orang Masih Hilang

Satu korban terseret ombak di kawasan Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kabupaten Malang, ditemukan selamat, sedangkan empat lainnya masih hilang.

Baca Selengkapnya