Cerita di Balik Tudingan NASA yang Sebut China Ingin Kuasai Bulan
Merdeka.com - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menuding China akan menguasai Bulan sebagai bagian program luar angkasa militernya. China dengan tegas membantah klaim tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyampaikan kepada wartawan pada Senin, China dengan tegas membantah "pernyataan tidak bertanggung jawab" Kepala NASA Bill Nelson.
Zhao mengatakan ini bukan pertama kalinya pimpinan NASA "mengabaikan fakta-fakta dan berbicara semaunya tentang China".
-
Bagaimana China bersaing dengan AS dalam luar angkasa? Ketika Tiongkok bangkit, sebagian penelitian AS di bidang luar angkasa tampaknya mengalami kesulitan. Divisi ilmu biologi dan fisika NASA, yang bertanggung jawab atas banyak eksperimen ISS, sangat kekurangan dana dibandingkan dengan pertanyaan-pertanyaan ilmiah yang diminta untuk ditangani, dan memiliki pendanaan paling sedikit dari semua divisi dalam Direktorat Misi Sains NASA.
-
Kenapa China ingin membangun pangkalan di Bulan? Misi Chang'e-6 hanyalah langkah awal dari ambisi Tiongkok di Bulan. Negara ini berencana untuk meluncurkan tiga misi tanpa awak pada dekade ini, dengan tujuan mencari air dan menyelidiki kemungkinan membangun pangkalan permanen di sana.
-
Kapan China akan ke Bulan? Cuitannya itu menanggapi sebuah artikel yang mengutip Wu Weiren, Kepala Perancang Program Eksplorasi Bulan China, yang mengatakan: “Pada tahun 2030, orang-orang China pasti akan dapat menginjakkan kaki di Bulan.“
-
Apa ambisi China di luar angkasa? China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
-
Kenapa China ingin ke Bulan? Ambisi China tidak berakhir di situ. Beberapa tahun dari sekarang mereka menginginkan mengambil sampel dari asteroid di dekat Bumi. Kemudian pada 2030, mereka berambisi membawa astronot pertamanya ke Bulan dan mengirim probe untuk mengumpulkan sampel dari Mars dan Jupiter.
-
Kapan China akan meluncurkan roket ke bulan? China memiliki rencana untuk meluncurkan dua roket yang dapat digunakan kembali di 2025 dan 2026 sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
"Pihak AS tanpa henti membangun kampanye kotor terhadap upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal, dan China dengan tegas menentang pernyataan tidak bertanggung jawab seperti itu," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (6/7).
Dia menambahkan, China selalu menggalakkan bagaimana menciptakan masa depan bersama bagi umat manusia di luar angkasa dan menentang persenjataan serta perlombaan senjata apapun di luar angkasa.
Perang kata-kata antara AS dan China dimulai ketika NASA juga meluncurkan program eksplorasi bulan yang disebut Artemis. Dalam program ini, NASA berencana mengirim misi berawak ke orbit bulan pada 2024 dan mendaratkan astronotnya di dekat kutub selatan bulan pada 2025.
Dalam wawancara dengan koran Jerman, Bild, yang diterbitkan pada Sabtu, Nelson mengatakan dia khawatir dengan ambisi antariksa China.
"Kita pasti sangat khawatir China mendarat di bulan dan mengatakan: 'Ini milik kami sekarang dan kalian keluar'," kata Nelson, mengacu pada rencana eksplorasi bulan Beijing.
China saat ini fokus melakukan program eksplorasi di bulan. Pesawat ruang angkasa tak berawak China bertama kali mendarat di bulan pada 2013 dan berencana mengirim misi tanpa awak ke kutub selatan bulan dalam beberapa tahun mendatang.
China juga berencana meluncurkan roket superkuat untuk mengirim para astronot ke bulan pada akhir dekade ini dan juga merencanakan misi pengembalian sampel yang diambil dari Mars pada 2030. Negara tirai bambu ini juga sedang mengerjakan stasiun luar angkasa tiga modul yang disebut Tiangong yang akan menyaingi Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Nelson mengatakan program antariksa China bertujuan militer dan menuding China mencuri gagasan dan teknologi dari negara lain.
Ketika ditanya apa tujuan militer China di bulan, Nelson menjawab: "Ya, menurut Anda apa yang terjadi di stasiun luar angkasa China? Mereka mempelajari bagaimana menghancurkan satelit orang lain."
"Ada perlombaan luar angkasa baru," imbuhnya.
"Kali ini dengan China."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaChina telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMesir dan China teken nota kesepahaman untuk mendukung proyek jelajah Bulan.
Baca SelengkapnyaMisi ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Tiongkok, menjadi negara pertama yang mendarat dan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan.
Baca SelengkapnyaWahana Antariksa China Bawa Sampel Batu Langka dari Bulan, Bisa Ungkap Proses Penciptaan Planet
Baca SelengkapnyaPersaingan China dan Amerika Serikat (AS) makin meluas hingga dulu-duluan ke planet Mars.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan dari analisis dan simulasi yang pernah dilakukan oleh China.
Baca SelengkapnyaChina merencanakan membuat pangkalan Bulan secara permanen. Untuk itu mereka ingin lebih dulu memasang CCTV di sana.
Baca SelengkapnyaPerjalanan astronaut ini dilakukan untuk melakukan eksperimen dalam bagian misi ambisius China mendaratkan manusia dan membangun pangkalan di Bulan.
Baca SelengkapnyaKutub selatan Bulan diyakini memiliki kantong air yang selama ini dicari-cari keberadaannya. Rusia pun berambisi menjadi negara pertama yang bisa menjangkaunya.
Baca SelengkapnyaAI ini disebut menggunakan teknologi dari Google. Sehingga diklaim informasinya tidak bias.
Baca SelengkapnyaChina Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta
Baca Selengkapnya